29 Agu 2013

[Posting Bareng BBI Sastra Indonesia] Hujan Bulan Juni - Sapardi Djoko Damono

source
Judul: Hujan Bulan Juni
Penulis: Sapardi Djoko Damono
Penerbit: Editum
Jumlah halaman: 103 halaman, paperback
ISBN13: 978-602-959-154-5
Status: Punya. Beli titip ama tante Danee
 Genre: Puisi, Sastra Indonesia
 




Halo, Kakak Ilman dan Adik Zaidan...
 
Kabar per hari ini, alhamdulillaah, trombosit papa sudah balik ke angka normal. Papa udah boleh istirahat di rumah... Yay... It means... Bunda balik ke kehidupan semula: back to work dan blogging :D
 
Ini dia, saatnya posting bareng sama teman-teman BBI. Bulan ini pilihannya ada dua: Sastra Indonesia, yang diposting hari ini, 29 Agustus 2013 dan Buku Bertema Perang, yang diposting besok, 30 Agustus 2013.

Karena satu dan lain hal, Bunda ga sempat baca buku bertema perang. Bunda cuma sempat baca buku Hujan Bulan Juni, karya Sapardi Djoko Damono. 


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan kata yang tak sempat diucapkan
kayu kepada api yang menjadikannya abu


Aku ingin mencintaimu dengan sederhana
dengan isyarat yang tak sempat disampaikan
awan kepada hujan yang menjadikannya tiada..


Aku Ingin - SDD, 1989

Bunda kenal puisi di atas, sewaktu Bunda masih kuliah. Teman-teman Bunda penyuka puisi, pernah menulisnya di Maklumat. Maklumat itu adalah bukom (buku komunikasi) buat pembina PAS. Nah, waktu itu, Bunda meresapi banget setiap kata di sana, lalu langsung jatuh cinta pada karya SDD.

Bunda suka puisi? Iya, Bunda suka puisi. Sewaktu SMP dulu, tiap minggu Bunda sering nulis puisi. Tapi, menjelang SMA, Bunda suka pengen ngetawain karya-karya Bunda. Untunglah, ga ada yang tersimpan, jadi nggak ada bahan tertawaan X))
 
 tak ada yang lebih tabah
dari hujan bulan Juni
dirahasiakannya rintik rindunya
kepada pohon berbunga itu
 tak ada yang lebih bijak
dari hujan bulan Juni
dihapusnya jejak-jejak kakinya
yang ragu-ragu di jalan itu


tak ada yang lebih arif
dari hujan bulan Juni
dibiarkannya yang tak terucapkan
diserap akar pohon bunga itu


Hujan Bulan Juni - SDD, 1989
 
Nah, sewaktu Bunda kenalan dengan puisi di atas, Bunda merasa ada sesuatu di puisi ini yang teramat dalam. Terutama di kalimat "dirahasiakannya rintik rindunya kepada pohon berbunga itu". Bikin galau nggak, sih? :D

Kalo pernah mengalami kisah kasih tak sampai, kalimat "dibiarkannya yang tak terucapkan diserap akar pohon bunga itu" sungguh bikin jleb-jleb di hati. Iya, ini pengalaman Bunda, kok. Pernah mengalami kisah kasih tak sampai... Mwahahaha... Makanya, ngena banget di hati :D #curhaaaaat

Kebanyakan kumpulan puisi di dalam kumpulan puisi Hujan Bulan Juni ini termasuk suram-suram bikin merinding gimanaaaa gitu...

Contohnya ada yang berjudul Tentang Seorang Penjaga Kubur yang Mati, Berjalan di Belakang Jenazah, Maut, Pada Suatu Pagi Hari, Catatan Masa Kecil, dan masih banyak lagi. Bukan SDD kalo puisinya meski suram ga bikin nagih...

Ada kekuatan magis di setiap kata yang disusun di dalam puisi-puisinya, yang bikin terkadang hati berasa trenyuh, dirayu, dan lain-lain. Misalnya Aku Ingin itu. Kata-katanya sederhana, tapi dalem.
 
Kayaknya ini nggak bisa disebut review, karena Bunda belum sempat melakukan riset mendalam mengenai setiap puisi. Mungkin next time, Bunda akan buat posting tersendiri, termasuk perenungan Bunda mengenai puisi-puisi ini.  

Dan Bunda akan menutup tulisan ini dengan puisi favorit Bunda lainnya

hidup telah mendidikmu dengan keras
agar bersikap sopan
misalnya buru-buru melepaskan topi
atau sejenak menundukkan kepala
jika ada jenazah lewat

hidup juga telah mengajarkanmu
merapikan rambutmu yang sudah memutih
membetulkan letak kacamatamu
dan menggumamkan beberapa larik doa
jika ada jenazah lewat

agar masih dianggap menghormati
lambang kekalahannya sendiri

Ajaran Hidup - SDD, 1992


Ditulis untuk ikut Posting Bareng BBI Sastra Indonesia, dengan hash tag #PostBarAgt #SastraIndonesia



Oh, iya! Pas Bunda gugling image untuk Hujan Bulan Juni, Bunda lihat ada banyak banget foto hujan. Nah, karena objek favorit kalo Bunda memotret emang air, terutama tetesan air, Bunda pengen kasih lihat beberapa karya foto Bunda tentang hujan :D

ini diambil dari kamar 745 RS Santosa, sewaktu nungguin Kakak Ilman yang dirawat, pake si Ipin (ponsel iphone)




dari semua foto yang Bunda buat untuk objek hujan, puisi Hujan Bulan Juni itu emang benar adanya, ya... Empat jempol buat pak SDD untuk Hujan Bulan Juni...

3 komentar:

  1. Aku paling suka puisi yg judulnya AKU INGIN, bundaaa..

    btw, aku suka bgt itu poto yg di kamar 745.. baguss.. ciamiikk... love it! dapet bgt nuansa romantic hujannya!

    Sekarang gimana kabar kakak ilman? sehat2 yaa.. :)

    #Kilas Buku Blogwalking

    BalasHapus
  2. iya, Dila... dalem banget ya, AKU INGIN tuuuuh...

    ahaha... ma kasih... akupun suka nuansa foto itu. nggak nyangka dari hape bisa bagus gitu.. :D

    kabar kakak Ilman alhamdulillaah sehat. semoga sehat seterusnyaaa... aamiin...

    BalasHapus
  3. wah keren yah gambar hujannya...
    pengalamanku ngambil foto hujan ya...basah deh :D
    musikalisasi puisi Pak SDD oleh Ananda Sukarlan juga...beuuuuh.....mantap surantap :)
    ada di youtube teh :)

    BalasHapus

tirimikisih udah ninggalin komen di sini... *\(^0^)/*