Tampilkan postingan dengan label middle grade. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label middle grade. Tampilkan semua postingan

12 Jul 2023

[2023: Book 16] George's Marvellous Medicine - Roald Dahl

 

Judul: George's Marvellous Medicine 
Penulis: Roald Dahl
Ilustrasi sampul: Quentin Blake
Diterbitkan oleh Puffin Books, 2016 
Jumlah halaman: 96 halaman
Format: e-book
ISBN: 9780141369297 (ISBN10: 0141369299)
Genre: Children, Fiction, Novel, Fantasy, Young Adult, Magical Realism, Magic, Drama, Young Adult Fantasy, Humor, Middle Grade
Status: Punya


George Kranky's Grandma is a miserable grouch. George really hates that horrid old witchy woman.
One Saturday morning, George is in charge of giving Grandma her medicine.
So-ho! Ah-ha! Ho-hum! George knows exactly what to do.
A magic medicine* it will be. One that will either cure her completely . . . or blow off the top of her head.

*WARNING: Do not try to make George's Marvellous Medicine yourselves at home. It could be dangerous.



Hai, Ilman dan Zaidan!

Kalo kalian baca George's Marvellous Medicine ini, kalian mungkin akan bilang, "sungguh tidak habis fikri! Sangat di luar nurul!" saking menggemaskannya cerita ini. Gimana nggak? George yang kesel sama neneknya yang bawel, keidean buat bikin ramuan obat yang berdampak...
....
....
well...
.....
luar biasa mengerikan ðŸ™„

Nenek George adalah seorang perempuan tua yang penyakitan dan menyebalkan. Kerjanya menggerutu. Mending kalo hanya menggerutu. Di setiap gerutuannya, selalu terselip, eh, bukan, seluruh kata-katanya memaki George. Semua orang sekali dimaki aja akan sakit hati. Gimana lagi yang sehari-hari makanannya dimaki neneknya sendiri? Lama-lama ngeselin kan?

Tiba waktunya, ketika mama George harus pergi berbelanja dan George dititipi menjaga neneknya (terutama menyuapinya obat yang harus diminum di jam tertentu dan nggak boleh terlambat) lalu George harus mendengar seluruh kalimat cacian dari neneknya plus dia sudah sampai di puncak tertinggi batas kesabaran... dia terpikir untuk menambahkan sesuatu pada obat itu hanya untuk menghentikan racauan neneknya. 

Beberapa jam sebelum jam minum obat neneknya tiba, seperti sedang kesambet sesuatu, segala yang ada di rumah itu masuk ke panci untuk dibuat ramuannya, bareng dengan obat yang harus diminum neneknya. Makin lama George makin asik menambahkan segala sesuatu yang ada di rumah itu. Mulai dari saus-saus yang ada di dapur, sampai perlengkapan bersih-bersih di kamar mandi bahkan segala cairan yang ada di bengkel dimasukkannya ke dalam ramuannya. 

Di menit-menit menjelang jam minum obat, karena George nggak kelihatan berkeliaran di rumah, neneknya mulai mengomel. Akhirnya ketika ramuan itu jadi, tepat di jam jadwal neneknya minum obat, George menyuapkan obat tersebut dan.... plop! Nenek tiba-tiba bertumbuh dan berkembang sampai atap rumah jebol. 

Melihat reaksi berlebihan yang sungguh di luar nurul, George menjadi panik. Karena dia berharap neneknya hanya jadi "diam selamanya" setelah minum ramuannya, bukannya malah bertumbuh dan berkembang menjadi raksasa yang bahkan menghancurkan rumah mereka. Di tengah kepanikan seperti itu, ayah George pulang (dari.. lupa, ladang kayaknya) dan melihat fenomena ini. George mengira ayahnya akan mengamuk, tak disangka, ayah George malah bahagia. Yang terpikir oleh ayah George hanyalah "wang... wang... wang...". Yes! Dia bermaksud memberikan ramuan hasil karya cipta George ke hewan ternaknya untuk mendapatkan hasil yang berlipat ganda. 


