11 Jan 2024

[Wrap Up] Post Babat Timbunan Reading Challenge 2023

 Hai... hai... long time no update... 

sungguh, agak-agak sulit buat maintain habit habis baca langsung nulis itu sekarang ini... kenapa, yaa...

Babat Timbunan Reading Challenge 2023 itu as usual diadain sama temen-temen BBI cabang Joglosemar. Walau aku orang Bandung, alhamdulillaah... tergolong masuk ke sana.. hahaha...

Kali ini aku ga berani muluk-muluk karena hamdalah, mood baca anjlok gara-gara sesebuku... kayak peribahasa, "akibat nila setitik rusak susu sebelanga" benar adanya. gara-gara sesebuku bikin mood anjlok, berpengaruh ke buku-buku yang lain dan susah meng-upgrade semangat baca, bahkan sampai hari ini. Edun, ya... Aku ga akan cerita buku apa itu, karena well... ga hujatable sebenernya. Mungkin karena terpaksa baca sampe selesai meski ga cocok, jadi ambruk semua... huhuhu... give me back my reading mood... 

Baiklah, sekarang aku langsung aja melampirkan (halah) buku-buku apa aja sih yang udah aku baca selama ini sebagai bahan Babat Timbunan 2023? *nyontek Goodreads dulu btw*

1. Wizard Bakery - Gu Byeong Mo

2.  Colorful - Mori Eto 

3. Eternity's Wheels - Neil Gaiman, Michael Reaves, Mallory Reaves

4. Bausastra Lelembut - Lentera Nusantara 

5. The Little Prince (Le Petite Prince) - Antoine de Saint-Exupery edisi Livraria Lello Porto 

6.  A Place Called Perfect - Helena Duggan 

7. Membaca Lambang - Acep Zamzam Noor 

8. Whoopsy Whiffling Joke - Roald Dahl 

9. Dallergut - Toko Penjual Mimpi by Lee Miye

10. Dallergut 2 - Toko Penjual Mimpi by Lee Miye 

11. The Hundred-Year-Old Man Who Climbed Out of the Window and Disappeared - Jonas Jonasson 

12.  Laut Bercerita - Leila S. Chudori 

13. Cherry Crush - The Chocolate Box Girls #1 by Cathy Cassidy 

14. The Naked Traveler #1 - Trinity

15. Marshmallow Skye - The Chocolate Box Girls #2 by Cathy Cassidy

16. Summer's Dream - The Chocolate Box Girls #3 by Cathy Cassidy

17. Coco Caramel - The Chocolate Box Girls #4 by Cathy Cassidy 

18. Sweet Honey - The Chocolate Box Girls #5 by Cathy Cassidy 

19. Fortune Cookie - The Chocolate Box Girls #6 by Cathy Cassidy

20. Bittersweet - Shay's Story - The Chocolate Box Girls #7 by Cathy Cassidy 

21. Chocolate and Flowers - Alfie's Story - The Chocolate Box Girls #8 by Cathy Cassidy 

22. Hopes and Dreams - Jodie's Story - The Chocolate Box Girls #9 by Cathy Cassidy

23. Moon and Stars - Finch's Story - The Chocolate Box Girls #10 by Cathy Cassidy 

24. Snowflakes and Wishes - Lawrie's Story - The Chocolate Box Girls #11 by Cathy Cassidy 

25. Life is Sweet - A Chocolate Box Short Story Collection by Cathy Cassidy

26. Before the Coffee Gets Cold - Toshikazu Kawaguchi 

27. Tales from the Cafe - Before the Coffee Gets Cold #1 by Toshikazu Kawaguchi 

28. Memory Bookstore - Choung Myung Seob 

29. Episentrum - Adenita

30. Midnight without a Moon - Linda Williams Jackson

31. More About Boy - Tales of Childhood by Roald Dahl

32. Cigarette Girl - Ratih Kumala 




Berdasarkan kriteria yang ditetapkan di posting ini, aku termasuk Pecinta Buku... wahahaha... not bad, yah... ^^

Applause for me... 

Okay... aku sudahi dulu... semoga mood bacaku balik dan membaik, begitu juga mood nulis review di blog lagi...

See you.. xoxo... 

