Judul: Rahasia Meede - Misteri Harta Karun VOC
Penulis: E.S. Ito
Penyunting: Yulia Fitri
Penyelaras aksara: Erni Kusmiati
Pewajah sampul: Windu Budi
Diterbitkan oleh Penerbit Hikmah
Cetakan II, Oktober 2007
ISBN: 978-979-114-099-7
Jumlah halaman: 675 hal + xii
Masuk dalam rak: Fiksi Sejarah, Historical Fiction, Indonesian Literature, Novel
Status: Punya. Beli dari obralan. Titip om Dion Yulianto
Sebuah terowongan tua ditemukan di perut bumi Jakarta. Pintu masuknya terletak dalam Museum Sejarah Jakarta. Rutenya diyakini menuju tempat persembunyian emas VOC.Sementara itu, di atas permukaan, Jakarta dicekam oleh teror pembunuhan misterius. Satu per satu orang penting ditemukan tewas mengenaskan, di tempat-tempat berawalan huruf B, disertai pesan aneh berupa Tujuh Dosa Sosial yang pernah dicetuskan oleh Mahatma Gandhi. Entah apa makna semua itu.Het Geheim van Meede - Rahasia Meede, misteri emas VOC itu, perlahan terungkap. Dan, untuk mendapatkan jawabannya, seorang laki-laki muda intelijen militer harus berhadapan dengan seorang anarkis, karibnya ketika sama-sama sekolah di SMA Taruna Nusantara. Tak hanya bersaing dalam hal itu, mereka pun sama-sama berusaha mencuri perhatian seorang gadis Belanda, seorang mahasiswi peneliti Sejarah Ekonomi Kolonial, yang menyimpan lebih banyak misteri dari apa yang ditampakkannya.Lika-liku pencarian Rahasia Meede melintasi sejarah ratusan tahun Indonesia, melewati pelarian, pengkhianatan, dan persahabatan. Kegelisahan sebuah generasi berusaha menemukan jalan keluarnya sendiri.
Halo, Kakak Ilman dan Adik Zaidan...
Bulan kedua di tahun 2014 ini, Bunda mau ikut baca dan posting bareng bertema Historical Fiction. Bunda pilih Rahasia Meede (plesetan Bunda dan beberapa teman sih: rahasia kacang mede :D), karena sudah lama nangkring di rak buku. Karena ada event ini, mau ga mau, ia harus terlibat supaya dibaca dan ga berdebu terus nangkring di rak.
Di sekolah, mata pelajaran yang paling Bunda suka selain Matematika, Fisika, Biologi, dan Bahasa Inggris adalah Sejarah, lalu Geografi. Cuma yang bikin suka ilfeel sama mata pelajaran Sejarah adalah: keharusan menghapal tanggal persis dengan kejadiannya. Padahal, lebih enak kalo nggak harus menghapal tapi jadi hapal karena ada cerita spesial di dalamnya.
Kenapa belajar Sejarah itu perlu? Supaya tau langkah di masa depan. Kurang lebih, ini salah satu hikmah dari cerita rahasia
Jadi cerita Rahasia Meede itu gimana, sih?
Dimulai dari seorang wartawan harian Indonesiaraya, bernama Batu, yang ditugaskan di Papua untuk mendapatkan sebuah berita dari serentetan pembunuhan berantai. Saat itu, korban yang tewas di Papua adalah korban keempat, seorang pengusaha. Yang membuat ini misterius adalah semua korban pembunuhan ini tewas di tempat-tempat dengan berawalan huruf B. Dan di setiap mayat korban, pasti ada secarik kertas berisi salah satu penggalan dari Tujuh Dosa Sosial yang pernah dikemukakan oleh Mahatma Gandhi, salah satu tokoh India.
Kemudian cerita berlompat ke seorang Cathleen Zwinkle, seorang mahasiswi Universitas Leiden, yang sedang mencari data untuk penelitiannya, di antaranya laporan keuangan VOC.
VOC atau Veerenigde Oostindische Compagnie atau Kongsi Dagang Hindia Timur adalah persekutuan dagang Belanda yang memonopoli perdagangan di Asia Tenggara dan berkedudukan di Indonesia. Pada saat itu Indonesia bernama Hindia Belanda, ada di bawah penjajahan kolonial Belanda. Kalian tentu tahu dari pelajaran Sejarah, bahwa Indonesia pernah berada di bawah penjajahan kolonial Belanda selama 350 tahun. Lama banget, ya...