Kalo kalian sudah terbiasa membaca karya Roald Dahl, kalian pasti akan menebak ke mana arah cerita ini bahkan endingnya. Saking khas-nya karya imajinatif beliau. Jadi aku nggak harus spill sampai selesai, karena mendingan kalian baca sendiri. 

Baca George's Marvellous Medicine ini seperti halnya baca karya-karya Roald Dahl yang lain: selalu ada geregetan moment, juga ada geuleuh moment. Hahaha. Sampe kadang-kadang mikir, beliau dulu kecilnya nakal banget apa alim banget ya, sampe punya imajinasi luarrrrrr binasa. Meski begitu, tetep enjoyable baca ceritanya. Baca sendiri lebih sensasional ketimbang sekadar baca review.    

Selamat membaca George's Marvellous Medicine-nya Roald Dahl dan selamat geregetan bacanya... 


Aku baca ini buat memenuhi tantangan:
- 2023 Goodreads Reading Challenge
- Babat Timbunan 2023 Joglosemar
- Abroad & Beyond Reading Challenge 
- Tantangan Membaca BBBBC
- Books in English Reading Challenge 


Stay healthy, love you both, always! xoxo








  

Terusin baca - [2023: Book 16] George's Marvellous Medicine - Roald Dahl

27 Jan 2023

[2023 ~ Book 3] Eternity's Wheels - Neil Gaiman, Michael Reaves, Mallory Reaves

 


Judul: Eternity's Wheel  
Penulis: Neil Gaiman, Michael Reaves, & Mallory Reaves
Cetakan pertama, 2016
Diterbitkan oleh HarperCollins Children's Books
Jumlah halaman: 288 hlm; 20 cm
ISBN: 978-0-00-752348-1
Genre: Fiction, Novel, Fantasy, Young Adult, Science Fiction, Young Adult Fantasy, Time Travel, Adventure, Middle Grade, War 
Status: Beli di Big Bad Wolf Tokped 


JOEY HARKER IS A LEADER.

With peacekeeping agency, InterWorld, trapped by HEX enemies, Joey is the only one left. But he refuses to give up. How can he, when all the worlds are depending on him to keep the peace between the rival forces of magic and science?

As the threat of FrostNight - the ultimate battle - looms ever closer, Joey seeks out more of his fellow Walkers across the Altiverse, training them as fast as he can. Joey never wanted to be in charge. But now he's the one that everyone is looking to, and he'll have to step up if he has any hope of saving InterWorld, the Multiverse, and everything in between... 


Halo, Kakak Ilman dan Zi...

Aku senang bisa ketemu Joey Harker lagi walau dia tidak dalam keadaan sehat wal afiat di pembuka buku ketiga ini. Di Eternity's Wheel ini dia pada akhirnya kembali ke Bumi tempat dia tinggal, tapi dia nggak bisa pulang ke rumahnya, karena keadaannya sangat tidak baik dan dia juga nggak mau keliatan lagi ada dalam keadaan sepayah itu di hadapan kedua orang tuanya. Iga patah, luka bakar di mana-mana... Nggak ada orang tua yang sanggup lihat anak kayak begini. Jadinya dia masuk ke rumah Mr. Dimas, salah satu gurunya yang percaya tentang adanya Altiverse ini.

Selama beberapa hari Joey dirawat di rumah Mr. Dimas sampai dia pulih. Tapi belum juga pulih banget, Joey memutuskan pergi dari rumah Mr. Dimas dan mulai mencari another version of him juga Walking. Alasan lain dia nggak bisa berlama-lama di rumah Mr. Dimas karena nggak aman bagi Mr. Dimas kalo orang-orang HEX dan Binary tahu keberadaan Joey. Mereka nggak akan segan-segan menghancurkan orang-orang penting dalam hidup Joey Harker. 

Another version of Joseph Parker yang pertama kali ditemukannya adalah Josephine. Ya tentu saja, Josephine nggak percaya sama Joey pas mereka ketemu pertama kalinya. Tapi akhirnya memang Josephine-lah yang bantu Joey sampai akhir. Dia juga bantu rekrut Joey-Joey lain dari berbagai versi Bumi. 