Terusin baca - [Wrap Up] Post Babat Timbunan Reading Challenge 2023

12 Jul 2023

[2023: Book 16] George's Marvellous Medicine - Roald Dahl

 

Judul: George's Marvellous Medicine 
Penulis: Roald Dahl
Ilustrasi sampul: Quentin Blake
Diterbitkan oleh Puffin Books, 2016 
Jumlah halaman: 96 halaman
Format: e-book
ISBN: 9780141369297 (ISBN10: 0141369299)
Genre: Children, Fiction, Novel, Fantasy, Young Adult, Magical Realism, Magic, Drama, Young Adult Fantasy, Humor, Middle Grade
Status: Punya


George Kranky's Grandma is a miserable grouch. George really hates that horrid old witchy woman.
One Saturday morning, George is in charge of giving Grandma her medicine.
So-ho! Ah-ha! Ho-hum! George knows exactly what to do.
A magic medicine* it will be. One that will either cure her completely . . . or blow off the top of her head.

*WARNING: Do not try to make George's Marvellous Medicine yourselves at home. It could be dangerous.



Hai, Ilman dan Zaidan!

Kalo kalian baca George's Marvellous Medicine ini, kalian mungkin akan bilang, "sungguh tidak habis fikri! Sangat di luar nurul!" saking menggemaskannya cerita ini. Gimana nggak? George yang kesel sama neneknya yang bawel, keidean buat bikin ramuan obat yang berdampak...
....
....
well...
.....
luar biasa mengerikan ðŸ™„

Nenek George adalah seorang perempuan tua yang penyakitan dan menyebalkan. Kerjanya menggerutu. Mending kalo hanya menggerutu. Di setiap gerutuannya, selalu terselip, eh, bukan, seluruh kata-katanya memaki George. Semua orang sekali dimaki aja akan sakit hati. Gimana lagi yang sehari-hari makanannya dimaki neneknya sendiri? Lama-lama ngeselin kan?

Tiba waktunya, ketika mama George harus pergi berbelanja dan George dititipi menjaga neneknya (terutama menyuapinya obat yang harus diminum di jam tertentu dan nggak boleh terlambat) lalu George harus mendengar seluruh kalimat cacian dari neneknya plus dia sudah sampai di puncak tertinggi batas kesabaran... dia terpikir untuk menambahkan sesuatu pada obat itu hanya untuk menghentikan racauan neneknya. 

Beberapa jam sebelum jam minum obat neneknya tiba, seperti sedang kesambet sesuatu, segala yang ada di rumah itu masuk ke panci untuk dibuat ramuannya, bareng dengan obat yang harus diminum neneknya. Makin lama George makin asik menambahkan segala sesuatu yang ada di rumah itu. Mulai dari saus-saus yang ada di dapur, sampai perlengkapan bersih-bersih di kamar mandi bahkan segala cairan yang ada di bengkel dimasukkannya ke dalam ramuannya. 

Di menit-menit menjelang jam minum obat, karena George nggak kelihatan berkeliaran di rumah, neneknya mulai mengomel. Akhirnya ketika ramuan itu jadi, tepat di jam jadwal neneknya minum obat, George menyuapkan obat tersebut dan.... plop! Nenek tiba-tiba bertumbuh dan berkembang sampai atap rumah jebol. 

Melihat reaksi berlebihan yang sungguh di luar nurul, George menjadi panik. Karena dia berharap neneknya hanya jadi "diam selamanya" setelah minum ramuannya, bukannya malah bertumbuh dan berkembang menjadi raksasa yang bahkan menghancurkan rumah mereka. Di tengah kepanikan seperti itu, ayah George pulang (dari.. lupa, ladang kayaknya) dan melihat fenomena ini. George mengira ayahnya akan mengamuk, tak disangka, ayah George malah bahagia. Yang terpikir oleh ayah George hanyalah "wang... wang... wang...". Yes! Dia bermaksud memberikan ramuan hasil karya cipta George ke hewan ternaknya untuk mendapatkan hasil yang berlipat ganda. 


Kalo kalian sudah terbiasa membaca karya Roald Dahl, kalian pasti akan menebak ke mana arah cerita ini bahkan endingnya. Saking khas-nya karya imajinatif beliau. Jadi aku nggak harus spill sampai selesai, karena mendingan kalian baca sendiri. 

