Judul: The Lonely Hearts Club
Penulis: Elizabeth Eulberg
Penerjemah: Rini Nurul Badariah
Penyunting: Dhewiberta, Dila Maretihaq Sari
Perancang Sampul: Itsna Hidayatun
Pemeriksa Aksara: Intari Diah P., Pritameani, dan Nurani
Penata aksara: Supardi
Diterbitkan oleh: Penerbit Bentang Belia
Jumlah halaman: x + 282 hlm; 20.5 cm
ISBN: 978-602-9397-00-0
Cetakan Pertama, Januari 2012
Rate: 4/5
Mana yang lebih penting? Pacar atau sahabat? Setelah dikhianati Nate, Penny Lane bersumpah enggak akan mau dekat-dekat apalagi sampai pacaran sama manusia berlabel cowok. Sohibnya, Diane meninggalkan Penny juga demi cowok. Gimana Penny enggak makin kebakaran?
Penny enggak sendiri. Banyak cewek di sekolah punya pengalaman sama; korban cowok enggak penting! Penny akhirnya mendirikan sebuah klub cewek jomlo The Lonely Hearts Club.
Peraturan utamanya ekstrem: enggak boleh pacaran! Huffft.. apa bisa aturan gila ini ditaati?
Masalah lalu muncul saat Ryan Bauer, cowok populer di sekolah mendekati Penny. Sementara itu ikatan di antara sohib cewek The Lonely Hearts Club makin kuat.
Mampu enggak, sih, Penny Lane menahan godaan untuk enggak nge-date sama Ryan yang super-cool? Siapa yang akan dipilih Penny? Cowok yang jadi rebutan cewek satu sekolah atau klub berisi sohib superasyik?
Elizabeth Eulberg lahir dan besar di WIsconsin sebelum kuliah di Syracuse dan berkarir di industri buku di New York City. Pencinta musik ini memulai kariernya di dunia penerbitan sejak usia 14 tahun. The Lonely Hearts Club adalah buku pertamanya dan telah diterbitkan di 13 negara. Untuk meriset buku ini, dia mencoba menjauhi lelaki selamanya. Sayangnya, tidak pernah berhasil. (dari belakang buku)
Halo, Kakak Ilman dan Adik Zidan...
Setelah beberapa hari ini air mata Bunda habis dikuras karena ikut memikirkan putra teman Bunda, mungkin saatnya kita untuk mendoakan saja supaya orangtua Abdullah tetap semangat menjalani hidup, ya. Semoga, semangat Abdullah bisa menjadi cerminan kita buat meraih surga. Aamiin.
Nah, sekarang, Bunda akan cerita tentang buku ini. Sebetulnya, Bunda nggak yakin, anak-anak Bunda, yang keduanya adalah laki-laki bakalan suka buku ini. Sebab, ini buku cewek sekali. Errr, probably, kalian mungkin akan paham perasaan perempuan, kalo baca buku ini. Haha! Bunda belum terpikir buat ngasih kalian adik perempuan, secara eyangti udah woro-woro udah SANGAT CUKUP buat punya kalian berdua aja. Hihi...
Buku ini cerita tentang Penny Lane yang dinamain dari salah satu judul The Beatles, sebab
orangtuanya, bapak dan ibu Bloom adalah penggemar fanatik The Beatles.
Ketiga anak perempuannya dinamai dari judul lagu The Beatles. Lucy,
Rita, dan Penny Lane. Liburan mereka juga nggak jauh-jauh dari markas
The Beatles. Konyolnya, ibu Penny, menentang anak-anaknya makan daging,
karena Paul McCartney adalah vegetarian :D
Nah, ini ceritanya tentang Penny Lane yang patah hati karena dikhianati Nate Taylor (teman semasa kecil, anak sahabat kedua orangtuanya, sering melewatkan Thanksgiving bareng antar keluarga, sering jadi pengiring pengantin bareng, bahkan jadian meski kedua orangtua mereka nggak tahu), waktu dia nyaris memenuhi keinginan Nate untuk lebih dari sekadar pegangan tangan dan menemukan Nate sedang bersama perempuan lain, di rumah Penny!
Rasa sakit hati ini membuat Penny memutuskan untuk bikin The Lonely Hearts Club (diambil juga dari judul lagu The Beatles). Awalnya cuma beranggotakan dirinya sendiri, kemudian Tracy, sahabatnya, ikut bergabung. Di luar dugaannya, sahabat lamanya, Diane (yang meninggalkannya karena punya pacar bernama Ryan, kemudian putus) memutuskan mau jadi anggota dan jadi sahabatnya lagi.
