Tampilkan postingan dengan label young reader. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label young reader. Tampilkan semua postingan

5 Jun 2023

[2023: Book 9] A Place Called Perfect - Helena Duggan

 


Judul: A Place Called Perfect 
Penulis: Helena Duggan 
Penerjemah: Nadya Andwiani 
Penyunting: Aprillia WIrahma 
Desainer: Alif Mustofa 
Cetakan pertama, 2020
Diterbitkan oleh Penerbit Bhuana Sastra
Jumlah halaman: 352 hlm; 20 cm
ISBN: 978- 623-04-0200-5
Dibaca: 22 Januari 2023 - 12 Februari 2023
Genre: Fiction, Novel, Fantasy, Young Adult, Drama, Family, Adventure, Young Adult Fantasy
Status: Pinjam punya Budhe Truly Rudiono 


Violet baru saja pindah ke kota baru yang bernama Perfect. Sama seperti namanya, kota ini terlihat sempurna, kecuali satu hal, semua penduduknya menjadi buta tidak lama setelah tiba di kota ini dan membutuhkan kacamata khusus untuk dapat melihat lagi. Saat ia menggunakan kacamata atau melepaskan kacamata keadaan sangat berbeda. Ia mencoba beberapa kali dan bergidik. Ia tidak menyukai kota yang membuatnya buta, adanya jam malam, suara aneh yang terdengar setiap malam, ibunya mulai bertingkah aneh sejak pindah ke kota ini, dan yang jelas ia tidak menyukai Archer bersaudara.  

Ketika ia bertemu Boy, ia menyadari bahwa ayahnya bukan satu-satunya orang yang menghilang dan rahasia Archer bersaudara mulai terungkap.

Halo, Kakak Ilman dan Kakak Zi...

Pernah, nggak, kalian bayangin kalo di dunia tempat kalian tinggal segala sesuatunya itu sempurna dan tampak indah? Nggak ada debu, kursi rusak, warna cat rumah selalu keliatan baru... Tapi semua itu hanya terlihat kalo kalian pakai kacamata khusus. Ketika kacamata itu kalian lepaskan, kalian buta. Tidak bisa melihat secara jelas. 

Mungkin awalnya menyenangkan ya, melihat segala yang indah, sempurna, tanpa satu kekurangan pun. Tapi sebagai manusia akan merasakan bahwa kehidupan seperti itu nggak baik-baik saja. Kekurangan dan ketidak sempurnaan itu bagian dari hidup semua orang. Jadi manusia yang berakal pasti akan merasakan bahwa segala yang selalu tampak sempurna itu adalah hal yang tidak lumrah.  


Di malam kedatangannya di kota Perfect, Violet disambut oleh dua bersaudara Archer, yang merupakan pemilik pabrik teh di kota itu. Violet merasakan keanehan pada dua sosok bersaudara itu, selain secara fisik tubuh mereka tidak biasa, sikap mereka berdua juga tidak menyenangkan bagi Violet. 

Mungkin karena pas Violet datang ke kota itu dalam keadaan tidak baik-baik saja (Violet terpaksa ikut pindah ke kota Perfect, karena ayahnya yang ahli mata punya pekerjaan baru di kota itu). Violet benci harus pindah ke tempat baru, yang artinya dia harus meninggalkan teman-temannya, sekolahnya, dan seluruh kehidupan lamanya yang menurutnya menyenangkan. 

Ketika terbangun dari tidurnya, di hari pertama Violet berada di kota Perfect, dia merasakan keanehan. Matanya tiba-tiba buram dan tidak bisa melihat dengan jelas. Dia mencari-cari kacamatanya sendiri yang biasa digunakannya nggak ketemu. Dan ketika dia menggunakan kacamata yang tersedia di meja dekat tempat tidurnya, barulah dia bisa melihat dengan jelas dan berbeda.

Saat menjalani kehidupannya di kota Perfect, keluarganya berubah menjadi tidak seperti biasa. Perubahan paling kentara adalah perubahan sikap ibu. Ibu tidak lagi menjadi ibu yang Violet kenal. Ayahnya jadi jarang pulang cepat. Intinya, keluarga Violet berubah total sebelum semua menyadarinya.

Adalah seorang anak lelaki, Boy, berasal dari kota Buangan, yang selalu menyelinap masuk ke dalam kota Perfect. Dia termasuk buronan para penjaga kota Perfect. Boy percaya, Violet akan membantunya mengubah keadaan, menyadarkan semua warga kota Perfect bahwa mereka sedang hidup dalam suatu pengendalian. Terlebih lagi, Violet merasakan keanehan pada ketidakhadiran ayahnya selama beberapa waktu. 

Setelah Boy dan Violet mulai saling mengenal, terlebih karena kebutuhan mendesak Violet untuk mengetahui keberadaan ayahnya, mereka pun mulai menyusun rencana. Violet tidak punya pilihan selain memercayai Boy yang kebetulan tahu di mana ayah Violet berada. Selain mereka berdua, ada orang dewasa lain yang terlibat. Orang dewasa yang termasuk orang buangan, yang tidak lain masih Archer Bersaudara.


Mengikuti petualangan Violet dan Boy terbilang menegangkan. Namun mengingat karakternya adalah bocah SD, rasanya level menegangkannya bertambah. Terlebih untuk Violet yang terbiasa berada dalam pelukan keluarga hangat, kali ini terpaksa harus bertaruh nyawa untuk menemukan dan menyelamatkan ayahnya sendiri dengan seluruh ketakutan dan jauh dari rasa nyaman yang selama ini dia dapatkan. Oke, dia memang tidak sendirian, melainkan berjuang bersama anak-anak dari kota Terbuang yang tidak dia kenal. Tapi semua itu baru baginya. Jadi jelas, semua ini menambah tingkat ketegangan saat ikut menyaksikan petualangan Violet.