Baca George's Marvellous Medicine ini seperti halnya baca karya-karya Roald Dahl yang lain: selalu ada geregetan moment, juga ada geuleuh moment. Hahaha. Sampe kadang-kadang mikir, beliau dulu kecilnya nakal banget apa alim banget ya, sampe punya imajinasi luarrrrrr binasa. Meski begitu, tetep enjoyable baca ceritanya. Baca sendiri lebih sensasional ketimbang sekadar baca review.    

Selamat membaca George's Marvellous Medicine-nya Roald Dahl dan selamat geregetan bacanya... 


Aku baca ini buat memenuhi tantangan:
- 2023 Goodreads Reading Challenge
- Babat Timbunan 2023 Joglosemar
- Abroad & Beyond Reading Challenge 
- Tantangan Membaca BBBBC
- Books in English Reading Challenge 


Stay healthy, love you both, always! xoxo








  

Terusin baca - [2023: Book 16] George's Marvellous Medicine - Roald Dahl

23 Jun 2023

[2023: Book 15 & 16] Agen Polisi 212 #15 ~ Umpan Beruang & Agen Polisi 212 #11 ~ Wasit Jalanan - Raoul Cavin & Daniel Kox

 



Judul: Agen Polisi 212 #5 ~ Umpan Beruang 
Naskah: Raoul Cavin 
Gambar: Daniel Kox
Pengalih bahasa: Herry Wijaya
Penyunting: Gabriella Felicia
Redesain: Maria Theresa
Cetakan keenam, 2017
Diterbitkan oleh PT Bhuana Ilmu Populer
Jumlah halaman: 46 hlm
ISBN: 979-074-345-9
Genre: Fiction, Komik Strip, French Literature, Komedi, Satir
Status: Ilman beli di Gramedia pas acara Wisata Buku sewaktu masih SD, sekitar kelas 5




Judul: Agen Polisi 212 #11 ~ Wasit Jalanan 
Naskah: Raoul Cavin 
Gambar: Daniel Kox
Pengalih bahasa: Sadika Nuraini Hamid
Penyunting: Gabriella Felicia
Redesain: Maria Theresa
Cetakan pertama, 2010
Diterbitkan oleh PT Bhuana Ilmu Populer
Jumlah halaman: 46 hlm
ISBN: 979-074-143-7 
Genre: Fiction, Komik Strip, French Literature, Komedi, Satir
Status: Ilman beli di Gramedia pas acara Wisata Buku sewaktu masih SD, sekitar kelas 5
Rondouillard, naïf et sympathique, l'Agent 212 est la cible de tous les ennuis et de toutes les mésaventures auxquels un agent de police peut se trouver exposé. Délinquants, conducteurs imprudents ou suicidaires obstinés se succèdent, pour la plus grande joie des lecteurs et de ses auteurs, Kox et Cauvin.  


Hai, Kakak Ilman dan Adek Zaidan...
Seminggu ini aku ga nulis review, karena pekan lalu, begitu kelar publish postingan, aku dapet kabar papa sakit dan lagi dalam perjalanan pulang pake taksol. Denger papa sakit bikin dunia serasa runtuh. Jadi aku menjauh dulu dari aktivitas menulis, buat fokus sama papa.
Sekarang sih, papa udah back to office. Bismillaah..




Dua judul buku aku jadikan satu postingan karena sebenernya memang ga terlalu banyak yang bisa dibahas mengingat ini komik strip yang bener-bener hiburan sepintas. 

Agen Polisi 212 bercerita tentang dua agen polisi, Arthur dan rekannya, Albert, yang sering melakukan tindakan yang terlihat konyol saat bertugas. 

Misalnya saja di buku #5, di judul Umpan Beruang, mereka berdua dikabari ada kecelakaan tunggal, sebuah mobil menabrak pohon dan pengemudinya terluka. Ternyata yang jadi masalah adalah mobil itu bawa beruang dan beruangnya lepas. Pengemudi bilang, kalo berangus beruang terpasang di mulutnya, jadi mereka tenang-tenang aja. Tapiiii.. pas mereka mulai mencari beruang itu, yang mereka temukan pertama adalah berangusnya yang tergeletak di tanah. Yes, berangusnya lepas! Dan mereka berdua berusaha menyelamatkan diri dengan cara...

berbaring...