Lama-lama klub ini berkembang dan beranggotakan banyak. Memang awalnya untuk menampung korban-korban sakit hati dan menjadikan cowok sebagai "musuh", tapi lama-lama, klub ini berubah menjadi klub yang memberi dampak positif bagi anggotanya. Semacam klub "penumbuh rasa percaya diri".
Nah, ini ceritanya tentang Penny Lane yang patah hati karena dikhianati Nate Taylor (teman semasa kecil, anak sahabat kedua orangtuanya, sering melewatkan Thanksgiving bareng antar keluarga, sering jadi pengiring pengantin bareng, bahkan jadian meski kedua orangtua mereka nggak tahu), waktu dia nyaris memenuhi keinginan Nate untuk lebih dari sekadar pegangan tangan dan menemukan Nate sedang bersama perempuan lain, di rumah Penny!
Rasa sakit hati ini membuat Penny memutuskan untuk bikin The Lonely Hearts Club (diambil juga dari judul lagu The Beatles). Awalnya cuma beranggotakan dirinya sendiri, kemudian Tracy, sahabatnya, ikut bergabung. Di luar dugaannya, sahabat lamanya, Diane (yang meninggalkannya karena punya pacar bernama Ryan, kemudian putus) memutuskan mau jadi anggota dan jadi sahabatnya lagi.
Lama-lama klub ini berkembang dan beranggotakan banyak. Memang awalnya untuk menampung korban-korban sakit hati dan menjadikan cowok sebagai "musuh", tapi lama-lama, klub ini berubah menjadi klub yang memberi dampak positif bagi anggotanya. Semacam klub "penumbuh rasa percaya diri".
Seperti yang diceritakan di atas tadi, Ryan Bauer yang putus dari Diane, malah mendekati Penny. Yah, Penny emang suka sama Ryan. Soalnya Ryan baek banget dan temenan baik lah, udah beberapa tahun. Jadinya, ya, Penny percaya aja, kalo Ryan nggak naksir Penny dan hanya bersikap baik, sebagai teman.
Sampai akhirnya, Ryan ngajak Penny kencan. Bisa dibayangin, nggak, ricuhnya anggota The Lonely Hearts Club, karena isu ini?
Nah, Bunda mau cerita kesan Bunda tentang buku ini...
Pertama kali ngambil buku ini dari rak di Rumah Buku, gara-gara kesengsem sama covernya yang abegeh banget.
Bunda bukan penggemar The Beatles yang fanatik. Bunda hanya tahu lagu Yesterday dan beberapa lagu lain, tapi nggak dengan lagu The Lonely Hearts Club atau Penny Lane. Bukan berarti Bunda nggak suka The Beatles. Bunda suka, hanya saja nggak tahu banyak lagu mereka.
Awalnya, pas baca buku ini, Bunda agak kesulitan memahaminya. Tapi ini sih, tipikal Bunda baca buku, emang. Selalu nggak dapet feel-nya pas di awal baca.
Bunda bukan penggemar The Beatles yang fanatik. Bunda hanya tahu lagu Yesterday dan beberapa lagu lain, tapi nggak dengan lagu The Lonely Hearts Club atau Penny Lane. Bukan berarti Bunda nggak suka The Beatles. Bunda suka, hanya saja nggak tahu banyak lagu mereka.
Awalnya, pas baca buku ini, Bunda agak kesulitan memahaminya. Tapi ini sih, tipikal Bunda baca buku, emang. Selalu nggak dapet feel-nya pas di awal baca.
Bunda suka buku ini. Banyak kejutan-kejutan di dalamnya, meski sebenernya
udah ketebak endingnya kayak apa, kejutan-kejutan dan drama di dalamnya
membuat buku ini menjadi hidup. Soalnya kayak nyata banget, deh. Yah, sejenis sama Anna and The French Kiss itu, lah... :D
Cuma emang, sih, ada hal-hal yang rada nggak masuk akal, kayak waktu Michelle ninggalin Mike demi jadi anggota klub ini. Mike itu adik Tracy, akibatnya Mike nggak mau bicara dengan Tracy selama Michelle masih jadi anggota klub. Bukannya kalo lagi kasmaran mah, cewek nempel terus sampai didepak cowoknya? Kok, ini nggak ada masalah ama cowoknya, terus ninggalin cowoknya?
