Judul: Bliss (The Bliss Bakery Trilogy #1)
Penulis: Kathryn Littlewood
Penerjemah: Nadia Mirzha
Penyunting: Lulu Fitri Rahman
Penyelaras aksara: Aini Zahra
Penata aksara: elcreative
Diterbitkan oleh Noura Books ~ Mizan Fantasi
Cetakan pertama, November 2012
ISBN: 978-979-433-690-8
Paperback, 320 halaman
Genre: Novel, Fantasy, Children, Middle Grade, Fantasy, Magic, Foodie, Mystery, Young Adult, Adventure, Family, Juvenile
Status: Punya. Dikasih tante Ferina sebagai hadiah giveaway karena Bunda ngasih komen paling koplak #eh
Musim panas itu, Rosemary Bliss melihat ibunya mengaduk halilintar ke dalam semangkuk adonan dan semakin yakin bahwa orangtuanya menggunakan sihir di Toko Roti Bliss. Rahasianya ada pada sebuah buku resep Bliss Cookery Booke.
Namun apa jadinya jika Rose dan Ty memutuskan bereksperimen dengan beberapa resep saat orangtua mereka pergi? Yah, beberapa Muffin Asmara dan Cookie kebenaran sepertinya tak akan menimbulkan masalah, bukan?
Halo, Kakak Ilman dan Adik Zaidan...
Sebenernya, buku ini udah lama banget ada di tangan Bunda, hadiah dari tante Ferina. Waktu itu dia bikin giveaway di blognya, terus Bunda berpartisipasi dengan ngasih komen koplak. Eh, ga nyangka. Taunya malah Bunda yang dapet. Rafflecopter saat itu sedang berpihak pada Bunda. Alhamdulillaah :D
Terus, ya baru dapet kesempatan baca dua bulan lalu. Mestinya sih jadi posting bareng sama BBI buat tema Kuliner. Tapi dikarenakan Bunda sempet dirawat di RS itu, ya batal deh posting barengnya.
Buku ini cerita tentang Rose yang dititipi ibunya toko bakery Bliss karena ibu dan ayahnya mendapat tugas dari walikota untuk membuat kue dalam jumlah banyak selama beberapa minggu karena ada wabah penyakit aneh, sementara menurut penduduk di kota itu, hanya ibu dan ayah Rose lah yang mampu membuat kue ajaib untuk menyembuhkan penyakit itu.
Tepat ketika ibu dan ayah Rose pergi, muncullah seorang perempuan yang mengaku bibi mereka, bernama bibi Lily. Pada awalnya, Rose merasa jenuh ketika menjaga toko bakery mereka karena merasa nggak ada sesuatu yang menarik seperti ketika orangtua mereka ada di rumah. Maka dia dan Ty, abangnya, mulai melakukan sesuatu yang seharusnya tidak mereka lakukan. Yaitu membuat kue dari buku resep Bliss Cookery Booke yang disimpan di ruang penyimpanan khusus.
Dari situ, kejadian-kejadian ganjil ~ atau kalo boleh dibilang mengacaukan satu kota terjadi. Dan mereka berusaha membalikkan keadaan. Dan di sini, sikap bibi Lily yang tadinya mencurigakan Rose, berperan penting dalam ikut membalikkan keadaan. Rose sempat menyesal karena dia sudah mencurigai bibi Lily.
Hmmm...
Gimana, ya?
Pertama, kalo dari kover, tampak menjanjikan. Sungguh! Meski nggak dapat hadiah giveaway juga Bunda punya niat beli. Syukurnya, ternyata ini emang cover asli. Worth it kalo beli juga.
Kedua, terjemahannya mengalir banget. Meski Bunda baru kali ini baca nama penerjemah, maksudnya ini buku pertama terjemahan sang penerjemah yang Bunda baca ~halah mbulet~ kalo baca nama penyuntingnya sih, yakin kalo penyuntingnya bisa bikin buku kacrut kek apa juga jadi tampak indah. Hehe. Beberapa buku yang terjemahannya kacau balau berhasil disulap jadi enak dibaca oleh penyunting yang satu ini. Jadi, tentu saja baca terjemahannya enak aja gitu...
Ketiga. Dari sisi font. Oke, kok, untuk genre Young Adult atau Children - Middle Grade. Nyaman di mata dan bikin betah baca.
Keempat. Mungkin ini faktor penentu, ya... Jadi gini, kebanyakan orang ngereview buku ini bilangnya ngiler pas baca semua deskripsi makanan di sini. Termasuk pakde Iwan yang sering banget nyuruh Bunda baca buku ini ketika tahu Bunda punya buku ini.
Sayangnya...
Entah imajinasi Bunda yang nggak sampai apa gimana, Bunda sama sekali nggak ngeces ngebayangin makanan yang ada di cerita ini. Huhuhuhu. Asli sedih banget. Awalnya, Bunda pikir cuma Bunda aja yang kayaknya ngerasa aneh. Berkali-kali baca ulang pun, tetep. Dalam keadaan lapar pun tetep. Sama sekali ga bikin Bunda merasa lapar. Lalu, Bunda cek tret kapan itu Bunda pernah share di sebuah sosmed. Ternyata beberapa teman Bunda seperti Tante Kobo dan Tante Donna juga bilang hal yang sama. Tante Vina malah bilang, "kecut".
Bunda malah ngeces ngebayangin bolu kuali atau jus labu kuning di Harry Potter daripada kue-kue di sini. Nggak tahu kenapa. Mungkin karena deskripsi bahannya, salah satunya pakai air mata atau apa lah itu, bikin Bunda udah ilfeel duluan, bukannya pengen makan. Hehehe... Gitu, deh.
Jadi... bintang 3 kayaknya cukup untuk semua yang udah Bunda tuturkan di atas kali, ya...
Oya, ini skrinsyut komen koplak Bunda di giveaway tante Ferina itu
Yang jelas, meski kecewa karena ga sesuai harapan, nggak menyurutkan langkah Bunda untuk baca kelanjutan trilogi ini dan nunggu buku ketiga terbit.
Diposting juga buat Children Literature Challenge dan Young Adult Challenge
Diposting juga buat Children Literature Challenge dan Young Adult Challenge
Love you both, cheers
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
tirimikisih udah ninggalin komen di sini... *\(^0^)/*