Konon, kalo nggak melakukan gerakan apapun, seperti mati, beruang nggak akan ganggu. Karena beruang nggak makan mayat. Baik Arthur maupun Albert melakukan itu demi menyelamatkan diri mereka. Si beruang akhirnya menghampiri pemiliknya dan dipasanglah berangusnya dengan aman. Tepat pada saat itu, pak komisaris berikut ambulans datang cuma buat menyaksikan dua anak buahnya berbaring di tanah, bukannya melakukan penyelamatan. Lucu satir ga sih...

Nah, kalo di buku #11, ada kekonyolan yang nggak hanya dilakukan duo Arhur dan Albert. Justru sekian polisi kena prank perampok. Sekitar 14 petugas polisi "ditantang" buat memecahkan rekor dengan berada di dalam bilik telepon umum. Setelah hitungan ke-18 (Arthur dihitung empat orang), perampok tersebut mengunci bilik telepon umum tersebut dan melanjutkan niat pertamanya: merampok. 


Semua kelakuan konyol para agen polisi ini memang menggemaskan. Dan herannya banyak banget, karena bukunya ada sampai 24 volume, di mana masing-masing ada sekitar 18-20 cerita konyol. Semua konyol. Lawak memang. Slapstick.

Intinya sih kalo kalian butuh bacaan ringan dan konyol juga nggak bikin over thinking, aku rasa serial Agen 212 ini cukup menghibur. Hiburan yang bikin kesel saking recehnya... hihi...


Aku baca ini untuk memenuhi tantangan: 
- Goodreads Reading Challenge 2023
- BBBBC Reading Challenge 

Sehat-sehat, ya, kalian berdua... xoxo...
Terusin baca - [2023: Book 15 & 16] Agen Polisi 212 #15 ~ Umpan Beruang & Agen Polisi 212 #11 ~ Wasit Jalanan - Raoul Cavin & Daniel Kox

16 Jun 2023

[2023: Book 14] 10 Ilmuwan Kontroversial yang Mengubah Dunia - Gimmy Satriawan

 

Judul: 10 Ilmuwan Kontroversial yang Mengubah Dunia 
Penulis: Gimmy Satriawan 
Editor: Meita Sandra
Proofreader: Nur Hidayah
Desain Cover: TriAT
Desain isi: Maarif
Cetakan IV, 2016
Diterbitkan oleh Penerbit A+Plus Books 
Jumlah halaman: 148 hlm; 13,5 x 20 cm
ISBN: 978-979-25-4665-1
Genre: Biografi, non fiksi
Status: Pinjam dari perpustakaan SMP Hikmah Teladan (kakak Ilman ada tugas review buku di matpel Teaching Learning) 


"Syarat paling penting bagi orang yang ingin menjadi seperti saya adalah mawas diri dalam hal apa yang dipikirkannya serta bagaimana dia berpikir, bukan dalam hal apa yang dikerjakan atau dialaminya" (Albert Einstein)

"Galileo dapat dianggap sebagai penyumbang terbesar bagi dunia sains modern" (Stephen Hawking)

"Sekurang-kurangnya masyarakat kamu sudah mengeluarkan orang yang lebih dari seorang Darwin, Newton, Marx, dan Lenin, barulah kamu boleh bangga" (Tan Malaka)

Penemuan-penemuan para ilmuwan telah menjadi warisan abad ke-20. Berkat penemuan-penemuan merekalah dunia berubah. Kehidupan manusia telah dibuat lebih mudah berkat penemuan-penemuan mereka. Kita telah dibuat lebih mudah berkomunikasi berkat penemuan telepon oleh Alexander Graham Bell atau kita tidak perlu hidup dalam kegelapan ketika di malam hari berkat penemuan bola pijar oleh Thomas Alva Edison.

Buku ini berisi kisah-kisah sepuluh ilmuwan dunia yang penemuannya paling berpengaruh dan kehidupannya yang penuh dengan kontroversi. Singkap apa saja kontroversi-kontroversi mereka secara lengkap dalam buku ini. Buku ini tidak hanya mengungkap penemuan-penemuan hebat abad 20, tapi juga sisi lain kehidupan pribadi penemunya.


Hai, Kakak Ilman dan Kakak Zi...

Kali ini aku mau bahas buku yang penampakannya nggak meyakinkan, tapi pas cek data buku, kok, udah cetakan keempat aja, ya... Berarti kan buku ini laku keras. Heuheu...

