13 Mar 2013

[2013 - RC Books In English] March Link Post and [Review] Sugar Rush



Judul: Sugar Rush (Cupcake Club #1)
Penulis: Donna Kauffman
Diterbitkan oleh Brava
325 halaman
E-book
ISBN: 978-075-8266-34-7
 Romance Contemporary
Status: Punya



When baker extraordinaire Leilani Trusdale leaves New York City for Georgia's sleepy Sugarberry Island, her past follows in the form of her former boss, Baxter Dunne. Baxter, otherwise known as Chef Hot Cakes, wants to film his hit cooking show in her tiny cupcakery. Last time they worked together, Baxter's molten chocolate brown eyes and sexy British accent made Lani's mouth water and her cheeks blush the colour of raspberry filling...Lani's friends are convinced that this time around, Baxter is the missing ingredient in her recipe for happiness. But convincing Lani will be a job for Baxter himself. And he'll need more than black velvet frosting to sweeten the deal... (from Goodreads)


Di buku ini, dari awal sampai pertengahan baca, nggak tahan buat nggak ngeces. Sialan banget, deh, ini buku! Emang, sih, nggak lebay banget mendeskripsikan kue-kuenya, yeah tetep aja. Walau hanya menyebut nama-nama cupcake beserta fillingnya, yang kebayang di kepala saya... errr... perjuangan selama menyelesaikan bacanya tanpa membayangkan jajaran cupcake itu.

Lalu, sebenarnya buku ini cerita tentang apa? Melulu tentang cupcake? Nggak. Bahkan sebenernya, kalo kamu berharap bakalan dapetin satu aja resep cupcake atau fillingnya, kamu salah buku. Hahaha...

Jadi, si Sugar Rush karya Donna Kauffman ini, cerita tentang seorang Leilani Trusdale, yang pergi meninggalkan New York buat nemenin sang ayah, di sebuah pulau yang tenang dan jauh banget dari kerusuhan ala kota besar seperti New York, bernama Sugarberry Island. Di tempat barunya ini, Leilani buka sebuah toko cupcake. Skala kecil sih, tapi homy banget. Nggak hanya itu, Leilani rajin berpartisipasi di acara-acara yang diselenggarakan di pulau kecil itu dengan mengirimkan cupcake karyanya. Tentu saja, mau nggak mau, cupcake karya Leilani ini sudah dikenal penduduk Sugarberry Island. Dan selain dia pengen nemenin ayahnya yang udah tinggal sendirian, juga karena memang di pulau itu secara turun temurun sang nenek yang mengajarkannya akrab dengan dapur, punya rumah di situ. Walau sang nenek sudah tak ada.

Suatu ketika, mantan bossnya, Baxter Dunne, yang memang sedang berkeliling dari satu tempat ke tempat lain untuk membuat cooking show-nya sendiri, mendatangi Leilani. Sebenarnya, tawaran pertama sih untuk minjem dapur Leilani untuk syuting di situ. Ternyata, pertemuan mereka pertama kalinya malah menunjukkan bahwa sebetulnya, hubungan mereka tuh nggak hanya mantan bos dan pegawainya. Jauh di dalam hati mereka, mereka tuh sebenernya sama-sama merasa kehilangan ketika mereka nggak bersama.

Leilani Trusdale ini ternyata keras kepala juga, ya. The more stubborn she was, the more she couldn’t fight her feeling to Baxter. Sebenernya, dia tahu kalo dia tuh udah fall into Baxter. Nyadar banget. Dan dia juga tahu kalo Baxter juga semacam kehilangan sesuatu kalo nggak sama Leilani. Entah karena faktor bos – pegawai, dia jadi bersikukuh. Lah, buktinya, pas mereka ngobrol di pantai, keluar tuh, kan... cerita terdalam. Tentang keluarga, dan lain-lain. Mereka jadi kenal satu sama lain?

Sebenernya, sih, kisah cewek stubborn sama perasaannya sendiri tuh klise. Udah sering diceritain. Mungkin karena materi pembungkusnya ini berkesan, jadi ya, saya maafkan, deh. Hahaha... yah, boleh dibilang, si Leilani ini lumayan sok main hard-to-get, tapi ‘mure’ jugaaa...

So? Apa pendapat saya tentang buku ini?
  1. Buku ini total bikin saya kesel banget, karena meski nggak nyebutin detail jenis cupcake sampai saya ngebayangin klepek-klepek, yang jelas hanya dari namanya aja, udah cukup banget buat ngecesin liur. Apalagi, saya ini penggemar cupcake.
  2. Soal ceritanya, ummm... ada adegan yang ngingetin saya pada FSOG. Itu, tuh, adegan mandi air panas. Sampai berhari-hari saya bertanya-tanya, “kenapa, sih, kudu mandi air panas sepanas-panasnya? Nggak melepuh apa?” #eh
  3. Jangan salah, ya. Meski saya kesel karena kelakuan Leilani ini, saya juga nyalahin si Baxter yang pedekate tapi nyebelin banget. Sok sok romantis ga jelas gitu, tapi terus ninggalin. Tapi bisa jadi, dia takut ditolak sama Leilani, karena latar belakang mereka berdua yang lumayan jauh. Lei dari keluarga baik-baik, sementara Baxter dari keluarga yang bahkan dia nggak tahu asal usulnya. Kalo di sinetron Indonesia, kali laki-laki macam Baxter udah ditendang gitu, ya, sama keluarga si Leilani? :D
  4. Bagusnya ini buku, meski ceritanya yah, bisa ditemukan di buku-buku romance lain *walau saya belum banyak baca buku romance, tapi kayaknya sih, masih gitu-gitu juga*, saya nemu banyak quote najong... Sampai ada yang saya post di Path. Heuheu... Nih, saya tulis di antaranya...
quote ini saya dedikasikan untuk seseorang yang sempat mengisi hari-hari saya, beberapa minggu lalu. ma kasih, ya :)

“I’m not doing fine without you.

And you know, things happen in life we can’t control.” Hal 216

“We Trusdales, we don’t wallow. We pick ourselves up, find something positive to focus on, and work toward making the one we lost proud of us as we move on.” Hal 218

“I understood that family sometimes trumps everything else.” hal 219

“We Dunne’d-well, this Dunne, anyway-doesn’t believe much in wallowing, either. I took the positive and run with it.” Hal 227

“Because I can’t resist you any more than you say you can resist me. Fair’s fair, luv.” Hal 279

“I’ll want your time, your atttention, your laughter, your thoughts. If we’re to have this time, then I want mine, and I’ll want all of you in it.” Hal 322



Oh iya. Maafkan saya atas keterlambatan saya menyertakan link Maret... Saya extend sampai 10 April, deh... maafin, yaaa...



3 komentar:

  1. bun.. aku boleh minta ebooknya gaa hehe.. :D
    abis kayaknya aku ikut ngiler baca resensinya ini :D
    oh ya bun.. aku udah follow twitterna.. boleh difolbek @fadhilatulip

    tks

    kilasbuku.blogspot.com

    BalasHapus
  2. Bener mbak liat gambarnya aja aku dah ngeces #lapiler

    BalasHapus
  3. Mbaaak, linky-nya sudah ditutup ya? :(
    Kepingin masukin ripiu saya yang ini: http://kandangbaca.blogspot.com/2013/03/review-welcome-to-dead-house-rl-stine.html

    BalasHapus

tirimikisih udah ninggalin komen di sini... *\(^0^)/*