Sebetulnya sekarang pun, Indonesia masih terjajah, sih. Entah kapan Indonesia benar-benar merdeka. *sigh*
VOC dianggap sebagai perusahaan multinasional pertama di dunia sekaligus perusahaan pertama yang mengeluarkan sistem saham.Walau VOC ini kongsi dagang, tapi ia memiliki keistimewaan, seperti punya pasukan tentara sendiri. Bahkan VOC punya hak istimewa boleh bernegosiasi dengan negara-negara lain. Jadi, seperti negara di dalam negara.
VOC cukup lama bertahan, sejak didirikan pada 20 Maret 1602 kemudian ditutup pada 17 Maret 1798. VOC ditutup karena bangkrut dan bahkan berhutang. Konon, menurut novel ini, bahkan hutang-hutang VOC dilimpahkan kepada Indonesia yang sudah meraih kemerdekaannya. VOC bangkrut karena di antaranya banyak pegawainya yang berbuat curang dan korupsi. Agak paham sih, sekarang, buruknya peninggalan Kumpeni itu (sebutan VOC oleh orang Indonesia pada masa penjajahan kolonial Belanda) adalah korupsi. Sampai detik ini, setiap kalian buka channel tv yang menyiarkan siaran berita nasional, nggak pernah nggak ada berita korupsi. Pasti aja ada. Setiap hari. Orangnya pun berganti-ganti. *sigh*
Nggak hanya cerita tentang Batu Parada Gultom, Cathleen Zwinkle, masih ada Attar Malaka alias Kalek yang diburu oleh Lalat Merah. Ada Guru Uban yang mengajar anak-anak tidak mampu.
Di sini, Bunda diajak berlompatan dari satu karakter ke karakter lain. Bener-bener diajak berlari karena nggak akan sempat melihat lagi ke belakang, Batu ini siapa, Cathleen ini siapa, Guru Uban siapa, dan seterusnya. Ini yang membuat Bunda betah baca Rahasia Meede. Meski kompleks, banyak karakter dan POV yang berbeda-beda, tapi tetap asyik untuk diikuti. Meski harus berlarian dan bikin ngos-ngosan bacanya. Hihihi.
Yang bikin seru, ternyata meski karakternya banyak, ada yang sebetulnya masih satu orang karena sedang menyamar. Banyak hal-hal nggak terduga di dalamnya. Plus, twistnya menurut Bunda keren.
Meski demikian, meski Bunda bilang Rahasia Meede keren banget menurut Bunda, bukan berarti Rahasia Meede nggak punya kesalahan absurd. Apakah itu?
Di bab hampir akhir, di cerita ketika Cathleen nyaris ketemu dengan petunjuk terakhir menuju rahasia harta karun VOC sendiri. Sebelumnya terungkap bahwa Cathleen adalah salah satu keturunan orang yang punya harta karun VOC. Nah, ternyata, si dokumen petunjuk itu ada di ruang bawah tanah di Monas. Untuk membuka pintunya, Cathleen dan Kalek harus mendorong sebuah dinding sehingga pintunya terbuka. Apanya yang absurd? Ketika pintu ini didorong, puncak Monas yang terbuat dari emas itu turun dan tenggelam. Apanya lagi yang absurd? Ketika itu, ada salah satu anggota Kopassus yang melihat, langsung panik melihat fenomena tenggelamnya puncak Monas. Sampai harus mengevakuasi Presiden segala. Nggak lama, ketika di bawah sana Cathleen dan Kalek berhasil mengambil dokumen itu dan pintu ditutup lagi, puncak Monas kembali muncul seolah-olah nggak terjadi apa-apa. #sopileralert
Terus terang, adegan itu bikin Bunda `meh` banget. Absurd. Ngakak, sekaligus agak ilfeel buat melanjutkan bacanya dan batal mau kasih 5 bintang #ngakakdulu
Karena Bunda menghargai keseruan cerita yang dibangun sebelumnya, Bunda akhirnya kasih bintang 4. Juga untuk risetnya yang hebat. Bikin Bunda pengen mengenal lagi lebih dekat Sejarah Indonesia. Misalnya, setelah masa bikin proyek animasi Sejarah Pancasila di kantor usai, Bunda ga pernah tahu gimana kisah Sultan Hamid II sesudah lambang Garuda Pancasila hasil desainnya dijadikan lambang negara Indonesia sampai sekarang.