Aku suka cara Helena Duggan mengeksekusi idenya dengan rapi, hampir tanpa cela. Banyak petunjuk mengarah ke pemecahan misteri, membuat kita yang membacanya dapat menebak semua kepingan puzzle yang tersebar di beberapa bab terakhir. In the end, untuk pembaca muda ketika tebakannya sesuai dengan akhir dari ceritanya, hal ini menyenangkan. Karena it was be lyke, "hei, tebakanku bener, kan..." 

Versi terjemahan yang kubaca mudah untuk dinikmati, meski kadang aku merasa harus membandingkannya dengan buku versi asli. Aku memiliki kekhawatiran pemangkasan beberapa hal yang mungkin dianggap nggak perlu karena memang aku menemukan banyak pengulangan fakta untuk memperjelas petunjuk. Tapi sudahlah, toh, akhirnya kelar juga bacanya. 

A Place Called Perfect adalah buku pertama dari serial Perfect yang sekarang sudah ada buku ketiganya. Setelah pinjam dari Bude Truly, aku jadi merasa harus punya sebagai koleksi, sebab menurutku, kalian perlu baca buku bagus ini. Tentu artinya aku harus koleksi buku ini. Tadinya aku memang mau beli, tapi Budhe Truly bilang, coba baca punyaku dulu aja, biar nggak menyesal beli. It looks like aku nggak akan nyesel belinya nanti, karena buku ini bagus dan worth to collect. 

I enjoyed reading it a lot, meski disela baca yang lain yang ternyata ga kelar juga. Sometimes I need to be sick to finish a whole book in a day or two. But I don't wanna get sick everyday. That's why I work out daily, to get me always in good shape.

Do I recommend it to you? Yep, I do. Pesan moral utama dari cerita ini adalah: hidup itu sangat bermakna kalo kita punya imajinasi. Ketika imajinasi kita ditutup, dimatikan, dihentikan, hidup kita akan kosong dan tidak bermakna lagi. Beruntunglah kita yang bisa berimajinasi dan tetap berimajinasi. Keep on imagining! Because imagination makes our life worths more...  

Baca ini buat berpartisipasi di:
- Goodreads Challenge 2023
- Abroad and Beyond Reading Challenge 
- Joglosemar Babat Timbunan 2023
- BBBBC Reading Challenge 2023



See you on my other post, stay healthy, both of you! xoxo,

 
Terusin baca - [2023: Book 9] A Place Called Perfect - Helena Duggan

25 Jan 2023

[2023 - Book 1] Wizard Bakery - Gu Byeong Mo

 



Judul: Wizard Bakery 
Penulis: Gu Byeong Mo
Penerjemah: Iingliana
Editor: Juliana Tan
Ilustrasi sampul: Staven
Cetakan pertama, 2021
Diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 208 hlm; 20 cm
ISBN: 978- 602-06-5739-4
Genre: Fiction, Novel, Fantasy, Young Adult, Magical Realism, Asian Literature, Korean Literature, Magic, Drama, Asia, Young Adult Fantasy
Status: Pinjam punya Budhe Truly Rudiono 


Karena ayahnya menikah lagi setelah ibunya meninggal dunia, seorang anak laki-laki berumur 16 tahun terpaksa tinggal serumah dengan ibu tiri dan adik tirinya. Hubungannya dengan ibu tirinya tidak pernah baik, jadi ketika ia mendadak dituduh melakukan pelecehan terhadap adik tirinya, ia pun kabur. Di tengah kepanikannya, ia berlari ke toko roti yang ada di dekat rumahnya. la sama sekali tidak menduga bahwa dunia penuh keajaiban menunggunya di sana. Sekilas pandang, Wizard Bakery terlihat seperti toko roti biasa, tetapi sebenarnya tempat ini menjual roti dan kue yang mengandung sihir. Sementara anak laki-laki itu berada di sana, ia menyaksikan sikap egois orang-orang yang ingin memiliki kekuatan sihir demi kepentingan pribadi. Walaupun Tukang Roti dan asistennya, Burung Biru, sering mengomeli anak laki-laki itu, mereka juga memberinya hiburan, berbeda dengan keluarganya sendiri. Namun, ketika polisi mulai menyelidiki toko roti itu, anak laki-laki itu pun sadar bahwa waktunya kembali ke kenyataan semakin dekat.


Halo, Kakak Ilman dan Zi...

Sebenernya aku baca buku ini dari tahun lalu terus mandek, gara-gara ceritanya nggak semanis bayanganku tentang yang namanya bakery. Cake shop, coffee shop, dan bakery adalah setting tempat kesukaanku saat baca cerita. Ketika di dalam cerita diceritain gimana manisnya cupcake coklat, tart coklat, atau apapun itu... aku merasa bisa ikut merasakannya di lidahku. 

Tapi sayangnya, Wizard Bakery nggak sepenuhnya bercerita tentang kue-kue yang enak. Ada kisah pedih di dalamnya, yaitu tentang karakter utama yang adalah anak SMA, kabur dari rumahnya setelah mendapat tuduhan melakukan pelecehan seksual pada adik tirinya. 

Kisah remaja SMA ini sudah cukup memilukan, karena dia harus mendapati ibunya mengakhiri hidupnya, setelah ayahnya kemudian menikah lagi dengan seorang guru, penderitaannya nggak pernah berkurang. Ditambah lagi dia mendapat tuduhan melakukan perbuatan nggak pantas pada adik tirinya. Kurang nelangsa gimana lagi, coba, yang baca?