Buku ini aku baca karena bantuin kakak Ilnan ngerjain tugas review buku untuk mata pelajaran Teaching Learning di kelas 9. Metode belajarnya adalah baca buku yang ada di perpustakaan, terus dibahas gitu. Nah, untuk tugas yang pakai buku ini sepertinya untuk semacam ujian akhirnya gitu.

Di angkatan kakak Ilman sudah tidak ada Ujian Nasional lagi, karena sekolah kakak Ilman sudah lama menerapkan kurikulum merdeka. Tapi memang sejak adanya pandemi Covid-19, pemerintah menghapuskan Ujian Negara untuk semua jenjang pendidikan, dari SD sampai SMA/SMK. Jadi sejak kakak Ilman kelas 6 SD, dia tidak mengalami yang disebut dengan Ujian Nasional.

Memangnya Ujian Nasional itu apa, sih? Ujian Nasional itu ya ujian untuk tiga mata pelajaran yang dianggap penting (aku nggak ngerti kenapa cuma tiga mata pelajaran itu, seolah-olah mata pelajaran lain nggak penting) dan nilainya nanti jadi pertaruhan untuk masuk ke sekolah negeri di jenjang berikutnya. Kalo kalian pilih sekolah swasta di jenjang berikutnya, nilai-nilai UN ini tidak berpengaruh karena sekolah swasta punya sistem penerimaan tersendiri, biasanya mereka menyelenggarakan ujian mandiri, jauh sebelum diadakannya UN.

Di zaman aku ada UN kah? Ada! Tapi namanya EBTANAS alias Evaluasi Belajar Tahap Akhir NASional. Terdiri atas lima mata pelajaran: Bahasa Indonesia, Matematika, IPA, IPS, dan PKn (di masaku sekolah namanya PMP, Pendidikan Moral dan Pancasila). Nantinya sekumpulan nilai ini disebut NEM (Nilai Ebtanas Murni) yang menjadi modal untuk bertaruh masuk sekolah negeri di jenjang berikutnya.

Sejak dihapuskannya UN di Indonesia (aku nggak paham apakah karena pandemi Covid-19 yang berlangsung sejak 2020 atau memang karena UN sudah nggak reliable lagi untuk jadi modal masuk sekolah negeri di jenjang berikutnya disebabkan oleh banyak faktor), rata-rata sekolah bikin model tugas akhir sendiri untuk mengumpulkan nilai akhir siswanya. 

Salah satunya sekolah kakak Ilman, setiap mata pelajaran ada tugas khusus yang penting, selain untuk dapat nilai di rapor juga untuk melatih skill mereka. Matpel Teaching Learning sepertinya dimaksudkan supaya siswa belajar dari membaca buku yang disediakan di perpustakaan sekolah, me-review-nya, kemudian membagikannya ke teman-temannya apa yang dia baca. Aku nggak tahu, di sekolah lain ada tugas macam ini atau nggak. Kalo nggak ada, berarti SMP Hikmah Teladan ini keren banget punya metode belajar kek gini, ya... hohoho...


Lewat buku ini, aku baru tahu tentang kontroversi yang dilakukan/dialami para ilmuwan ini. Sebelumnya aku memang udah tahu sepintas, biasanya lewat media sosial, tentang kontroversi Alexander Graham Bell sebagai penemu telepon, yang ternyata bukan. Dan lewat buku ini juga, aku baru tahu kalo Charles Darwin dan Nicolaus Coppernicus mengalami kontroversi tentang "siapa duluan pencetusnya" seperti yang dialami Alexander Graham Bell. Padahal mereka lebih dulu mengalami kontroversi itu ya. Ternyata Thomas Alva Edison juga berseteru soal "siapa duluan" dengan Nikolas Tesla.

Meski Albert Einstein tidak berseteru soal "siapa duluan" dengan siapa-siapa, nyatanya beliau berada di urutan terdepan di buku ini. Kontroversinya lebih ke hasil karyanya yang mengakibatkan teror di dunia: terciptanya bom atom, menggunakan teori relativitas hasil pemikirannya. 

Buku ini terbilang tipis dan bener-bener merangkum biografi kesepuluh ilmuwan, mungkin karena yang dibahas hanya kontroversinya aja, selain biodata singkat tentang kesepuluh ilmuwan itu.  

