Judul: Simple Thinking about Blood Type
Penulis: Park Dong Sun
Ilustrator: Park Dong Sun
Penerjemah: Achie Linda
Penyunting: Nyi Blo
Proofreader: Yuli Yono
Layout cover: @teguhra
Layout isi: Vanessa Fabiola dan @teguhra
Diterbitkan oleh Penerbit Haru
Cetakan kelima, April 2014
Jumlah halaman: 262 hlm; 20 cm
ISBN: 978-602-7742-25-3
Genre: Non Fiction, Komik, Manga, Manhwa, Sequential Arts
Harga: IDR 58,000
Bisa dipesan lewat OwlBookStore
Status: Punya. Dibuntelin sama Penerbit Haru
Tahu nggak sih kalo orang bergolongan darah A itu orang-orang yang halus, tapi kaku dan taat pada peraturan? Atau tahukah kamu kalau golongan darah B itu orang-orang yang kreatif dan bebas?Apa jadinya kalo mereka disatukan? Jangan-jangan, bisa terjadi pertengkaran!Ternyata, selain perbedaan jenis kelamin, tempat tinggal, dan kondisi ekonomi, golongan darah juga bisa menentukan perbedaan sifat kita, lho.Meski sifat seseorang tidak hanya bisa dilihat dari golongan darahnya, semoga komik Simple Thinking about Blood Type ini bisa menghibur, sekaligus sedikit membantu kamu memahami orang lain, ya!
Halo, Kakak Ilman dan Adik Zidan...
Wuih! Bunda seneng banget sewaktu diundang oleh Kak Lia dari Penerbit Haru untuk ikut serangkaian blog tour buku Simple Thinking about Blood Type ini. Kenapa? Soalnya, Bunda emang suka banget ngintipin komik stripnya di sini. Sebetulnya itu bukan blog penulisnya, sih. Kalo ngintip blog penulisnya, komik-komik webtoon yang dimuat di sana pake huruf Hangul. Sementara kalo di tumblr itu, udah diterjemahin sama fans beratnya. Thanks to the owner of the blog, kita yang
Waktu sering ngintipin blog terjemahannya dalam bahasa Inggris itu, Bunda sering senyam senyum ga jelas. Antara kesindir sama membenarkan semua karakter di sana. Terus gereget pengen punya bukunya. Bukan aja cocok untuk panduan memahami karakter orang lain, tapi juga karena style karakter di komik juga perpaduan warna-warnanya soft, nggak bikin sakit mata.
Jadi pas buku ini udah datang ke Indonesia dan diterbitkan oleh Penerbit Haru, Bunda senang, dong. Cuma berhubung belum masuk anggaran belanja buku (karena di tahun 2014 Bunda baru berencana akan belanja buku di bulan Juni) jadi Bunda belum berangkat buat beli sampai akhirnya ternyata dibuntelin sama Penerbit Haru. Senang, dong, tentunya. Nggak diajakin ikutan blog tour juga udah bakalan beli, kok, karena emang worth it banget buat punya. Makanya, nggak sabar nunggu buku keduanya yang rencananya akan rilis bulan Juli 2014. Makanya, nanti ikutan PO-nya, ya, di OwlBookStore. Sering-sering aja intip ke sana, cari tahu kapan buku keduanya bisa didapat. Yang beruntung malah bisa dapat buku edisi bertanda tangan penulisnya, loh! Woooh! Itu sih, Bunda mau banget!
Di rumah, karakter kita berempat mungkin mirip. Karena kita berempat bergolongan darah O. Papa bergolongan darah O. Bunda bergolongan darah O. Jadi, nggak mungkin kalian berdua ada yang bergolongan darah A, B, apalagi AB. Tentu saja golongan darah kalian *sudi nggak sudi* O juga. Hahahaha...
Sini, Bunda kasih bocoran tentang masing-masing golongan darah...