Berhubung menjelang tahun baru 2023 ini aku tergeletak sakit dan mumpung jadi "mati rasa", aku baca ini lagi. Sakit fisik lumayan sempet bikin mati rasa, jadi pas lanjut baca ini datar-datar aja. Tapi ya ga mau terus-terusan sakit juga demi baca buku-buku sakit begini... -____-

Kue-kue yang dijual di Wizard Bakery umumnya harus dipesan dulu karena mengandung sihir tertentu dan kekuatannya terbatas waktu. Telat mengonsumsi, efek sihirnya hilang. Dan karena kue ini mengandung sihir, nggak sembarangan dijual. Pemesanannyapun lewat website mereka yang sering berubah-ubah, karena selalu terendus polisi. Tidak terhitung berapa kali bakery ini harus pindah karena selalu terciduk polisi. Jadi Tukang Roti dan Burung Biru harus segera meninggalkan tempat mereka sebelum polisi datang dan menciduk mereka. Jadi, Tukang Roti dan Burung Biru selalu lolos dan Wizard Bakery selalu bisa beroperasi, walau pindah tempat.


Membayangkan kue-kue enak ini tentu bikin jadi pengen makan kue. Yang selalu kebayang itu kue-kue dari cake shop setiap baca deskripsi kue-kue ini, terlepas dari kue-kue ini adalah kue-kue dengan muatan sihir. 

Misalnya aja ada ginger bread yang ternyata adalah boneka voodoo. Di bagian tertentu kue itu ada sesuatu yang "ditanam" dan nyampe ke korban voodoo-nya. 

Suatu hari, sewaktu si pemuda ini lagi lihat-lihat website Wizard Bakery, dia lihat ada kue yang statusnya "masih dalam penelitian" yang kalopun dijual, harganya akan sangat mahal. Kue itu adalah kue keberuntungan, di dalamnya berisi kertas yang menentukan akan kembali ke waktu yang dia mau. Tapi kue ini tidak bisa dipesan karena risikonya terlalu besar. Sampai suatu ketika, polisi mulai mengendus beberapa kejadian yang mengarah pada Wizard Bakery dan si pemuda ini harus segera pulang, karena nggak akan ada tempat lagi baginya di situ. Nggak disangka, Tukang Roti malah ngasih kue keberuntungan pembalik waktu itu. Tinggal "kebijaksanaan" si pemuda ini aja, mau makan kue itu atau tidak.       


Membaca buku ini sebaiknya nggak dalam keadaan mood swing sedang buruk, karena latar belakang si pemuda ini lumayan memicu depresi. Tapi kalo dalam keadaan seneng juga bisa bikin mood ambyar. Hahaha. Jadi kapan tepatnya? Saat kalian sedang merasa akan datar-datar aja dalam bereaksi. Soalnya it worked while I was not in a good shape. Tapi tergantung kalian aja sih mau bacanya kapan.

Meski begitu, buku ini bagus banget. Terjemahannya juga enak. Tapi kalo bagus banget, kenapa aku cuma kasih empat stars aja? Karena.... yah itu... sempet bikin mogok berbulan-bulan karena bisa mentrigger depresiku. Dan masa harus nunggu aku sakit dulu biar perasaanku datar saat baca ini? -__-

Salah satu pesan yang aku dapat dari buku ini adalah bahwa di hati setiap manusia itu pasti ada tersimpan niat jahat. Dan sihir, bisa mendukung niat manusia berbuat jahat hingga melukai atau membuat orang lain itu sangat menderita. Tapi sebagai manusia yang juga punya sisi baik, tentunya selalu bisa mempertimbangkan risiko melaksanakan niat berbuat jahat dan membatalkannya.

Aku nggak akan cerita soal endingnya, soalnya buatku endingnya ga ada yang genah. Kayak nyangkut gitu... 



Oke, segitu dulu ceritanya... Sampai ketemu di posting berikutnya, buku kedua yang selesai kubaca di bulan Januari...

Buku ini dibaca untuk memenuhi tantangan baca:
- Goodreads Challenge 
- BBI Joglosemar Babat Timbunan 2023
- Abroad & Beyond Reading Challenge 
- BBBBC Reading Challenge 2023

Love you both... xoxo 

Terusin baca - [2023 - Book 1] Wizard Bakery - Gu Byeong Mo

18 Feb 2015

Our Story by Orizuka



Judul buku: Our Story
Penulis: Orizuka
Penyunting: Agatha Tristanti
Penata letak: Teddy Hanggara
Desain sampul: Teddy Hanggara
Foto: Chusnul Chairudin
Penerbit: Authorized Books
Cetakan kedua, 2011
Jumlah halaman: 240 hlm, 13.5 cm x 19 cm
ISBN: 978-602-96894-1-9


Masa SMA. 
Masa yang selalu disebut sebagai masa paling indah, tapi tidak bagi anak-anak SMA Budi Bangsa.

SMA Budi Bangsa adalah sebuah SMA di pinggiran ibukota, yang terkenal dengan sebutan SMA pembuangan sampah karena segala jenis sampah masyarakat ada di sana.

Preman. Pengacau. Pembangkang. Pembuli. Pelacur.

Masuk dan pulang sekolah sesuka hati. Guru-guru honorer jarang masuk dan memilih mengajar di tempat lain. Angka drop-out jauh lebih besar daripada yang lulus. 

Sekilas, tidak ada masa depan bagi anak-anak SMA Budi Bangsa, bahkan jika mereka menginginkannya.

Masa SMA bagi mereka hanyalah sebuah masa suram yang harus segera dilewati.

Supaya mereka dapat keluar dari status 'remaja' dan menjadi 'dewasa'. Supaya tidak ada lagi orang dewasa yang bisa mengatur mereka. Supaya mereka akhirnya bisa didengarkan.

Ini, adalah cerita mereka.


Halo, Kakak Ilman dan Adik Zaidan...
Ini adalah buku kedua dari author Orizuka yang Bunda baca. Sejauh ini, Bunda menikmati gaya bertutur Orizuka.

Our Story bermula dari seorang Yasmine, murid pindahan dari US, yang pendaftaran sekolahnya diurus oleh supir teman ayahnya. Yasmine kaget banget (lebih tepatnya shocked) ketika sekolah yang didatanginya jauh dari kesan sekolah internasional yang seharusnya, karena supir teman ayahnya itu (sepertinya) salah dengar dari kata SMA Bukti Bangsa (yang bertaraf internasional) malah mendaftarkan Yasmine ke SMA Budi Bangsa yang terkenal sebagai sekolah buangan.

