Tumbuh di Tengah Badai
Penulis: Herniwatty Moechiam
Penyunting: Gunawan BS
Perancang Sampul: Tyo
Pemeriksa Aksara: Kus Wardani
Penata Aksara: Sih Gagas dan Anya
Cetakan I, April 2009
Diterbitkan oleh: Penerbit Bentang
xii + 236 hlm; 20,5 cm
ISBN: 978-979-1227-56-8
Memoar
Penulis: Herniwatty Moechiam
Penyunting: Gunawan BS
Perancang Sampul: Tyo
Pemeriksa Aksara: Kus Wardani
Penata Aksara: Sih Gagas dan Anya
Cetakan I, April 2009
Diterbitkan oleh: Penerbit Bentang
xii + 236 hlm; 20,5 cm
ISBN: 978-979-1227-56-8
Memoar
Hati ibu mana yang tak hancur saat mengetahui anaknya tak mungkin tumbuh normal seperti anak-anak lainnya? Catra didiagnosis autis, sebuah gangguan perkembangan yang belum dikenal luas pada masa itu. Di saat anak-anak lain mulai berinteraksi, dia malah sibuk dengan dunianya sendiri, sebuah dunia yang tak bisa dimasuki orang lain, tak terkecuali ibu yang telah melahirkannya.
Saya kenal dengan penulis buku ini lewat sebuah aplikasi game di jejaring sosial. Kebetulan, beliau adalah tante dari ibutio. Kenal sama nini, begitu saya menyebut beliau, gara-gara sama-sama menyukai aplikasi game di jejaring sosial itu. Difasilitasi chat box di game itu, saya mulai berinteraksi dengan nini.
Nini banyak bercerita tentang pengalamannya membesarkan putranya yang kini kuliah di Yogyakarta. Bukanlah suatu hal yang mudah, mengingat di sana, anaknya seorang diri dengan keadaannya yang autis, sementara nini di Bekasi. Itu membuktikan, bahwa nini sudah berhasil menjadikan Catra sebagai anak autis yang mandiri.
Jangankan punya anak autis, punya anak normal aja sering kali orangtua mengurut dada. Apalagi punya anak autis atau anak-anak berkebutuhan khusus lainnya. Ya tenaga, ya tangki kesabaran, ya materi, ya waktu dan lainnya, mesti senantiasa diupgrade.
Banyak hal yang saya dapatkan setelah membaca buku ini. Mulai dari gejala-gejala autis, bagaimana menghadapi reaksi orang lain, belum lagi minimnya dukungan dari keluarga dan suami. Menurut saya, nini adalah perempuan super. Dengan segala hal yang dihadapinya, nini masih sanggup bertahan.
Yah, saya mengamini apa yang dikatakan Farhan ketika mengomentari buku ini. Pengalaman orang lain adalah pelajaran yang paling berharga. Apapun kondisi anak, orangtua harus kompak dalam segala halnya. Ma kasih, nini, udah berbagi dengan kami. Bintang 4 buat nini.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tirimikisih udah ninggalin komen di sini... *\(^0^)/*