Wah! Nggak terasa, sudah hari ketiga Bunda ikut proyek ini. Biasanya, blog Bunda biarkan bersarang laba-laba. Ini jadi tiap hari ditengokin. Makasih, om @irwanbajang :D
Motivasi Bunda bukan pada hadiah, walau pun proyek mudik bareng ini berhadiah. Motivasi Bunda adalah untuk tetap menjenguk blog Bunda. Memperhatikan interaksi di sana. Dan terlebih, jadi lebih sering blog walking. Memang menghabiskan waktu. Tapi, berkenalan dengan orang lain lewat tulisan mereka itu bermanfaat, kok ^_^
Kali ini, Bunda mau cerita tentang sebuah buku lain yang mengubah hidup Bunda. Kalo kemarin Bunda cerita tentang berdirinya Spank Club karena beberapa kesamaan di antaranya karena #FiftyUnited dan #BukuBiruLegendaris, kali ini Bunda mau cerita tentang proyek baca bareng setiap bulan.
Sejak setahun lalu, ketika Bunda "ditemukan" oleh Rahib Tanzil, eh, kok sounds wrong, ya?
Oke, Bunda ralat.
Sejak setahun lalu, ketika blog khusus review buku Bunda ditemukan oleh Rahib Tanzil dan masuk ke salah satu daftar blogger buku di Goodreads, link blog buku Bunda ada di sana. Terus, Bunda nanya ke tante Ally, memangnya ada persyaratan tertentu untuk masuk komunitas itu? Karena setahu Bunda, memang tante Ally ada di sana. Bunda nggak tahu kalo kemudian ternyata tante Ally-lah justru salah satu pendiri komunitas ini.
Nah, ketika oleh tante Ally Bunda diundang masuk ke grupnya, betapa takjubnya Bunda. Ternyata grupnya heboh. Memang bukan pertama kalinya Bunda "masuk" ke komunitas bookworm atau kutu buku. Mungkin ini komunitas kedua Bunda ada di dalamnya. Komunitas pertama lebih sinting, apalagi mereka menamai diri mereka adalah "KuBuGil" alias "Kutu Buku Gila". Ada proyek baca bareng juga nulis review. Kadang ada hadiahnya juga. Tapi, seiring dengan ngehe-nya jejaring sosial bernama Multiply (yang sekarang sudah almarhum), komunitas itu pun ikut "mati suri". Kebanyakan masyarakat komunitas ini beralih ke otang (oven tangkring) dan kesibukan masing-masing setelah berkeluarga. Meraih cita-cita dan impian masing-masing. Semoga kelak dibangkitkan kembali dari kematiannya. Bunda kangen dengan komunitas itu.
Sama dengan KuBuGil, komunitas ini juga ada proyek baca bareng dan posting bareng. Dan yeah, hampir semua punya akun di Goodreads. Senang juga kalo bisa ikut proyek baca bareng. Apalagi ternyata, blog Bunda masuk ke agregator komunitas ini. Sehingga, kemungkinan besar, banyak yang tahu blog buku Bunda dari agregator ini. Otomatis, ini juga yang meningkatkan jumlah pengunjung blog Bunda.
Sebetulnya, apa, ya, keuntungan banyaknya jumlah pengunjung blog? Nggak tahu. Cuma seneng aja kalo lihat di statistik, pengunjung blog Bunda meningkat. Hahaha. Ini baru kesenangan pribadi. Keuntungannya sendiri Bunda belum tahu.
Ada satu lagi. Selain masuk ke agregator, ternyata, link postingan Bunda juga suka masuk ke twit komunitas ini. Jadi, ya, siapa tahu memang begitu adanya. Karena baca bareng, posting bareng, masuk agregator terus ditwit, pengunjung blog Bunda bertambah? Nggak tahu juga, sih. Wallaahu 'alaam. Yang penting, Bunda harus rutin produksi tulisan untuk menjamu tamu. Titik.
Hanya sajaaaaa... Komunitas ini seperti mengorek-ngorek kelemahan Bunda paling fatal. Dari sebelum kenal komunitas mana pun, Bunda terkenal tukang menimbun buku. Beli bukunya kapaaan, dibacanya entah kapan. Setelah berada di dalam komunitas ini, Bunda makin nggak berdaya. Terutama dalam hal menimbun buku. Itu sebabnya, kenapa nama blog Bunda: Ketimbun Buku. Karena memang beginilah adanya.