Bunda belum ketemu sama yang ngaku bergolongan darah B ini, sih. Kayaknya dari keseluruhan tipe golongan darah, goldar B ini paling nyante. Sama kek yang dibilang penulisnya di buku, tipe goldar B ini juga favorit Bunda karena kayaknya asik banget :D
Hmm.. di ruangan Bunda, yang mewakili karakter golongan darah AB itu om Putra. Dan iya, kadang om Putra tuh suka ngeremehin, menganggap enteng sesuatu yang malahan perlu dibilang nggak enteng juga. Om Putra yang Bunda kenal sih nggak panikan. Meski tugas di kampusnya belum kelar, dia tenang-tenang aja ngerjain di kantor. Meski di saat yang sama, di kantor lagi kerjaannya banyak kena revisi, dia nggak panik.
Nah, terus, gimana kalo orang-orang dari keempat golongan darah ini janjian?
Tapi papa kalian tipe yang kalo janjian kek golongan darah A dan AB, kok. Akhirnya, Bunda ngerti bahwa tipe golongan darah emang ikut berperan dalam menentukan karakter seseorang.
Jadi, sekarang Bunda belajar memahami rekan-rekan kantor Bunda, bahkan mungkin teman-teman Bunda yang lain lewat karakter golongan darah mereka karena apa yang diceritain oleh om Park Dong Sun emang mewakili semuanya.
Oya, sebenernya Bunda sedikit ngerti kalo tata bahasa Korea itu berbeda dengan tata bahasa Indonesia apalagi bahasa Inggris. Jadi, pas baca terjemahannya (karena Bunda belum sukses memahami bahasa Korea), terus terang agak kesulitan memahami ceritanya. Bunda ngerti, pasti penyunting kerja keras banget buat bikin buku ini bisa mudah dicerna. Semoga di terjemahan berikutnya, lebih enak dicerna, ya...
Jangan lupa, ya, kalo bulan Juli, buku kedua udah bisa dilakukan pre-order di OwlBookStore. Kek gini, nih, covernya:
Beberapa waktu lalu, Penerbit Haru mengadakan Meet and Greet bareng om Park Dong Sun, loh.
Ask the Author of Simple Thinking about Blood Type
1. Dari
manakah Anda
mendapatkan inspirasi saat membuat Simple Thinking about Blood Type?
Saya
mendapatkan inspirasi ketika mendengarkan cerita dari seorang
junior saya. Jadi ceritanya, saat semua sedang berkumpul untuk makan
tiba-tiba si junior yang bergolongan
darah AB berdiri dan pergi begitu saja, kemudian si golongan darah O karena
penasaran pergi mengikutinya. Si
golongan darah A yang melihat hal tersebut berpikir kalau itu semua karena
dirinya. Saya akhirnya bertanya pendapat si golongan
darah B tetapi si golongan darah B tidak tertarik sama sekali. (Kisah ini bisa dilihat di halaman 137 Simple Thinking about Blood Type)
2. Berapa lama yang Anda butuhkan untuk membuat
Simple Thinking about Blood Type?
Pertama kali saya menggambar komik ini pada tanggal
20 Desember 2004. Semenjak
itu, saat waktu luang saya membaca buku yang berhubungan dengan hal tersebut
ataupun melihat dan mengamati orang-orang yang ada di sekitar saya sambil
mengumpulkan bahan cerita.
3. Simple Thinking about Blood Type ini disebut
sebagai webtoon. Apa sih bedanya dengan komik?
Webtoon
adalah komik yang ditayangkan di web. Dari situ, para pembaca bisa memberikan
komentar. Menurut saya pribadi, webtoon mengalami proses penyempurnaan melalui komentar dari para netizen (pengguna internet). Sayang sekali, waktu terbit menjadi komik,
komentar-komentar itu tidak bisa dimasukkan ke dalam komik.
4. Apa riset yang Anda lakukan untuk membuat
Simple Thinking about Blood Type? Apakah Anda punya latar belakang medis?
Ada satu hal yang harus saya sampaikan kepada
orang-orang yang membaca komik Simple Thinking about Blood
Type, bahwa buku ini bukanlah buku ilmiah.
Saya berharap cerita dalam “Simple Thinking about Blood Type”
tidak dipercayai begitu saja. Sebaiknya dibaca
hanya sebagai hiburan. Oiya, saya adalah lulusan dari
sekolah desain visual.
5. Apa Anda mengalami kesulitan dalam
pembuatan komik ini?
Saya
mendapatkan bahan cerita dari kehidupan sehari-hari.
Namun karena harus disesuaikan dan mengharuskan memunculkan semua
golongan darah, tidak mudah untuk mencari bahan ceritanya.