Uang tiga puluh juta rupiah yang sudah digelontorkan untuk sekolah barunya itu nggak mungkin bisa diambil lagi. Yasmine cuma bisa bengong ketika dia bersekolah yang bisa dibilang, hidup nggak, mati segan.

Sebagai anak baru, bukan nggak mungkin Yasmine dibully oleh teman sekelasnya. Di sekolah itu ada ketua geng, Nino namanya, yang ditakuti geng-geng lain. Entah kenapa, Nino tidak mengganggu Yasmine sama sekali. Di antara siswa-siswa yang bisa dibilang nggak jelas masa depannya, Yasmine menemukan satu siswa yang kayak oase gitu. Namanya Ferris, yang juga jadi Ketua Osis, meski semua proposalnya selalu ditolak oleh sang kepala sekolah. Yasmine bisa akrab dengan Ferris dan akhirnya ikut Ferris berjuang di sekolah itu.

Perjalanan Yasmine selama menjadi siswa di SMA Budi Bangsa nggak menyenangkan dan membuatnya semakin benci sekolah. Nggak di US, nggak di negeri sendiri, masa SMA baginya nggak jauh-jauh dari neraka. Setelah ngobrol banyak dengan Ferris, Yasmine akhirnya mencoba mengubah cara pandangnya terhadap sekolah. Sampai akhirnya memang di bulan-bulan terakhir menjelang UN, terjadi perubahan drastis yang cukup mencengangkan: anak-anak itu mau belajar supaya lulus. 

Kalo Bunda ibaratkan, membaca Our Story ini seperti mengupas bawang. Oleh Orizuka, setiap lapis demi lapis diramu sedemikian rupa sehingga semakin mendekati akhir, gas air mata semakin kuat diembuskan dan mampu membuat pertahanan air mata kita jebol. Nggak, Bunda nggak lagi bicara soal menangis, karena Bunda sama sekali nggak menangis ketika baca Our Story. Yang Bunda maksudkan adalah setiap penokohan  karakter di sini kuat dan punya alasan masing-masing untuk berdiri di dalam cerita. Bahkan, setiap karakter dalam cerita ini mampu membuat ceritanya sendiri. Gimana Bunda bisa bayangin sosok Nino, Ferris, Yasmine, Mei, bahkan sampai Sisca sekalipun, dalam kisah mereka masing-masing.

Ferris kalo Bunda bayangin, dia cocok diperankan oleh Kang Ha Neul.  


Nino.. cocoknya oleh siapa, ya? Sebelumnya soalnya yang kebayang tukang bully itu pernah diperanin Kim Woo Bin, sih... 


Tapi kayaknya Lee Jong Suk cocok juga. Hahahaha...


Ini kok kayak nyuruh Our Story dibuat cerita versi drama koreyahnya, sih. Hahaha... 

Cover yang dibuat dengan nuansa kelam ini sebenernya udah memperlihatkan banget daleman ceritanya akan seperti apa. 

Bunda jadi teringat waktu Tante Asih mengajar jadi guru STM. Sekolah di mana kadang ada anak yang udah enam bulan nggak sekolah, sekolah yang di saat lagi ujian, salah satu tugas Tante Asih adalah kasih lembar jawaban ke masing-masing murid sebelum guru pengawas datang. Kalopun guru pengawas datang, sudah diamini oleh mereka. Karena ini emang kerja mereka. Yang penting, reputasi sekolah tetep dengan semua anak lulus, walau anaknya entah belajar entah nggak. Entah pernah masuk sekolah entah nggak. Yang penting pas ujian masuk dan lulus.

Tentu jadi beban berat untuk menjadi guru yang ditempatkan di sekolah seperti itu. Sekolah yang hidup segan, tapi mati juga nggak mau. Dengan berbagai tipe siswa, mulai dari yang cuma datang satu semester sekali, siswa yang udah tiga tahun nggak bayar uang sekolah, tapi rajin sekolah, walau buku aja mungkin dia nggak bawa, yang datang pagi terus entah ke mana ~ yang jelas berseragam, dan lain-lain dan lain-lain. Bunda jadi ngerti alasan anak-anak itu: dengan masuk sekolah, entah apa pun yang dilakukan di dalamnya, ada tempat "berlindung" dari kejamnya dunia luar. Kalo status mereka sudah lepas dari sekolah, mereka berubah jadi orang dewasa yang nggak lagi punya tempat berlindung.

Our Story menggambarkan banyak sekolah "bobrok" di Indonesia yang nggak keekspos cerita sebenernya. Alhamdulillaah, Bunda selalu bersekolah di sekolah yang terjamin, sehingga ketika mendengar sendiri cerita sejenis ini, Bunda cuma bisa bergidik. Begitu juga pas baca. Ada banyak sekali PR untuk pendidik, terutama di Indonesia ini, untuk meraih anak-anak yang terbilang "madesu" (masa depan suram). Miris? Iya. Itu sebabnya, selalu ada jurang yang sangat curam antara orang mampu dengan nggak mampu, apalagi menyangkut masalah pendidikan dan kepedulian.

Teriring doa dan harapan, semoga Bunda dan Papa bisa selalu menyekolahkan Kakak Ilman dan Adik Zaidan di sekolah yang layak, sehingga kalian bisa mendapatkan pendidikan yang layak, sesuai kebutuhan kalian.

Yasmine tahu, ia datang ke sekolah ini untuk sebuah alasan. Semua anak datang ke sekolah ini dan bertemu untuk sebuah alasan. Mereka semua masih berada di sini hari ini untuk sebuah alasan.