Yang bikin tenang lagi menyaksikan petualangan menegangkan Joey melawan HEX dan Binary ini adalah kemunculan kembalinya Hue. Kalo ada Hue, aku tenang banget, meski yah, lagi-lagi Joey tertangkap dan jadi tawanan HEX dan Binary yang ternyata sekongkolan. Mereka sama-sama bikin FrostNight dengan manfaatin ekstrak jiwa J/O yang udah ditawan duluan sama mereka. 

Di mata Joey, J/O udah mati. Tapi sebenernya ga mati, karena oleh HEX dan Binary jiwa J/O dipake untuk FrostNight yang akan melahap Bumi dalam semua versi. 

Dengan kemunculan rekrutan-rekrutan baru untuk membantu Joey, sadar atau nggak, membuat Joey jadi leader karena tinggal dia yang tersisa sebagai senior. Pelan-pelan mereka mengaktifkan lagi InterWorld dan mulai berperang melawan HEX dan Binary. 

Daaan... Acacia is back! Masih hidup! Kali ini bahkan Joey ketemu semua anggota Time Agent termasuk keluarga Acacia. Yah, sama kayak Joey, Acacia nggak baik-baik aja, tapi berangsur pulih, karena dibawa balik ke markas. Dia berhasil ditemukan kakaknya, itu sebabnya kenapa dia ga bisa ditemukan Joey. 


Sisa ceritanya sih ya gitu, deh. Tetep penuh cerita menegangkan yang rasanya bikin urat-urat tegang terus. Kali ini juga tetep dengan lelehan air mata karena ada banyak mengenang mereka yang udah gugur. Rasanya nggak ikhlas pas menyadari mereka nggak akan lagi berjuang dengan Joey. Begitu juga dengan rasa teriris-iris sama sedihnya momen kangen Joey sama mamanya. Satu-satunya benda yang selalu ada sama Joey dan bikin dia merasakan kehadiran mamanya cuma kalung buatan mamanya. Duh, mrebes mili banget pas baca bagian ini... Mamanya juga mungkin udah ikhlas sama kepergian Joey, ya...


Perasaanku gimana ya, sama akhir dari trilogi InterWorld ini... dibilang menggantung nggak, setengah bahagia, tapi kalo boleh berharap, aku ga pengen lagi jadi saksi pertempuran mereka, deh.. walau di akhir buku ini dibilangin mereka akan tetep merekrut Walkers dari dimensi lain dan bersiap melindungi Altiverse dari tangan-tangan pihak yang akan merusak. Aku nggak tega sama penderitaan Joey... Cuma yaaaah... kalo ada lanjutan kisah Joseph Harker, mungkin aku tetep akan baca... karena biar gimanapun, aku akan selalu ada di pihak Joey Harker... Iya, sesayang itu aku sama Joseph Harker. Tapi kalo ada kelanjutannya, bukan trilogi lagi dong ya... 

Eh, aku belum pernah nulis tentang Interworld atau Silver Dream di blog ini, ya? Saking lamanya aku cuekin blog ini! Eh, bahkan di Goodreads aku ga cerita juga ding. Untuk bisa ceritain keduanya, aku harus baca ulang dulu. Najunghe, aku akan ceritain di blog ini biar kalian kebayang. Tapi saranku sih, kalian baca aja, deh! Biar tahu alasan kenapa aku sangat sayang sama Joey Harker... 


Oke, karena aku harus nulis review berikutnya, juga harus terus baca dan nonton dan kerja dan main game, aku sudahi dulu ngoceh di sini. 