Lalu ada cerita, tiba-tiba Penny Lane bermasalah dengan Kepala Sekolah, sampai orangtuanya dipanggil hanya gara-gara klub ini yang dianggap memusuhi cowok. Memangnya, kepala sekolah ngurusin hal kayak gini sampai sedetail ini, ya? Eh, apa sekolah di Amrik mah emang gitu, kali, ya? Emang di negara kita? Hihi... Kepseknya sibuk cari proyekan di luar sekolah. *Mode suudzhan on*
Terus kepsek juga yang melarang adanya pencarian dana buat bikin seragam tim basket. Ini mah semacam sentimen pribadi yang dibawa-bawa ke sekolah, ya? Atau Bunda aja kali, yang terlalu lurus pas sekolah dulu, jadi nggak tahu bahwa di banyak sekolah, atau mungkin di sekolah Bunda sendiri, ada intrik-intrik murid vs kepsek.
Tapi ya itu sih, yang rada anehnya. Apa iya, ada kepsek yang memihak satu murid kelompok murid aja? Sekali lagi, maafkan Bunda yang naif lurus ini.
Oh iya. Ada kalimat yang agak ganjil Bunda temukan di sini.
Siapa pun yang pernah berpegangan pada lagu seperti rakit kehidupan musik pasti mengerti. (hal 12)
Apa itu "rakit kehidupan musik"?
nemu typo:
Sepulang makan malam dengan diane (hal 50)
tapi yang lain ga kecek juga, sih...
ada kalimat yang hilang juga:
Kubayangkan mereka berdan
ya drama dapat mereda hari Minggu dan sekolah normal lagi hari Senin. (hal 123)
Ternyata oh ternyata, waktu lihat di Goodreads, cover aslinya lebih keren. Kayak cover salah satu album The Beatles. *gigit jari*
Cuma emang, sih, ada hal-hal yang rada nggak masuk akal, kayak waktu Michelle ninggalin Mike demi jadi anggota klub ini. Mike itu adik Tracy, akibatnya Mike nggak mau bicara dengan Tracy selama Michelle masih jadi anggota klub. Bukannya kalo lagi kasmaran mah, cewek nempel terus sampai didepak cowoknya? Kok, ini nggak ada masalah ama cowoknya, terus ninggalin cowoknya?
Lalu ada cerita, tiba-tiba Penny Lane bermasalah dengan Kepala Sekolah, sampai orangtuanya dipanggil hanya gara-gara klub ini yang dianggap memusuhi cowok. Memangnya, kepala sekolah ngurusin hal kayak gini sampai sedetail ini, ya? Eh, apa sekolah di Amrik mah emang gitu, kali, ya? Emang di negara kita? Hihi... Kepseknya sibuk cari proyekan di luar sekolah. *Mode suudzhan on*
Terus kepsek juga yang melarang adanya pencarian dana buat bikin seragam tim basket. Ini mah semacam sentimen pribadi yang dibawa-bawa ke sekolah, ya? Atau Bunda aja kali, yang terlalu lurus pas sekolah dulu, jadi nggak tahu bahwa di banyak sekolah, atau mungkin di sekolah Bunda sendiri, ada intrik-intrik murid vs kepsek.
Tapi ya itu sih, yang rada anehnya. Apa iya, ada kepsek yang memihak satu murid kelompok murid aja? Sekali lagi, maafkan Bunda yang naif
Oh iya. Ada kalimat yang agak ganjil Bunda temukan di sini.
Siapa pun yang pernah berpegangan pada lagu seperti rakit kehidupan musik pasti mengerti. (hal 12)
Apa itu "rakit kehidupan musik"?
nemu typo:
Sepulang makan malam dengan diane (hal 50)
tapi yang lain ga kecek juga, sih...
ada kalimat yang hilang juga:
Kubayangkan mereka berdan
ya drama dapat mereda hari Minggu dan sekolah normal lagi hari Senin. (hal 123)
Ternyata oh ternyata, waktu lihat di Goodreads, cover aslinya lebih keren. Kayak cover salah satu album The Beatles. *gigit jari*
Nggak beli rights covernya, kali, ya...
Jadi kalo ditanya kerenan mana, jelas kerenan cover aslinya. Tapi Bunda nggak menampik, kalo Bunda ngambil buku ini buat dibeli gara-gara covernya. Unyu. :D
*tolong jangan tanya ke Bunda apa artinya unyu. Bunda nggak tahu. Cuma ikut-ikutan tren tahun 2011-2012 ini*
Lalu... Bunda ingin cerita sedikit tentang The Beatles ini sendiri. Iya. The Beatles, grup band yang jadi pembungkus menarik seluruh cerita di buku The Lonely Hearts Club karya Elizabeth Eulberg.