Masing-masing memiliki cerita. Masing-masing berbagi cerita. Masing-masing mendengarkan cerita. Dan cerita ini, tidak akan berakhir sampai di sini. Cerita itu masih akan terus berlanjut. ~p229

Love you both. Cheers! xoxo


Terusin baca - Our Story by Orizuka

12 Des 2014

If I Stay - Gayle Forman

Judul: If I Stay
Penulis: Gayle Forman
Diterbitkan oleh: Dutton Books, 2 April 2009
Format: e-book
Jumlah halaman: 210 halaman
ISBN: 1101045027
Genre: Young Adult, Kontemporer, Romance, Fiksi, Music


In a single moment, everything changes. Seventeenyear-old Mia has no memory of the accident; she can only recall riding along the snow-wet Oregon road with her family. Then, in a blink, she finds herself watching as her own damaged body is taken from the wreck...

A sophisticated, layered, and heartachingly beautiful story about the power of family and friends, the choices we all make, and the ultimate choice Mia commands.

 
Halo, Kakak Ilman dan Adik Zidan...
Rasanya udah lama banget, ya, Bunda nggak apdet. Mianhe. Ada banyak kejadian terhitung sejak menjelang lebaran. Mulai dari kehilangan calon adik bayi buat kalian (yes, Bunda keguguran akhir Juli lalu dan baru dikuret 1 Agustus), trus kakak Ilman harus dirawat di rumah sakit pas bulan September, disusul adek Zidan yang juga harus dirawat di rumah sakit yang sama di bulan Oktober. Fyuuuuh...

Ternyata semuanya berpengaruh ke mood baca, nulis, dan lain-lain. Tentu saja Bunda khawatir kalo ada anggota keluarga Bunda yang sakit. Pas Bunda nemenin kalian diambil darah, diinfus... rasanya ingin, deh, bertukar tempat...

Oke! Sekarang kita bahas buku yang udah Bunda kelarin baca entah sejak kapan ini...
Buku ini bercerita tentang Mia Hall yang sedang dalam perjalanan bersama orangtua dan adiknya di jalanan yang basah dan licin karena hujan di Oregon. Tiba-tiba Mia keluar dari tubuhnya sendiri, menyaksikan kedua orangtuanya sudah tidak bernyawa dan adiknya, Teddy, entah ada di mana.

Tubuh Mia dibawa ke rumah sakit dan ditempatkan di ruang ICU. Selama itu, jiwanya berkeliaran ke setiap sudut. Awalnya, dia mencari tahu, apakah Teddy "selamat" seperti dirinya. Ini penting, karena itu akan jadi alasan Mia untuk kembali ke tubuhnya dan hidup lagi.

Sementara tubuh Mia dalam keadaan koma, jiwa Mia berjalan-jalan untuk melihat Adam (pacarnya), Kim (sahabatnya), Granny juga Gran. Di saat itulah, jiwa Mia bimbang. Antara mau masuk lagi ke tubuhnya dan meneruskan kehidupan tanpa Mom, Dad juga Teddy, atau mau ikut menyusul ketiganya aja.

Sebelumnya, Bunda pernah baca review Aki Erie di goodreads. Katanya, aki pusing karena plotnya jeduk-jeduk. Hihihi... Bunda pikir, dia bacanya sambil joget, terus kejeduk-jeduk gitu #eaaaa #garing

Jadi, setelah Bunda baca sendiri, ternyata yang dibilang aki Erie itu benar adanya. Plotnya ga berjalan lurus mulus. Konsentrasi tinggi (buat Bunda, sih) diperlukan banget nikmatin cerita ini. Kenapa? Ya itu. Karena plotnya mudah sekali berubah. Antara flashback dengan cerita yang sedang terjadi itu nyaris tipis bedanya. Kalo nggak konsentrasi bacanya, pasti bingung dan ya itu, babak belur karena merasa kejedot dan bertanya-tanya.

Hmmm... Tapi, Bunda jadi mikir. Apakah karena aki Erie itu pria, ya, yang notabene lebih dominan pakai logikanya ketimbang perasaannya? Soalnya, Bunda ga merasa ada masalah ketika baca cerita ini. Emosi Bunda emang naik turun, segimana penuturannya aja. Bagi Bunda pribadi, sama sekali nggak ada masalah ketika cerita sedang flash back atau sedang cerita kejadian saat itu, di waktu yang berbarengan, di scene yang sama. Mungkin, Bunda sendiri suka begitu kalo lagi bercerita. Hahahaha.

So far, Bunda menyukai emosi yang ada di If I Stay ini. Bunda ngebayangin, Adam itu ganteng kayak Adam Levine versi abege. Atau minimal secakep pemeran Augustus Waters di film TFIOS. Tapi, yah, ketika lihat trailernya, ternyata nggak seganteng bayangan Bunda. Hohoho. Kecewa? Ga tau. Bunda belum nonton. Kayaknya kalo aktingnya bagus, masalah nggak seganteng imajinasi Bunda itu bisa termaafkan :P

Yang jelas, Bunda sangat penasaran dengan adegan/dialog Gran saat "mengikhlaskan" Mia kalo di film. Adegan itu Bunda bacanya di angkot, air mata Bunda meleleh, dan Bunda ga bawa tisu. Huhuhuhuhu.... I miss my grandpas... >_<

Bunda suka If I Stay ini. Tapi kalo untuk re-read, kayaknya nggak sekarang. Bunda kan biasanya bilang, kalo bagus banget maka Bunda akan re-read. Cuma, untuk re-read, kayaknya nggak dulu, deh. Masih banyak buku lain yang belum dibaca. Hihihi... Jadi, 4 bintang, boleh yaaa...