Kesulitan
lainnya... karena mulai dari konsep cerita, sketsa,
membikin garis panel, pewarnaan, sampai membuat “speech bubbles” (membuat ruang
untuk percakapan) saya mengerjakannya sendiri, jadi
membutuhkan waktu yang cukup lama.
6. Apakah Anda menyukai kehidupan Anda sebagai seorang komikus?
Sekarang saya sangat puas dengan kehidupan
saya. Kedepannya saya juga akan menggambar sesuatu yang saya inginkan dan ingin
memberikan kebahagiaan kepada banyak orang.
7. Darimana Anda
mendapatkan inspirasi mengenai desain karakter di “Simple Thinking about Blood
Type”?
Saya tidak mendapatkan inspirasinya secara
khusus. Sejak saya mengambil jurusan desain visual saya mempunyai pemikiran
yang saya sebut “Simple is Best”. Dengan berpikir
begitu akhirnya saya membuat karakter yang sederhana.
8. Selain “Simple
Thinking about Blood Type”, apakah ada kemungkinan untuk membuat atau
merencanakan komik ataupun proyek yang lain?)
Dalam waktu dekat saya ingin menggambar komik
harian yang menunjukkan kehidupan rumah tangga saya, dan juga cerita berseri,
kemudian saya juga ingin belajar lebih tentang menggambar lalu membuat cerita
yang cukup masuk akal yang bisa diangkat ke dalam drama ataupun film.
9. Ceritakan dong, proses pembuatan
komik ini?
Kalau membuat konsep cerita, saya menggambar
sketsanya di komputer. (Kalau dulu saya membuat sketsanya di ruang latihan lalu
mengunggahnya ke komputer tapi sekarang semuanya saya kerjakan langsung di
komputer.) Setelah memperhalus sketsa saya mengerjakan pembuatan garis panel,
kemudian pewarnaan, lau membuat “speech bubbles” (membuat ruang untuk
percakapan). Semuanya membutuhkan waktu sekitar 9~10 jam.
10. Komik
ini telah diterbitkan dalam beberapa bahasa, bagaimana pendapat Anda, dan
apakah ada perasaan khusus mengenai penerbitan di Indonesia?
Di Korea, China, dan Jepang cerita komik ini
merupakan cerita yang populer tetapi saya merasa takjub karena di negara
lain pun cerita ini juga memiliki daya tarik. Biasanya menerbitkan komik di
daerah Asia itu banyak kesamaannya walaupun berbeda beda negara.
Di Indonesia inilah saya pertama kalinya pergi ke negara penerbit dan
bertemu langsung dengan penerbit dan pembacanya. Saya
merasa istimewa dan sangat menikmatinya.
11. Komik ini
juga dibuat dalam bentuk animasi, ceritakan sedikit, ya. Apakah Anda juga berperan dalam
pembuatan animasinya?)
Animasinya diproduksi secara umum di perusahaan
penerbitan di Jepang. Karena banyak orang-orang ahli
yang berperan dalam pembuatan animasi ini saya menerima banyak sekali cinta. Saya hanya penulis dan tidak terlibat dalam
pekerjaan animasi.
12. Selain
sebagai komikus apakah Anda memiliki pekerjaan lainnya?)
Seperti anak muda di Korea saya juga pernah
melamar pekerjaan. Sesekali saya mendesain iklan di Koran dan saya juga bekerja
di perusahaan web design. Sampai tahun 2011 selama 3 tahun saya mengajar
kesenian di SMA tetapi karena saya memutuskan untuk menggambar komik jadi saya berhenti
pada pekerjaan itu. Sekarang tidak ada pekerjaan lainnya.
13. Saat Anda mengatakan untuk
membuat komik yang berhubungan dengan sifat dan golongan darah bagaimana reaksi
dari keluarga dan teman dekat Anda?)
Saat saya mengungkapkan bahwa saya ingin menjadikan
menggambar komik itu sebagai pekerjaan saya teman-teman dekat saya sangat
mendukung tetapi orang tua saya menentang dengan keras. Tetapi karena kehidupan
saya adalah pilihan saya akhirnya saya memutuskan untuk berhenti menjadi guru
seni dan memulai untuk menggambar komik.