Nah, karena program baca bareng ini bertujuan meluaskan wawasan, terutama sebetulnya karena bacaan Bunda masih satu tema yang sama, otomatis membuat Bunda jadi compulsive buyer. Alasannya karena "Eh, Bunda kan ga punya buku itu? Gimana, dong? Mau ikut baca bareng..." terus, akhirnya beli.
Dari asalnya alasannya begitu, makin lama, makin mudah tergoda. Ada diskon, nitip. Ada yang lagi keluar negeri, nitip. Ada yang lagi di toko buku seken, nitip. Gitu aja terus. Sementara, kemampuan membaca Bunda berbanding terbalik dengan kemampuan membeli. Ini berbahaya sekali sebetulnya. Dan Bunda baru menyadari sekarang ini, setelah menyaksikan timbunan paket buku yang bahkan belum Bunda buka sama sekali. Sigh.
Itu sebabnya, Bunda berhenti ikutan giveaway. Itu sebabnya, Bunda ingin sekali berhenti belanja buku untuk sementara ini. Tapi entahlah. Bunda tuh mudah tergoda. Apalagi kalo baca reviewnya yang rata-rata bagus. Belum lagi godaan kaver buku. Belum lagi godaan sale. Titip menitip. Sigh. Sekali lagi, walau ini bertujuan investasi, tetep aja: BAHAYA.
Meski begitu, karena komunitas inilah, Bunda jadi termotivasi untuk membaca dan menulis reviewnya. Kalo nggak karena komunitas ini, Bunda ga akan tahu ada proyek mudik ke blog sendiri. Kalo nggak karena ada komunitas ini, mungkin blog Bunda bakalan bersarang laba-lama karena ga pernah disentuh. Selalu ada positif dan negatif dari semuanya. Untuk hal positif tinggal ditingkatkan. Untuk hal negatif, harus diperbaiki, kalo perlu ditinggalkan.
Komunitas apakah itu?
Blogger Buku Indonesia.
Ketika komunitas ini mulai "serius" dengan punya struktur organisasi, Bunda malah diajak terlibat di dalamnya. Dan yang bikin Bunda merasa "terhormat", Bunda bahkan dipercaya untuk mengurus sosial medianya. Uhuk. Terharu. Mudah-mudahan, Bunda nggak mengecewakan banyak orang, ya. Memang, sepak terjangnya, sih, terus terang, banyak yang rese. Tapi, itulah hidup. Hahaha. Nggak semua orang menyenangkan, toh :P
Lalu, buku apakah yang kemudian menjadi pengaruh dalam hidup Bunda di kemudian hari, karena keterlibatan Bunda ikut program Posting Bareng?
Judul: Love, Aubrey
Penulis: Suzanne LaFleur
Penerjemah: Ary Nilandari
Penyunting: Khairi Rumantati
Korektor: Herlina Sitorus
Tata Letak: MAB
Cover: Indra Bayu
Cetakan Pertama: Desember 2010
Diterbitkan oleh: M-pop (Kelompok Penerbit Matahati)
Drama/Teen Fiction
ISBN: 602962553-5
5 dari 5 bintang
Reviewnya bisa dibaca di sini
Waktu itu, pollingnya adalah baca bareng buku terbitan Serambi, Matahati, dan lain-lain. Yang tertinggi adalah terbitan Serambi dan tertinggi kedua adalah Matahati. Dan waktu itu Bunda lagi pingin baca buku Aubrey, maka Bunda ambil pilihan kedua dan memang jadinya diposting bareng. Sejak saat itu, Bunda selalu berusaha ikut baca posting bareng, walau pun buku yang dijadikan "seragam" bukan cangkir teh Bunda (maksudnya sih, my cup of tea :P). Posting-nya jarang bareng karena telat melulu :D
Minimal, karena ada acara ini, timbunan (seharusnya) berkurang. Tapi, karena ada program ini juga, terkadang timbunan malah bertambah. Bukunya nambah, yang dibaca makin kurang. Selalu ada dua sisi dalam setiap kehidupan. Tsaaah.
Karena nulis postingan ini, Bunda jadi terpikir sesuatu. Sudah waktunya mulai menghabiskan timbunan dan rajin memelihara blog ini. Dan blog-blog Bunda yang lain. Terima kasih, BBI. I love you a lot.
*Ditulis dalam rangka mudik ke blog sendiri yang digagas oleh @irwanbajang. Syarat dan ketentuan ada di blog penggagas.
Cheers! Love you both, kiddo
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tirimikisih udah ninggalin komen di sini... *\(^0^)/*