Di novel ini diceritakan bahwa ternyata, setelah jadi Menteri Negara, Sultan Hamid II bersekongkol dengan mantan Kapten KNIL (Koninklijk Nederland Indische- Leger atau Tentara Kerajaan Hindia Belanda) Reymond Wrestling - untuk melakukan kudeta terhadap Kabinet RIS (Republik Indonesia Serikat). Sultan Hamid II pun ditangkap karena keterlibatannya itu.
Akhirnya, Bunda yang penasaran pun gugling dan menemukan fakta itu. Jadi, penulis memang melakukan riset mendalam atas semua tulisannya. Itu sebabnya, walau ada adegan absurd yang bikin meh, tetap aja Bunda menghargai novel ini secara keseluruhan. Keren.
Tetaplah belajar Sejarah, untuk bisa menatap masa depan yang lebih baik.
Love you both, XOXO
buku ini udah langkaaaa padahal pengen bacaaa x(
BalasHapusaku titip mas Dion yang katanya lagi obral, lho, vin
HapusSaya kok baca buku ini belum kelar-kelar juga ya, mungkin terlalu pesimis kali ya bacanya. Kalimat2nya suram tentang bangsa kita :(
BalasHapusawalnya iya, mas. kok, kayaknya ini ga jauh-jauh dari pembunuhan buat membungkam. ternyata tersibak motifnya apa. lebih ke motif pribadi. ayo, terusin bacanya, mas ;)
Hapussuka sama reviewnya :) kebayang ilman dan zaidan baca buku ini bertahun2 dari skrg :) premisnya menarik banget ya buuun, tapi baca #spoileralert mu aku jd ikutan ngakak. yah berarti siap2 aja pas ada adegan itu diskip2 dulu XD
BalasHapussebenernya masih banyak yang pengen diceritain, sih, mbak Astrid. tentang Amsterdam dan lain-lain yang ada di cerita Meede ini... hihihi...
Hapusiya, premisnya oke banget. meski ada adegan absurdnya :))
tengkyu, mbak Astrid :*
Aduh, iya, aku baca soal adegan monas kok jadi males dan enggak mau baca yaa.. Hahaha.. xD
BalasHapuslupakan adegan Monas-nya. fokus ke Sejarahnya. #lah x))
Hapusitu satu bab doang, kog. bisa diskip :D
Banyak yang bilang ini keren, jadi pengen punya, sayang kayaknya udah langka >.<
BalasHapus@lucktygs
http://luckty.wordpress.com/2014/02/27/review-the-jacatra-secret/
beruntungnya diriku bisa punya bukunya kalo gitu :D
Hapussama bund, aku juga berasa meh di bagian itu.
BalasHapushahha XD
dulu bund, aku ngikutin blognya, artikel-artikel yang dy tulisan-tulisan lepasnya bagus-bagus deh. ga pernah beranjak jauh dari sejarah. satu dua tulisan tetep dimasukin sisi absurd sama dy, kayak fatamorgana monas tenggelam itu.
well, gara tulisannya, aku jadi aware dengan tokoh macam Baharuddin Lopa dan Hoegeng (Natsir dan Sjahrir juga sih).
sayang, blognya udah ditutup. hiks. dan aku ngga tau lagi update tulisan-tulisan ES Ito ini.
yah. kok ditutup, ya, ziyy... padahal tulisannya bagus menurutku... T____T
HapusJadi penasaran sama buku ini. Sebelumnya Jia sempat kasih rekomendasi bukunya ES Ito. Jadi makin penasaran deh.
BalasHapusHehehe.. Aku juga merasa aneh dengan puncak Monas yang tenggelam itu. Jadi bela-belain ke Monas kemarin buat merhatiin bagaimana bisa si puncak tenggelam,.. :)
BalasHapusSaya suka kalau penulis benar2 melakukan riset untuk bukunya. Kapan-kapan baca buku ini ah... *nyari diskonan*
BalasHapusmasih tertimbun #ditimpuk
BalasHapuskayaknya bakal suka nih, trims reviewnya teh
Kisahnya kayak petualangan penuh miseri gitu, ya... :). Teh peni, kapan-kapan boleh minjem ya? *maksa* ^^
BalasHapusAduh, Teh.... Aku gagal mo baca ini. Stuck dengan beberapa bahasa/ istilah Belanda di awal kisah... Kapan2 aja kalo otakku cukup prima, mo nyoba baca,lagi :D
BalasHapus