Berikut ini adalah hasil rangkuman kakak Ilman untuk mata pelajaran Teaching Learning yang dia presentasikan di depan teman-temannya


Yang ada di slide presentasi ini hanya cuplikan aja, lho. Bagusnya baca sendiri karena perspektif tiap orang dalam memahami buku pasti berbeda-beda. 

Ada satu hal yang aku tidak paham, yaitu kenapa buku ini nggak ada di Goodreads, padahal udah cetakan keempat di tahun 2016. Aku merasa beruntung kakak Ilman pilih buku ini, karenanya aku jadi bisa ikutan baca dan input datanya di Goodreads (hei, gini-gini aku librarian Goodreads, lho!).


Aku menyelesaikan baca buku ini untuk ikut tantangan:
- Goodreads Reading Challenge 2023
- BBBBC Reading Challenge
- Satu Bulan Satu Non Fiksi 


Stay healthy, both of you, xoxo! 













Terusin baca - [2023: Book 14] 10 Ilmuwan Kontroversial yang Mengubah Dunia - Gimmy Satriawan

15 Jun 2023

[2023: Book 13] Dallergut ~ Toko Penjual Mimpi - Lee Miye

 

Judul: Dallergut ~ Toko Penjual Mimpi
Penulis: Lee Miye
Penerjemah: Jia Effendie
Penyelia naskah: Dian Pranasari
Pemeriksa aksara: Titis Adinda
Penata isi: @designgedang
Perancang sampul: @designgedang
Cetakan 1, Desember 2021
Diterbitkan oleh Penerbit Baca
Jumlah halaman: 300 hlm; 20 cm
ISBN: 978-602-64-8667-7
Genre: Fiction, Novel, Fantasy, Young Adult, Magical Realism, Asian Literature, Korean Literature, Magic, Drama, Asia, Young Adult Fantasy
Dibaca: 17 Maret 2023 - 24 Maret 2023
Status: Hadiah Secret Santa Joglosemar 2021 (dari missfioree)

Ada sebuah desa yang hanya bisa kamu kunjungi dalam tidurmu. Tempat paling populer di desa adalah Dallergut: Toko Penjual Mimpi yang mengumpulkan dan menjual segala macam mimpi. Toko ini selalu ramai oleh pelanggan manusia dan hewan yang ingin tidur panjang atau tidur siang. Setiap lantainya dilengkapi dengan mimpi-mimpi dari berbagai macam genre istimewa, termasuk mimpi tentang masa kecil, perjalanan menyenangkan, melahap makanan lezat, hingga mimpi buruk dan mimpi misterius.

Di toko ini ada Dallergut, si pemilik toko; Penny, karyawan baru yang ceroboh dan penuh rasa ingin tahu; Aganep Coco, produser mimpi legendaris; dan Vigo Myers, manajer lantai dua.

Penny ditugaskan untuk bekerja di lantai satu dengan karyawan veteran, Bibi Weather. Namun, pada hari pertama dia bekerja, mimpi yang paling mahal dicuri...

Kisah menawan ini akan meninggalkan gaung yang lama. Tidak hanya menyenangkan bagi pembaca remaja, tetapi juga memberikan kehangatan dan penghiburan bagi pembaca dewasa yang lelah dengan kenyataan hidup.

Hai, Kakak Ilman dan Kakak Zi...

Aku pernah masukin buku ini ke wishlist gara-gara sempet dibahas diskon-nya di grup wasap Joglosemar. Kalo sampai masuk topik diskon, itu artinya "buku-ini-termasuk-worth-buat-dibaca-yang-kalo-kebetulan-belum-punya-cepetan-beli-mumpung-diskon". ðŸ˜¬

Jadi, pas diadain acara Secret Santa JogloSemar tahun 2021, aku masukin buku ini sebagai salah satu wishlist aku biar dikabulkan sama Secret Santa. Dan alhamdulillaah... santanya baik banget, mengabulkan wishlist aku yang satu ini yang kemudian baru dibaca setahun kemudian T____T


Oke, jadi Dallergut itu nama orang sekaligus pemilik toko Dallergut - Toko Penjual Mimpi. Sistem jualannya gimana? Orang dateng ke toko, milih mimpi (kalo aku bayanginnya kayak milih DVD) yang dia mau, terus bawa pulang. Lho, nggak bayar? Nanti bayarnya, transfer ke "rekening" toko, pake perasaan. Nggak kebayang? Sama. Apalagi ada timbangan kelopak mata. Aku sama sekali masih belum paham cara kerjanya si timbangan kelopak mata itu.