Terusin baca - If I Stay - Gayle Forman

28 Jan 2014

Just so Stories by Rudyard Kipling



Posting kedua hari ini \:D/

Judul: Sekadar Cerita (Just So Stories)
Penulis: Rudyard Kipling
Penerjemah: Maggie Tiojakin
Ilustrasi dan desain cover: Staven Andersen
Penerbit: PT Gramedia Pustaka Utama
Jumlah halaman: 160 hlm; 20 cm
ISBN: 978-979-22-7803-3
Genre: Fabel, Cerita Anak, Klasik
Status: punya. Beli di Hobby Buku Online Shop


Just So Stories adalah kumpulan kisah pengantar tidur yang ditulis oleh Rudyard Kipling - penulis novel klasik legendaris The Jungle Book. Dalam kumpulan cerita pendek ini, kisah-kisah lucunya bukan sekadar cerita, tapi juga dihiasi ilustrasi goresan Staven Andersen yang memperkaya kisah-kisah fabel ini.

Walau ditulis lebih dari seratus tahun lalu, cerita-cerita dalam Just So Stories tak lekang oleh zaman karena dipadukan dengan mutiara kebijaksanaan. Di sini kita bisa membaca kisah kenapa unta berpunuk, bagaimana macan mendapat tutulnya, kenapa gajah punya belalai, bagaimana alfabet diciptakan, dll. Semua kisah ini akan membawa Anda menuju petualangan menembus waktu dan imajinasi pengarang peraih nobel sastra, Rudyard Kipling.

Halo, Kakak Ilman dan Adek Zidan...
Ini baru terjadi seumur hidup Bunda! Sekali ikut posting bareng BBI, bikin dua review! Wow! Kasih applause, dong, buat Bunda! :P

Sayang aja, sih, kalo nggak dibaca sekarang-sekarang dan direview. Kan, mumpung ada event posting bareng. Kebetulan Bunda udah lama punya buku ini. Kalo nggak karena baca dan posting bareng, kan, entah kapan kebacanya. Ya, nggak?

Baca Just So Stories mengingatkan Bunda pada kakek Roald Dahl. Penuturannya sama liarnya dengan cara bercerita kakek Roald Dahl. Juga imajinasinya yang bener-bener imajinatif. Misalnya aja, gimana ada cerita asal mula unta yang berpunuk. Atau asal mula ada alfabet. Atau kisah gajah yang tadinya sebetulnya hidungnya pendek gimana ceritanya jadi panjang yang kita sebut dengan belalai. Atau kenapa kulit badak berlipat.

Asli ngarang banget.

Tapi jadinya lucu. Hihihi...

Yang jelas, bukan kakek Rudy yang terinspirasi oleh kakek Roald Dahl, karena kakek Rudy kan udah lahir jauuuuuh sebelum kakek Dahl lahir :D

Dari semua cerita, nggak ada yang Bunda paling suka karena Bunda suka semua. Tapi khusus asal mula alfabet itu, ceritanya agak ngebosenin. Abis, kan, 26 huruf dibahas semua gitu. Jadi, yah...

Ada yang "maksa" banget sebenernya. Asal mula armadilo. Tapi... ya sudahlah. Kalian baca sendiri aja, biar tahu kenapa menurut Bunda maksa banget.

Untuk terjemahannya, Bunda acungkan jempol. Karena Bunda pernah baca cerita Rudyard Kipling yang berbahasa Inggris, terjemahan ini enak dan lumayan mengalir. Tapi yang jelas bacaan ini bukan untuk balita. Minimal udah kelas 3 SD lah. Terus, untuk cover dan ilustrasinya.... keren! Pake banget!


Cheers! Love you both,
Terusin baca - Just so Stories by Rudyard Kipling

The Wind in the Willows by Kenneth Graham



Waktunya untuk Posting Bareng BBI! Kali ini temanya #Fabel



Judul: The Wind in The Willows
Penulis: Kenneth Graham
Penerjemah: Rini Nurul Badariah
Penyunting: Nadya Andwiani
Ilustrasi dan Pewajah Sampul:  Ella Elviana
Pewajah Isi: Basandid
Cetakan I: April 2010
Jumlah halaman: 138 halaman
ISBN: 978-979-19926-4-0
Diterbitkan oleh: Mahda Books
Genre: Fabel, cerita anak, klasik, fantasi, classic fantasy
Status: Punya, beli bekas siapa, ya? *kok mendadak lupa*


Kisah tentang persahabatan antara Tikus Tanah yang polos, Tikus Air yang sangat mencintai sungai, Luak yang bijaksana, serta Katak yang ceroboh. Di tepi sungai yang indah dan hutan belantara yang angker, kisah mereka terjalin dengan indah dan mendebarkan.

Halo, Kakak Ilman dan Adik Zidan...
Seharusnya, Bunda posting ini kemarin, karena waktunya Posting Bareng sesuai di kalender tanggal 27 Januari 2014. Cuma ya, namanya juga orang sibuk, sesempetnya aja, toh. :P

Sebenernya, Bunda udah pernah baca cerita ini. Kayaknya pas hamil adek Zidan. Terus, karena Bunda udah lupa punya fabel apa aja, Bunda ngambil ini, deh, buat acara posting bareng BBI.

Jadi, ceritanya seperti yang dibilang di atas, The Wind in the Willows itu bercerita tentang persahabatan antara Tikus Tanah, Tikus Air, Luak, dan Katak.

Tikus Tanah tuh cintaaaaaaaa banget sama rumahnya, meski rumahnya ada di bawah tanah dan sederhana banget. Nggak bisa dibilang mewah, tapi nyaman. Cerita bermula, ketika ia mengunjungi Tikus Air dan malah diajak berpetualang. Sebenernya, Tikus Tanah merasa nggak nyaman dengan petualangan ala Tikus Air. Tapi, ia nggak enak sama Tikus Air, jadi manut-manut aja. Dan ia nggak pernah balik ke rumahnya sendiri karena menginap di rumah Tikus Air.

Nah, ada kalanya, Tikus Tanah ini rindu pada sahabatnya yang lain, Luak. Masalahnya, Luak tinggal di dalam Hutan Rimba yang katanya berbahaya untuk dimasuki. selama musim dingin, Tikus Air ini kerjanya tidur melulu. Jadi, Tikus Tanah merasa kesepian. Ia pun nekat masuk ke Hutan Rimba. Nyaris terjadi sesuatu sih, pada Tikus Tanah, saking berbahayanya Hutan Rimba. Tapi ternyata, Tikus Air muncul di saat yang tepat.