Buku ini dibaca untuk memenuhi tantangan baca:
- Goodreads Challenge 
- BBI Joglosemar Babat Timbunan 2023
- Abroad & Beyond Reading Challenge 
- BBBBC Reading Challenge 2023
- Books In English Reading Challenge 2023


Sampai ketemu di posting berikutnya, ya... Love you both, xoxo 💋 

  

Terusin baca - [2023 ~ Book 3] Eternity's Wheels - Neil Gaiman, Michael Reaves, Mallory Reaves

20 Mei 2014

How to Train Your Dragon by Cressida Cowell

 

Judul: How to Train Your Dragon ~ Bagaimana Caranya Melatih Nagamu
 (How to Train Your Dragon #1)
oleh: Hiccup Horrendous Haddock III
ditulis (baca: diterjemahkan dari Naskah Norwegia Kuno) oleh Cressida Cowell
Penerjemah: Mutia Dharma
Penyunting: Maria Masniari Lubis
Proofreader: Ela Karmila
Teks ilustrasi: tulisan tangan kiri Maria M. Lubis
Cetakan I, Januari 2006
Diterbitkan oleh Penerbit Little K ~ PT Mizan Pustaka
Ilustrasi sampul: Jimmy Pickering
Desain sampul: David Mackintosh
Desain dan ilustrasi isi: Cressida Cowell
ISBN: 979-3659-63-7
Jumlah halaman: 256 hlm.; 19,5 cm
Genre: Fantasy, Children, Young Adult, Adventure, Humor, Media Tie In ~ Movie, Middle Grade

TENTANG PENULIS
Hiccup Horrendeus Haddock III adalah seorang Pahlawan Viking yang sangat unik dan istimewa. Dia adalah seorang kepala suku, kesatria besar, dan pendekar pedang yang dahsyat. Dia juga terkenal sebagai "Sang Pembisik Naga", karena keperkasaannya menaklukkan makhluk menyeramkan itu. Tapi, menjadi seorang pahlawan yang sukses ternyata tak semudah yang Hiccup bayangkan.

Inilah kisah masa kecil Hiccup, yang menjadi pahlawan dengan cara susah payah...

"Kisah klasik." - The Viking Post
"How to Train Your Dragon wajib dibaca oleh semua Pahlawan yang mengalami kesulitan bertingkah laku penuh Kepahlawanan."
- Pustakawan Barbar

Halo, Kakak Ilman dan Adik Zidan...
Bunda udah lama punya buku ini. Kalo nggak salah, pas kakak Ilman masih di perut Bunda, deh. Hihi. Bunda pernah bacain beberapa halaman sih, buat kakak Ilman. Tapi terus Bunda lupa lagi ceritanya, karena lain banget sama filmnya, makanya Bunda baca lagi sekarang. Bunda udah punya bukunya sampai buku lima, terus ternyata kaget aja, buku ini udah sampai nomer sebelas! Dan sama Mizan baru diterjemahin sampai lima buku. Hiks...

Awal Bunda kenal buku ini karena buku ini dulu bagian dari kerjaannya tante Umay alias tante Maria yang ngedit buku ini. Pas Bunda kenalan sama Hiccup, Bunda jadi jatuh hati sama buku ini. Makanya pengen ngumpulin, apa lagi anak-anak Bunda kan laki-laki semua. Kalian wajib baca buku ini, nih..

Terlahir sebagai anak kepala Suku Hooligan Berbulu ~ Stoick Agung, Hiccup tidaklah istimewa. Secara postur, Hiccup termasuk mungil dan lemah. Nggak sesangar ayahnya yang menjadi kepala suku. Meski begitu, Hiccup seharusnya ditakdirkan menjadi Pahlawan, karena dia adalah Harapan dan Ahli Waris Tahta Suku Hooligan Berbulu. Postur Hiccup yang kecil dan tampak lemah ini - juga tidak suka berkelahi, oleh Dogsbreath, salah satu anak lain yang tergabung dalam Anggota Muda Suku Hooligan Berbulu, Hiccup mendapat julukan: Hiccup The Useless (Hiccup Si Tak Berguna). Selain Dogbreath ada si Snoutlout, yang juga senang menghina Hiccup.

Nah, buku pertama ini bercerita tentang seleksi penerimaan Anggota Muda Suku Hooligan Berbulu yang terdiri dari tiga tahap. Tahap pertama adalah menangkap naga mereka sendiri. Mereka diantarkan ke Tebing Naga Liar untuk masuk ke Ruang Bermain Anak-anak Naga, di mana di sana ada tiga ribu ekor anak naga yang sedang tidur koma selama musim dingin. Tugas mereka harus mengambil satu dari anak naga yang sedang tidur itu dengan selamat dan memasukkannya ke dalam keranjang. Di awal cerita ini aja udah ada aja ketegangan yang muncul, terutama karena Fishlegs telah membuat anak naga ini bangun dan menyebabkan kesepuluh anak ini nyaris celaka.