Perasaan yang dibayarkan itu di antaranya perasaan bahagia, senang, sedih, dan sebagainya. Nah, di toko ini ada gudang penyimpanan botol-botol berisi perasaan yang dibayarkan. Kalo botolnya udah penuh, disetorin ke bank. Nanti bisa dikonversi dengan uang. Ada perasaan tertentu yang harga konversinya mahal banget.

Tersebutlah seorang karyawan baru bernama Penny, yang kebetulan dapat tugas untuk menggantikan Bibi Weather, karyawan veteran yang lagi nggak bisa pergi ke bank untuk bawa botol perasaan. Ketika sedang mengantri, perhatian Penny teralihkan dan botol yang dibawanya untuk disetorkannya hilang. Kemudian Penny tahu bahwa kedua botol perasaan itu adalah perasaan termahal. Penny merasa sangat bersalah, namun Dallergut menenangkannya bahwa kejadian seperti ini memang sudah pasti bisa terjadi. Hanya saja kebetulan yang ketimpa sialnya adalah Penny, karyawan yang baru aja masuk kerja hari itu.

Terus, mimpi yang dibeli itu gimana cara kerjanya? Nah, di buku ini nggak diceritakan apakah mimpi yang sudah dibeli itu harus diminum atau ditonton atau gimana. Nggak diceritakan wujudnya. Jadi sebagai pembaca aku merasa kehilangan detail cara kerja paket mimpi yang dibeli. 

Penulis lebih banyak menceritakan tentang mimpi-mimpi yang dialami orang-orang yang membeli mimpi. Misalnya mimpi tentang mantan pacar, mimpi tentang harapan-harapan, dan sebagainya. Termasuk mimpi untuk hewan. Ada anjing yang kesepian karena pemiliknya sibuk semua, terus anjing itu mimpi diajak jalan-jalan pemiliknya. Anjing? Mimpi? Iya. di lantai sekian, ada section mimpi untuk hewan-hewan yang bisa milih mimpi yang dipengeninnya.   


Sebenernya baca buku ini seru. Milih mimpi sama dengan milih film yang pengen kita tonton di rumah sambil pake piyama dan kemulan. Tapi ga sedikit ada yang dari mimpinya malah stres, misalnya inget masa ujian saat sekolah, padahal udah kerja. Atau jadi mimpi buruk terus karena selalu mimpi flashback ke masa-masa lagi wamil. Akibatnya pelanggan-pelanggan ini jadi protes dan minta refund, karena setelah bermimpi, mereka jadi gelisah.

Mungkin karena aku bayangin suasana tokonya menyenangkan, piyama dan sandal tidur juga tempat tidur berikut selimut yang fluffy, baca buku ini tuh heart warming. Sayangnya, banyak detail yang ga ada, jadi kalo pembaca kepo kayak aku bakalan bertanya-tanya. Contohnya penjelasan cara pembayaran pelanggan yang puas dengan mimpi mereka, cara pake paket mimpinya, juga cara kerja timbangan kelopak mata. Entah kenapa aku ga bisa memahaminya. Kalo bisa lebih detail, mungkin aku kasih 5 bintang. Mungkin rate yang kukasih ketinggian, karena temanku Daniel, ngasih cuma 2 bintang dengan komen "Capitalism has been so deep-rooted that even dreams are now commodified." ðŸ˜‚


Kabarnya ada buku kedua Dallergut Toko Penjual Mimpi. Mari kita lihat apakah lebih menyenangkan dibacanya atau nggak. Mari kita berekspektasi! 


Aku baca buku ini untuk memenuhi tantangan:
- Goodreads Reading Challenge 2023
- JogloSemar Babat Timbunan 2023
- Abroad and Beyond Reading Challenge
- Tantangan Membaca BBBBC 2023



Stay healthy both of you! xoxo!