Dan mereka pun nyasar karena permukaan Hutan Rimba tertutup salju. Sampai akhirnya mereka menemukan rumah Luak.

Cerita nggak selesai sampai di sini karena mereka harus melindungi Katak yang ndablek. Aduh! Bunda gemes banget sama si Katak ini. Udah dilindungi oleh sahabat-sahabatnya, tetep ajaaaaa bikin ulah. Saking ndableknya.

Bunda cukup suka cerita ini. Bukunya tipis juga, sih. Jadi cepet bacanya. Hihihi. Banyak ilustrasi yang menarik, khas karya klasik. Yang jelas, yang bikin buku terjemahan ini top markotop adalah... ilustrasi kavernya! Keren abis! Cuma satu kata: suka! Pake banget.

Cheers! Love you both,







Terusin baca - The Wind in the Willows by Kenneth Graham

31 Des 2013

Cookie by Jacqueline Wilson #PostBarDes #Liburan #BBI

Judul: Cookie
Penulis: Jacqueline Wilson
Penerjemah: Muntya Ayudya
Editor: Mery Riansyah
Ilustrasi: Nick Sharratt
Diterbitkan oleh PT Gramedia Pustaka Utama
Januari, 2012
ISBN: 978-979-22-7934-4
Jumlah halaman: 376 hlm; 20 cm
Genre: Realistic Fiction, Childrens, Young Adult, Young Reader, Family, Liburan (oke, yang terakhir rada maksa :P)
Status: Punya. Beli di Rumah Buku. Harga IDR 48,000

Wajah Beauty Cookson biasa saja, ia juga pemalu. Karena itu teman-teman di sekolahnya memberinya julukan baru-Ugly, si Jelek!
Tapi ada yang lebih parah daripada ejekan itu: Dad. Suasana hati Dad gampang berubah, hal paling sepele bisa memicu amarahnya. Untung ada Mum yang sangat menyayangi Beauty dan selalu berusaha membahagiakannya. Mereka bahkan punya hobi baru, yaitu membuat cookie.
Makin lama, Dad sayangnya makin tak terkendali. Mampukah Beauty dan Mum terus bertahan? Ataukah ada cara lain untuk memulai hidup baru yang lebih indah?

Halo, Kakak Ilman dan Adik Zidan...

Tak terasa, ini sudah masuk ke penghujung tahun 2013. Posting bareng terakhir dengan BBI di tahun 2013. Tema yang dipilih untuk posting bareng tanggal 31 Desember 2013 adalah liburan. Kebetulan Bunda sedang baca ini, ya sudah, Bunda jadiin salah satu pilihan aja buat posting bareng. Maksa banget sih, padahal. 

Sekilas cerita mengenai Cookie
Jadi ceritanya ada anak perempuan yang biasa banget, badannya besar, wajahnya bundar berbintik-bintik, rambut panjang bernama Beauty. Nah, karena dia nggak cantik, pas dia masuk ke sekolah baru, sekolah khusus anak perempuan, dia malah dapat julukan Ugly alias si Jelek, oleh beberapa anak yang populer di sekolahnya, seperti Skye - yang sialnya, dia emang cantik banget. Kayaknya lebih cocok jadi anak Mr. Cookson, deh, daripada Beauty.

Di satu sisi, Mr. Cookson ini seorang kontraktor kaya raya banget. Dia punya berbagai Happy Homes. Mulai dari Happy Home sederhana sampai Happy Home Deluxe. 

Meski Beauty terlahir sebagai anak orang kaya banget yang kamarnya itu mungkin harganya milyaran, dia sama sekali nggak bahagia. Dad bukanlah seorang yang penyabar.  Dad tuh moody banget. Kalo mood swing Dad buruk, beuh... abis, deh...

Di balik semuanya, Beauty punya Mum yang teramat menyayanginya. Mum juga takut pada Dad. Jadi, setiap Beauty bermaksud memberontak pada Dad, Mum selalu membelanya. Oya, Beauty juga punya sahabat, yang sayangnya, sahabatnya ini udah sahabatan duluan dengan Skye, bernama Rhona. Rhona sayaaang banget pada Beauty. Ibunya pun menyayangi Beauty. Dia dapat hadiah kembaran boneka teddy bear Rhona - saat pesta ulang tahun Rhona, yang dicemplungin Skye di kolam renang sehingga ga ketemu meski sudah dicari ke mana-mana. 

Suatu ketika, Beauty dan Mum sudah tidak tahan dengan seluruh perlakuan Dad. Mum mengajak Beauty melarikan diri. Ternyata, Mum tak tahu mau melarikan diri ke mana. Yang jelas, Mum menyuruh Beauty membawa barang terpenting, dia membawa semua peralatan gambarnya juga hasil karyanya yang selama ini dia buat untuk Sam dan Lily si kelinci, di acara Rabbit Hutch, acara yang menurut Beauty, hanya untuk bayi.

Sementara Mum membawa serta semua buku petunjuk memasak cookie, karena Mum bertekad untuk punya keterampilan membuat Cookie, supaya Beauty tidak dipanggil Ugly lagi, melainkan Cookie, karena Mum bermaksud "mengubah" Beauty menjad "peri Cookie" :D

Setelah berkelana tanpa tujuan, mereka berdua sampai di sebuah tempat indah bernama Rabbit Cove. Langsung saja, Beauty dan Mum menyebut kunjungan mereka ke sana sebagai liburan. Tempat di Rabbit Cove begitu tenang dan menyenangkan, sehingga mereka lupa, bahwa mereka baru saja mengalami kejadian menyedihkan. Mereka berdua betah sekali berada di sana. Terlebih, pemilik cottage tempat mereka tinggal di sana, Mike, orang yang sangat baik hati dan suka melukis. Dia sangat menyayangi Beauty.