Meski begitu, akhirnya Hiccup mendapatkan seekor naga biasa, yang bahkan tidak bergigi yang dijuluki (lagi-lagi oleh Snoutlout) Toothless. Dia pun jadi bahan tertawaan beberapa anak lain, kecuali sahabatnya, Fishlegs.

Pas tahap melatih naga mereka sendiri, mereka diwajibkan membaca buku panduan karya Profesor Dr. Yobbish B.A, M.A, HONS, DLL yang berjudul How to Train Your Dragon. Buku ini milik perpustakaan Suku Meathead yang dicuri oleh Gobber, salah satu pahlawan dari Suku Hooligan Berbulu yang bertugas mengasuh kesepuluh calon anggota muda itu.

Ketika Hiccup dan Fishlegs berniat membaca serius buku ini, ternyata buku ini cuma berisi satu halaman saja cara melatih naga. Bahkan cuma satu bab aja. Bab pertama sekaligus terakhir itu cuma berisikan kalimat: BERTERIAKLAH PADA MEREKA! (Semakin keras semakin baik).

Udah aja! Hihihi...Dudududu... Hiccup kan ga bisa berteriak. Gimana, dong?

Sementara itu, jauh sebelum acara penerimaan ini, Hiccup udah sering mengamati naga, bahkan dia pun bisa berbahasa naga. Hiccup melatih Toothless dengan cara berbicara kepadanya. Mulai dari menghadiahinya lobster dan masih banyak lagi, termasuk menceritakan lelucon yang disukai Toothless. Dan dia ga berharap lagi menjadi pahlawan. Kayaknya asal lolos aja di Ujian Penerimaan Para Pahlawan Muda di hari Perayaan Kamis Thor itu udah cukup banget, deh. Mengingat naga-naga anggota lain tampak lebih sangar.

Ketika harinya tiba, setelah menangkap dan melatih naga mereka, di hari Perayaan Kamis Thor atau Thor'sday Thursday, kesepuluh anak calon Anggota Muda Suku Hooligan Berbulu bergabung dengan sepuluh anak calon Anggota Muda Suku Meathead dari pulau Meathead akan menghadapi Ujian Penerimaan Para Pahlawan Muda. Yang nggak kepilih harus diasingkan selama-lamanya.

Seharusnya, mereka semua lolos, sih... Tapi... gara-gara Toothless manas-manasin Fireworm, semua naga anak-anak itu berkelahi dan anak-anak ini sama sekali nggak berdaya mencegah perkelahian dan kekacauan ini. Thor pun marah dan setelah para pejabat berembug, mereka memutuskan akan mengasingkan keduapuluh anak ini untuk selamanya keesokan harinya. 

Selama hari itu hingga keesokan harinya, badai terus saja mengamuk. Badai besar itu telah mengangkat dua naga raksasa yang selama beratus-ratus tahun tidur di bawah laut ke permukaan dan ditemukan oleh Badbreath the Gruff. Ketika dia memberitahukan pada Stoick Agung, maka Dewan Perang pun dikumpulkan. 

Sampai di sini, peran Hiccup sebagai Pahlawan pun mulai terungkap. Gimana dia susah payah menjadi Pahlawan, bertarung antara hidup dan mati. Hiccup pun membuktikan bahwa berteriak sekerasnya pada naga, bukanlah cara melatih naga.

Hmmm... Gimana, ya...

Bunda suka terjemahannya. Jadi, Bunda menikmati bacanya. Meski kecepatan baca Bunda udah nggak secepat dulu (bukan faktor U, tapi faktor kesibukan karena Bunda kan selain ngantor juga ngebabu di rumah), buku ini termasuk gampang dicerna dan menyenangkan. Juga asik berimajinasi tentang naga itu sendiri.