14. Anda
pernah mengunjungi Indonesia, bagaimana pendapat Anda tentang Indonesia
terutama Jakarta?)
Saya iri dengan kebebasan orang Indonesia. Saya
juga masih ingat makanan-makanan enak yang pernah saya makan di Indonesia.
15. Bagaimana
pendapat Anda tentang pembaca di Indonesia?
Saya sangat berterima kasih kepada para pembaca
yang telah membaca komik saya. Saya sangat senang karena sepertinya saya
mendapatkan simpati dari para pembaca.
16. Mengapa Anda memilih membuat komik
dalam menjelaskan tentang golongan darah? Kenapa tidak buku non fiksi saja?
Sejak dulu saya suka mengekspresikan sesuatu
melalui gambar dan saya memiliki kepercayaan diri dengan itu. Di samping dapat
menyampaikan isi cerita, sebuah gambar punya kekuatan yang
besar untuk memberikan makna yang mendalam.
17. Apabila bertemu dengan orang baru,
apakah Anda bisa menebak apa golongan darahnya dengan tepat?
Secara pribadi, menurut
saya... akan tidak sopan jika menerka-nerka sifat lawan
bicara hanya berdasarkan golongan darah sehingga saya harus berhati-hati akan
hal itu. Terkadang ada juga pembaca yang baru saya temui menyuruh
saya menerka golongan darahnya, tetapi dugaan saya salah.
Orang-orang disekitar saya juga mencoba
menebak-nebak golongan darah orang lain, tetapi
kebanyakan salah.
18. Saya dan teman-teman memiliki golongan darah yang
berbeda-beda. Jika melihat komik ini akan sulit untuk hidup dengan orang yang
bergolongan darah yang berbeda, untuk tetap menjaga keharmonisan
hubungan, apakah yang harus dilakukan?)
Saling menghargai perbedaan, mengaku
salah jika memang salah. Ini merupakan langkah awal
dalam menjalin sebuah hubungan dan bersosialisasi.
19. Bagaimana reaksi Anda jika ada yang
mengkritik atau tidak setuju dengan komik yang Anda tulis?
Karena setiap orang memiliki pemikiran yang
berbeda, pendapat ataupun sanggahan bisa saja terjadi. Secara pribadi saya tidak masalah, namun apabila disampaikan dengan tidak sopan, tentu
saja bisa melukai perasaan.
20. Anda
paling menyukai sifat dari golongan darah apa? Apakah alasannya?
Dalam kehidupan sehari-hari, saya menyukai
golongan darah B yang bisa menghadapi sesuatu dengan santai. Sedangkan di komik
ini saya menyukai golongan darah O. Karena
saya sendiri bergolongan darah O dan karakter
golongan darah O menggambarkan bagian dari
diri saya yang penuh kasih sayang.
21. Apakah ada rencana untuk mengunjungi Indonesia
kembali? Kalau begitu hal seperti apa yang akan Anda lakukan atau adakah tempat
yang ingin Anda kunjungi?
Saya ingin sekali mengunjungi pulau Bali yang
merupakan tempat relaksasi yang terkenal di Indonesia. Saya ingin datang untuk
istirahat dengan tenang tanpa gangguan.
Minggu depan, Bunda mau bikin giveaway. Hadiahnya buku Simple Thinking about Blood Type untuk dua orang pemenang. Bunda nggak akan susah-susah bikin kuisnya, kok. Yang jelas, review Bunda yang ini mesti dibaca baik-baik karena petunjuknya ada di review ini.
Kalian bisa berkunjung ke review di blog tante Ana Indriyani, kak Mei Koo, tante Irnala Sari, tante Dyah Muawiyah, tante Putri Kurnia Nurmala, tante Dini Y Nurhasanah, tante Retno P Hartono, juga tante Khairisa Ramadhani P. Cek cek cek, siapa tau sekarang ini lagi berlangsung giveaway ^^
Nantikan giveaway Bunda di pekan depan, ya...
Love you both... Cheers!
wah, reviewnya bunda dan ask author-nya lengkap banget bun... jadi makin penasaran pengen baca Simple Thinking about Blood Type >_<
BalasHapusnice review bun :)
wah, reviewnya lengkap dan menarik, aku jadi ingin baca =)
BalasHapus