 




   




 
Terusin baca - [2023: Book 13] Dallergut ~ Toko Penjual Mimpi - Lee Miye

14 Jun 2023

[2023: Book 12] Whoppsy-Whiffling Joke Book - Roald Dahl

 

Judul: Whoppsy-Whiffling Joke Book 
Penulis: Roald Dahl
Ilustrator: Quentin Blake
Cetakan pertama, 2016
Diterbitkan oleh Puffin Books
Jumlah halaman: 119 hlm
ISBN: 978- 045-14-7931-0
Genre: Fiction, Comedy, Fantasy, Children Literature, e-book, Favorit, English Book 
Status: Punya. Ada di e-book reader
Dibaca:  22 Maret 2023 - 23 Maret 2023



Roald Dahl is known for his humor! This joke book is an ideal companion to his beloved novels.

Roald Dahl's Whoppsy-Whiffling Joke Book is a collection of hundreds of great jokes that would make even the Trunchbull laugh! Inspired by Roald Dahl's wonderful world, these gigglesome gags are guaranteed to raise a chuckle from human beans young and old.

CONTENT NOTE : The jokes in this book may cause reader to become the embodiment of the crying-laughing emoji. Side effects include but are not limited to stomach pains, tears of joy, falling off chairs, and flailing.


Hai, Kakak Ilman dan Adek Zi... (maap manggil Zi sesuai mood)

Suatu hari aku lihat WhatsApp story tante Lila, mengutip joke-nya Roald Dahl yang bikin aku iri dan kepingin baca. Berkat sedikit usaha, akupun dapat versi e-book-nya. Sayangnya, baca ini nggak bisa aku masukkan ke dalam tantangan Babat Timbunan Joglosemar 2023, karena statusnya buku "baru" yang tidak ditimbun lama. 

Meski bukunya disebut jokes, nggak semua isinya bikin aku ketawa ngakak, kok. Karena nggak sedikit jokes-nya yang kelewat garing atau meh. Atau otak aku terlalu teflon buat memahami joke ini maksudnya apa, yaaaaaa...

Asiknya buku ini ada banyak teka-teki tulalit yang bikin sebel orang yang ditanya. Misalnya aja, 

Why did the teacher turn the lights on?
Because the class was so dim!

Why is six afraid of seven?
Because seven eight nine!

Apaan coba?

Atau internal jokes yang kalian cuma bisa paham kalo baca karya Roald Dahl, karena emang ini jokes-nya berdasarkan karya-karya Roald Dahl yang udah ada. Misalnya nih

Why was Miss Trunchbull worried?
Because there were too many rulers in school! 

Yap. Miss Trunchbull adalah karakter dari cerita Matilda, guru yang luar biasa galak dan mengerikan.

Ada jokes yang menurut aku nggak lucu, tapi nggak meh juga, karena menurut aku ini permainan kata... Misalnya aja

How do bees get to school?
By school buzz!

What is a pirate's favorite subject?
Arrrrrrt!

Kalo joke yang menurut aku lucu tuh, misalnya ini

What is a snake's favorite subject?
Hiss-tory! 

What's a witch's favorite subject?
Spell-ing!

hihi...


Rasanya menyenangkan bisa ketawa-ketawa atau mengerutkan kening saat baca jokes yang dibuat Roald Dahl ini. Setidaknya aku bisa "melepaskan" diri dari semua keabsurd-an cerita Roald Dahl sejenak karena jokes ini. 

Yang selalu aku salut dari Roald Dahl adalah imajinasi masa kanak-kanaknya nggak pernah hilang. I wonder, keknya dia dulunya termasuk anak yang dapat predikat "bocah nakal", deh, mengingat imajinasi dan ide-ide gilanya nggak ada habisnya untuk dituangkan di cerita. Kenapa aku berpikir begitu, ya? Mungkin kalo anaknya lurus-lurus aja, mikirnya juga akan kelewat lurus setelah dewasa. Lumayan banyak meninggalkan imajinasi anak-anak, biasanya. Like me. *sigh*

Surely, kalian harus baca ini ketika kalian udah jago bahasa Inggris nanti, biar ngerti jokes-nya. Sebab, kalo diterjemahin ke Bahasa Indonesia, jadi aneh dan nggak lucu. Beneran! 


Aku baca ini untuk ikut tantangan:
- Goodreads Reading Challenge 2023
- Abroad and Beyond Reading Challenge 
- BBBBC Reading Challenge 2023
- Books in English Reading Challenge 2023


Stay healthy both of you! xoxo! 




  
   

Terusin baca - [2023: Book 12] Whoppsy-Whiffling Joke Book - Roald Dahl