Ceritanya sendiri meski rumit tapi kebacanya simpel aja. Humornya kena. Ketegangannya pun kerasa. Perasaan Hiccup pun kerasa banget ke hati. Ukuran font dan warna kertasnya bikin buku nyaman dibaca.

Kekurangannya apa, ya? Oh. Itu. Penempatan ilustrasi yang ada teksnya banyak memotong kalimat. Jadi, karena Bunda pengen beresin baca kalimatnya dulu, terus mesti balik lagi ke halaman yang ada ilustrasi berteks itu. Kesannya ilustrasi itu cuma pemanis buku. Padahal, ilustrasi itu memperkuat cerita buku. Jadi, bagusnya, menurut Bunda, sih, supaya pembacanya nggak terdistraksi, mendingan ilustrasi yang mengandung teks, ditaruh di bagian akhir bab aja atau di akhir paragraf. Jadi, seberesnya baca kalimat dalam satu paragraf, bisa beralih ke ilustrasi tanpa terganggu. Gitu aja, sih, kekurangannya menurut Bunda.

Yah, cuma gara-gara kekurangan itu, Bunda kepaksa kasih 4 aja. Padahal kalo dari sisi cerita dan keasikan menikmati ceritanya, layak banget dapat 5 ^_^

Oya, ini ada kalimat favorit Bunda yang diucapkan sama Wrinkly Tua, kakek Hiccup dari pihak ibu. 
"Pahlawan Masa Depan harus cerdas dan terampil, bukan hanya berbadan besar dengan otot yang terlalu kekar. Dia harus bisa menghentikan pertengkaran sesama anggota suku dan membuat mereka menghadapi musuh bersama-sama."
Bener banget, kan? :D

Jadi, kesimpulan Bunda? Kalian wajib baca buku ini! Hihihi...

Love you both... Cheers!



Terusin baca - How to Train Your Dragon by Cressida Cowell

9 Mei 2014

Bliss (The Bliss Bakery Trilogy #1) by Kathryn Littlewood


Judul: Bliss (The Bliss Bakery Trilogy #1)
Penulis: Kathryn Littlewood
Penerjemah: Nadia Mirzha
Penyunting: Lulu Fitri Rahman
Penyelaras aksara: Aini Zahra
Penata aksara: elcreative
Diterbitkan oleh Noura Books ~ Mizan Fantasi
Cetakan pertama, November 2012
ISBN: 978-979-433-690-8
Paperback, 320 halaman
Genre: Novel, Fantasy, Children, Middle Grade, Fantasy, Magic, Foodie, Mystery, Young Adult, Adventure, Family, Juvenile
Status: Punya. Dikasih tante Ferina sebagai hadiah giveaway karena Bunda ngasih komen paling koplak #eh



Musim panas itu, Rosemary Bliss melihat ibunya mengaduk halilintar ke dalam semangkuk adonan dan semakin yakin bahwa orangtuanya menggunakan sihir di Toko Roti Bliss. Rahasianya ada pada sebuah buku resep Bliss Cookery Booke.

Namun apa jadinya jika Rose dan Ty memutuskan bereksperimen dengan beberapa resep saat orangtua mereka pergi? Yah, beberapa Muffin Asmara dan Cookie kebenaran sepertinya tak akan menimbulkan masalah, bukan?


Halo, Kakak Ilman dan Adik Zaidan...
Sebenernya, buku ini udah lama banget ada di tangan Bunda, hadiah dari tante Ferina. Waktu itu dia bikin giveaway di blognya, terus Bunda berpartisipasi dengan ngasih komen koplak. Eh, ga nyangka. Taunya malah Bunda yang dapet. Rafflecopter saat itu sedang berpihak pada Bunda. Alhamdulillaah :D

Terus, ya baru dapet kesempatan baca dua bulan lalu. Mestinya sih jadi posting bareng sama BBI buat tema Kuliner. Tapi dikarenakan Bunda sempet dirawat di RS itu, ya batal deh posting barengnya.

Buku ini cerita tentang Rose yang dititipi ibunya toko bakery Bliss karena ibu dan ayahnya mendapat tugas dari walikota untuk membuat kue dalam jumlah banyak selama beberapa minggu karena ada wabah penyakit aneh, sementara menurut penduduk di kota itu, hanya ibu dan ayah Rose lah yang mampu membuat kue ajaib untuk menyembuhkan penyakit itu.

