Halo, kakak Ilman dan Adik Zidan...
pertama kali Bunda dengar judul ini waktu SMP kelas dua apa tiga gitu. Ada film serial Gone With The Wind tayang di televisi. Sahabat Bunda ketiganya nonton semua, kecuali Bunda. Kenapa? Karena umur Bunda belum 17 tahun, jadi sama Yangti, Bunda dilarang nonton film ini. Pecah bulu nanti, gitu kata Yangti. Hihi...
Katanya, ceritanya bagus. Nah, terus Bunda bertekad, suatu saat nanti, kalo sudah lebih dari 17 tahun, Bunda mau cari filmnya dan nonton. Eh, ternyata, Bunda sudah melupakannya sama sekali. Mwahahaha.
Nah, kebetulan, tante Fanda ngadain acara Gone With The Wind Read Along 2012 di blognya. Mulai dari 1 September sampai 7 Nopember 2012. Hmm.. Bunda pikir, kenapa nggak ikut coba aja?
Sebenernya satu masalah muncul: Bunda ga punya bukunya. Tapi kemudian, tante Maria nawarin, kalo mau beli buku titip lewat beliau, cincay lah. Jadi, sebelum lebaran lalu, Bunda sudah terima bukunya.
Masya Allah! Bukunya! Tebal banget! Bukan tipe buku yang bakalan Bunda bawa naik angkot ini mah! *tepok muka*
Lalu, apakah Bunda tetep mau ikutan? Yah, kalo nggak dicoba, kenapa nggak? Tebal halaman 1124 *edisi terjemahan, terbitan Gramedia*. Mungkinkah? Nggak tahu juga sih. Tapi kalo nggak dicoba ya kita nggak pernah tahu. Kadang keajaiban bisa muncul kok. Hahaha... Kenapa Bunda berharap ada keajaiban, ya? Well, Bunda cukup tahu diri lah, punya ukuran sendiri untuk membaca.
Oke, semoga Bunda sukses bersama orang-orang yang mendaftar jadi peserta Gone With The Wind Read Along 2012, ya. Tunggu laporannya nanti... ;)
Ayo langsung ngebut baca buku bantalnya! :)
BalasHapusThanks udah ikutan ya, Pen..