Menurut om Wiki (diterjemahkan secara ngarang yang penting kena):
The Beatles itu grup band yang berasal dari Inggris, beraliran rock, dibentuk di Liverpool, tahun 1960. The Beatles ini merupakan grup band yang paling sukses secara komersial dan paling banyak dapat pujian di dunia musik pop. Tahun 1962, kelompok ini punya anggota yang terdiri dari John Lennon (gitar rythm, vokal), Paul McCartney (gitar bass, vokal), George Harrison (gitar utama, vokal), dan Ringo Starr (drum, vokal).
Aliran mereka awalnya skiffle dan rock and roll di tahun 1950-an. Mereka juga pandai memainkan musik dari berbagai genre lain, seperti folk rock sampai rock psikedelik (jenis musik rock yang menggambarkan orang sedang kecanduan. Alat musiknya biasanya memakai gitar elektrik) juga memasukkan unsur musik klasik dan elemen lain. Sehingga The Beatles merupakan grup band revolusioner yang berpengaruh di tahun 1960-an.
Singel pertama mereka, Love Me Do, meraih kesuksesan di Britania Raya. Sepanjang tahun berikutnya, mereka aktif mengadakan tur internasional sampai tahun 1966 dan merekam album mereka di dalam negeri sampai mereka bubar, tahun 1970.
Setelah bubar, masing-masing personel The Beatles merintis karir solo mereka masing-masing. Boleh dibilang semuanya sukses dengan karir solo mereka. Namun, John Lennon tewas ditembak oleh fans-nya sendiri di New York, tahun 1980. Harrison meninggal karena kanker pada tahun 2001. Sampai Bunda menulis sekarang, Paul McCartney dan Ringo Starr masih aktif bermusik.
The Beatles merilis karya-karya yang dinilai terbaik oleh kritikus musik, di antaranya Sgt. Peppers Lonely Hearts Club Band di tahun 1967, yang dipuji sebagai karya agung. Walau sudah empat dekade grup musik ini bubar, tapi musik mereka tetap ngetop. Tetap didengar hingga hari ini.
Album mereka banyak juga. Please, Please Me (1963), With the Beatles (1963), A Hard Day's Night (1964), Beatles for Sale (1964), Help! (1965), Rubber Soul (1965), Revolver (1966), Sgt. Peppers Lonely Hearts Club Band (1967), The Beatles "The White Album" (1968), Yellow Submarine (1969), Abbey Road (1969), dan Let It Be (1970) yang merupakan album terakhir mereka.
Cover buku The Lonely Hearts Club karya Elizabeth Eulberg itu ngambil konsep sampul album Abbey Road yang ini.
Cakep, yah? Jadi, agak menyesal juga. Kok, penerbit Bentang ngambil konsepnya jauuuuuuuuuuuh banget sama sampul Abbey Road :(
The Beatles!!!!
BalasHapusSejak pertama liat buku ini di blog blogger luar, aku penasaran seberapa banyak lagu-lagu Beatles disebut-sebut di buku ini.
Apalagi kalau ngeliat sampul aslinya. Itu kan beneran ngambil cover album the Beatles di Abbey Road. Seperti yang bunda posting gambarnya di atas.
Eh eh terjemahannya gimana?
*ninja*
Beli nggak yah? buku di rumah masih numpuk.
Buku wajib punya kah ini? atau pinjem aja cukup?
PS: Liat lagi deh wajahnya John Lennon. Nggak ada mirip-miripnya bun ma yang satu itu. hahaha
tentu saja banyak, Ally. Lah si Penny Lane bersaudara itu aja udah ngambil nama judul lagu The Beatles.. :D
BalasHapusterjemahannya? sudah disempurnakan oleh dua orang editor. jadi, tak usah khawatir lah... walau ternyata ada juga yang lolos, macam "rakit kehidupan musik" *lmao*
Umm.. kayaknya kalo kategori buku Ally, pinjem aja cukup, deh :D
Ally, aku sudah mencerna baik-baik. Dan masih aja image si you-know-who ada di wajah John Lennon. Don't know why. Mungkin aku harus berbuka puasa dulu untuk melihat lebih jeli lagi =))
Aku juga udah baca buku unyu ini! :D
BalasHapusIni link reviewnya:
http://luckty.wordpress.com/2012/02/19/review-the-lonely-hearts-club/
@lucktygs