Judul: Dallergut ~ Toko Penjual Mimpi
Penulis: Lee Miye
Penerjemah: Jia EffendiePenyelia naskah: Dian Pranasari
Pemeriksa aksara: Titis Adinda
Penata isi: @designgedang
Perancang sampul: @designgedang
Cetakan 1, Desember 2021
Diterbitkan oleh Penerbit Baca
Jumlah halaman: 300 hlm; 20 cm
ISBN: 978-602-64-8667-7
Genre: Fiction, Novel, Fantasy, Young Adult, Magical Realism, Asian Literature, Korean Literature, Magic, Drama, Asia, Young Adult Fantasy
Dibaca: 17 Maret 2023 - 24 Maret 2023
Status: Hadiah Secret Santa Joglosemar 2021 (dari missfioree)
Ada sebuah desa yang hanya bisa kamu kunjungi dalam tidurmu. Tempat paling populer di desa adalah Dallergut: Toko Penjual Mimpi yang mengumpulkan dan menjual segala macam mimpi. Toko ini selalu ramai oleh pelanggan manusia dan hewan yang ingin tidur panjang atau tidur siang. Setiap lantainya dilengkapi dengan mimpi-mimpi dari berbagai macam genre istimewa, termasuk mimpi tentang masa kecil, perjalanan menyenangkan, melahap makanan lezat, hingga mimpi buruk dan mimpi misterius.Di toko ini ada Dallergut, si pemilik toko; Penny, karyawan baru yang ceroboh dan penuh rasa ingin tahu; Aganep Coco, produser mimpi legendaris; dan Vigo Myers, manajer lantai dua.Penny ditugaskan untuk bekerja di lantai satu dengan karyawan veteran, Bibi Weather. Namun, pada hari pertama dia bekerja, mimpi yang paling mahal dicuri...Kisah menawan ini akan meninggalkan gaung yang lama. Tidak hanya menyenangkan bagi pembaca remaja, tetapi juga memberikan kehangatan dan penghiburan bagi pembaca dewasa yang lelah dengan kenyataan hidup.
Hai, Kakak Ilman dan Kakak Zi...
Aku pernah masukin buku ini ke wishlist gara-gara sempet dibahas diskon-nya di grup wasap Joglosemar. Kalo sampai masuk topik diskon, itu artinya "buku-ini-termasuk-worth-buat-dibaca-yang-kalo-kebetulan-belum-punya-cepetan-beli-mumpung-diskon". 😬
Jadi, pas diadain acara Secret Santa JogloSemar tahun 2021, aku masukin buku ini sebagai salah satu wishlist aku biar dikabulkan sama Secret Santa. Dan alhamdulillaah... santanya baik banget, mengabulkan wishlist aku yang satu ini yang kemudian baru dibaca setahun kemudian T____T
Oke, jadi Dallergut itu nama orang sekaligus pemilik toko Dallergut - Toko Penjual Mimpi. Sistem jualannya gimana? Orang dateng ke toko, milih mimpi (kalo aku bayanginnya kayak milih DVD) yang dia mau, terus bawa pulang. Lho, nggak bayar? Nanti bayarnya, transfer ke "rekening" toko, pake perasaan. Nggak kebayang? Sama. Apalagi ada timbangan kelopak mata. Aku sama sekali masih belum paham cara kerjanya si timbangan kelopak mata itu.
Perasaan yang dibayarkan itu di antaranya perasaan bahagia, senang, sedih, dan sebagainya. Nah, di toko ini ada gudang penyimpanan botol-botol berisi perasaan yang dibayarkan. Kalo botolnya udah penuh, disetorin ke bank. Nanti bisa dikonversi dengan uang. Ada perasaan tertentu yang harga konversinya mahal banget.
Tersebutlah seorang karyawan baru bernama Penny, yang kebetulan dapat tugas untuk menggantikan Bibi Weather, karyawan veteran yang lagi nggak bisa pergi ke bank untuk bawa botol perasaan. Ketika sedang mengantri, perhatian Penny teralihkan dan botol yang dibawanya untuk disetorkannya hilang. Kemudian Penny tahu bahwa kedua botol perasaan itu adalah perasaan termahal. Penny merasa sangat bersalah, namun Dallergut menenangkannya bahwa kejadian seperti ini memang sudah pasti bisa terjadi. Hanya saja kebetulan yang ketimpa sialnya adalah Penny, karyawan yang baru aja masuk kerja hari itu.
Terus, mimpi yang dibeli itu gimana cara kerjanya? Nah, di buku ini nggak diceritakan apakah mimpi yang sudah dibeli itu harus diminum atau ditonton atau gimana. Nggak diceritakan wujudnya. Jadi sebagai pembaca aku merasa kehilangan detail cara kerja paket mimpi yang dibeli.
Penulis lebih banyak menceritakan tentang mimpi-mimpi yang dialami orang-orang yang membeli mimpi. Misalnya mimpi tentang mantan pacar, mimpi tentang harapan-harapan, dan sebagainya. Termasuk mimpi untuk hewan. Ada anjing yang kesepian karena pemiliknya sibuk semua, terus anjing itu mimpi diajak jalan-jalan pemiliknya. Anjing? Mimpi? Iya. di lantai sekian, ada section mimpi untuk hewan-hewan yang bisa milih mimpi yang dipengeninnya.
Sebenernya baca buku ini seru. Milih mimpi sama dengan milih film yang pengen kita tonton di rumah sambil pake piyama dan kemulan. Tapi ga sedikit ada yang dari mimpinya malah stres, misalnya inget masa ujian saat sekolah, padahal udah kerja. Atau jadi mimpi buruk terus karena selalu mimpi flashback ke masa-masa lagi wamil. Akibatnya pelanggan-pelanggan ini jadi protes dan minta refund, karena setelah bermimpi, mereka jadi gelisah.
Mungkin karena aku bayangin suasana tokonya menyenangkan, piyama dan sandal tidur juga tempat tidur berikut selimut yang fluffy, baca buku ini tuh heart warming. Sayangnya, banyak detail yang ga ada, jadi kalo pembaca kepo kayak aku bakalan bertanya-tanya. Contohnya penjelasan cara pembayaran pelanggan yang puas dengan mimpi mereka, cara pake paket mimpinya, juga cara kerja timbangan kelopak mata. Entah kenapa aku ga bisa memahaminya. Kalo bisa lebih detail, mungkin aku kasih 5 bintang. Mungkin rate yang kukasih ketinggian, karena temanku Daniel, ngasih cuma 2 bintang dengan komen "Capitalism has been so deep-rooted that even dreams are now commodified." 😂
Kabarnya ada buku kedua Dallergut Toko Penjual Mimpi. Mari kita lihat apakah lebih menyenangkan dibacanya atau nggak. Mari kita berekspektasi!
Aku baca buku ini untuk memenuhi tantangan:
- Goodreads Reading Challenge 2023
- JogloSemar Babat Timbunan 2023
- Abroad and Beyond Reading Challenge
- Tantangan Membaca BBBBC 2023
Stay healthy both of you! xoxo!