Tepat ketika ibu dan ayah Rose pergi, muncullah seorang perempuan yang mengaku bibi mereka, bernama bibi Lily. Pada awalnya, Rose merasa jenuh ketika menjaga toko bakery mereka karena merasa nggak ada sesuatu yang menarik seperti ketika orangtua mereka ada di rumah. Maka dia dan Ty, abangnya, mulai melakukan sesuatu yang seharusnya tidak mereka lakukan. Yaitu membuat kue dari buku resep Bliss Cookery Booke yang disimpan di ruang penyimpanan khusus. 

Dari situ, kejadian-kejadian ganjil ~ atau kalo boleh dibilang mengacaukan satu kota terjadi. Dan mereka berusaha membalikkan keadaan. Dan di sini, sikap bibi Lily yang tadinya mencurigakan Rose, berperan penting dalam ikut membalikkan keadaan. Rose sempat menyesal karena dia sudah mencurigai bibi Lily.

Hmmm...
Gimana, ya?

Pertama, kalo dari kover, tampak menjanjikan. Sungguh! Meski nggak dapat hadiah giveaway juga Bunda punya niat beli. Syukurnya, ternyata ini emang cover asli. Worth it kalo beli juga.

Kedua, terjemahannya mengalir banget. Meski Bunda baru kali ini baca nama penerjemah, maksudnya ini buku pertama terjemahan sang penerjemah yang Bunda baca ~halah mbulet~ kalo baca nama penyuntingnya sih, yakin kalo penyuntingnya bisa bikin buku kacrut kek apa juga jadi tampak indah. Hehe. Beberapa buku yang terjemahannya kacau balau berhasil disulap jadi enak dibaca oleh penyunting yang satu ini. Jadi, tentu saja baca terjemahannya enak aja gitu...

Ketiga. Dari sisi font. Oke, kok, untuk genre Young Adult atau Children - Middle Grade. Nyaman di mata dan bikin betah baca.

Keempat. Mungkin ini faktor penentu, ya... Jadi gini, kebanyakan orang ngereview buku ini bilangnya ngiler pas baca semua deskripsi makanan di sini. Termasuk pakde Iwan yang sering banget nyuruh Bunda baca buku ini ketika tahu Bunda punya buku ini.
Sayangnya...
Entah imajinasi Bunda yang nggak sampai apa gimana, Bunda sama sekali nggak ngeces ngebayangin makanan yang ada di cerita ini. Huhuhuhu. Asli sedih banget. Awalnya, Bunda pikir cuma Bunda aja yang kayaknya ngerasa aneh. Berkali-kali baca ulang pun, tetep. Dalam keadaan lapar pun tetep. Sama sekali ga bikin Bunda merasa lapar. Lalu, Bunda cek tret kapan itu Bunda pernah share di sebuah sosmed. Ternyata beberapa teman Bunda seperti Tante Kobo dan Tante Donna juga bilang hal yang sama. Tante Vina malah bilang, "kecut". 

Bunda malah ngeces ngebayangin bolu kuali atau jus labu kuning di Harry Potter daripada kue-kue di sini. Nggak tahu kenapa. Mungkin karena deskripsi bahannya, salah satunya pakai air mata atau apa lah itu, bikin Bunda udah ilfeel duluan, bukannya pengen makan. Hehehe... Gitu, deh.

Jadi... bintang 3 kayaknya cukup untuk semua yang udah Bunda tuturkan di atas kali, ya...

Oya, ini skrinsyut komen koplak Bunda di giveaway tante Ferina itu



Yang jelas, meski kecewa karena ga sesuai harapan, nggak menyurutkan langkah Bunda untuk baca kelanjutan trilogi ini dan nunggu buku ketiga terbit.

Diposting juga buat Children Literature Challenge dan Young Adult Challenge

Love you both, cheers



Terusin baca - Bliss (The Bliss Bakery Trilogy #1) by Kathryn Littlewood