Yang jelas, setelah semuanya terjadi, meski Dad datang menyusul mereka, Beauty berkeras tidak mau pulang. Dan cookie buatan Mum semakin hari semakin enak dan bagus, membuat Beauty dan Mum menjadi terkenal di Rabbit Cove.

Review Bunda

Aduh! Cerita karya bu Jackie ini lagi-lagi, deh... bikin hati berasa diremas-remas. Nggak sampai nangis, sih. Tapi emosinya selalu dapat. Ceritanya dalem banget. Cerita kayak gini sebetulnya "lazim" terjadi di beberapa keluarga. Terutama, para ayah yang punya tekanan tinggi dalam pekerjaan mereka, keinginan untuk membahagiakan keluarga secara materi, jadi lupa, bahwa kebahagiaan sejati letaknya bukan pada materi. Meski memang, untuk bisa berlibur bersama keluarga ke tempat indah, makan enak di tempat mewah, semua perlu uang yang sangaaaaat banyak. 

Jadi ingat, Papa pernah minta maaf pada Bunda, karena sampai sekarang, belum pernah bisa bawa kita liburan ke tempat-tempat keren seperti Disneyland - Tokyo, atau bahkan tempat sedekat Kuta, Bali. Well, Bunda cuma nyengir aja tiap Papa minta maaf begitu. Buat Bunda, liburan itu ga penting ke mananya. Toh, meski "cuma" pergi ke Semarang buat nengokin si Mbah (om Bunda) atau ke Garut buat ke rumah Nenek, itu udah bisa kita anggap liburan, kan? Atau bisa spare time di rumah dengan bikin sesuatu yang menyenangkan, itu sudah liburan yang luar biasa menurut Bunda.

Kadang-kadang, cuma keliling Cimahi, kejebak macet aja, itu udah liburan menyenangkan buat Bunda, lho. Bisa pergi berempat, menikmati banyak hal di jalan, ngobrol dengan Papa dalam keadaan macet itu jadi hiburan tersendiri.

So... liburan itu adalah gimana kita mau manfaatin situasinya aja. Kalo kita ada di tempat seindah Kuta Bali, misalnya, tapi kita nggak bisa menikmatinya karena sakit perut atau lagi sedih luar biasa, ya, percuma udah keluar uang banyak. Meski murah atau nyaris ga keluar uang sama sekali, kalo kita enjoy dengan liburan itu, ya tetap jadi liburan yang menyenangkan. Liburan bukan sekedar menghasilkan foto supaya ga dibilang "no picture = hoax" :D

Liburan terletak pada hati kita menyukai apa yang ada di luar rutinitas dan bahagia dengan itu. Misalnya, liburan ke hati Lee Min Ho. Uuuuuuuppppsssss!

Nah, balik lagi ke cerita Cookie di atas, meski cerita liburannya nggak banyak, tapi di sana Beauty menemukan arti sesungguhnya dari liburan itu sendiri. Jauh dari rutinitas yang sering membuatnya tertekan menjadi lebih rileks, menemukan sesuatu yang mengubah caranya berpikir, lebih banyak menghargai dirinya sendiri, dan seterusnya. Liburan memang harus seperti itu. Bisa membuat kita lebih rileks - alih-alih stres karena pengeluaran biayanya, lebih menghargai diri kita sendiri, dan lain-lain.

Lagi-lagi, bu Jackie membuat hati teremas-remas karena kita harus "menikmati" kemarahan Dad pada Mum atau Beauty. Sungguh, pengalaman "wisata hati" yang membuat perasaan diaduk-aduk. Kita dibuat bisa berempati pada Beauty juga Mum. Dan selalu khas karya Bu Jackie, setiap bikin cerita penuh masalah, beliau juga kasih penyelesaiannya. Karena memang Tuhan menciptakan masalah selalu bersama solusinya. Sooo, keep the spirit high, ya....

Nah, ga salah, deh, ya, kalo Bunda kasih 4 untuk Cookie. Terjemahannya juga oke, kok... 

Cheers! Love you both!
Terusin baca - Cookie by Jacqueline Wilson #PostBarDes #Liburan #BBI

23 Mei 2013

Bad Girls


Judul: Bad Girls
Penulis: Jacqueline Wilson
Ilustrator: Nick Sharratt
Diterbitkan oleh: Corgi Yearling Book
Tahun diterbitkan: 1997
Teenlit, Novel
ISBN: 0-440-86356-95
ISBN13: 9-780440-863564
Paperback
Status: Punya. Beli seken di BukuMoo.




Kim's gang had better watch out! Because Tanya's my friend now, and she'll show them!

Mandy has been picked on at school for as long as she can remember. That's why she is delighted when cheeky, daring, full-of-fun Tanya picks her as a friend. Mum isn't happy - she thinks Tanya's a BAD GIRL and a bad influence. Mandy's sure Tanya can only get her out of trouble, not into it... or could she? (from back cover)

Halo, Kakak Ilman dan Adik Zidan...
Walau Bunda ngumpulin e-book Jacqueline Wilson, jujur aja, baru dua yang dibaca. *sigh*

Kenapa Bunda suka buku-buku bu Jacqueline Wilson? Bukunya cewek banget. Hehehe...
Gaya bu JW agak mirip lah dengan gaya bu Ono Eriko dalam menyampaikan cerita. Bedanya, kalo bu Ono kan pake komik, kalo bu JW pake cerita dalam bentuk novel.

Bad Girls ini tentang apa, Bun?

Ada gadis bernama Mandy White yang selalu jadi sasaran empuk bullying teman sekelasnya, Kim. Nggak hanya itu, Kim bersekongkol dengan Melanie, yang dulu pernah jadi sahabat karib Mandy dalam bullying ini.

Suatu ketika, Mandy tidak melihat jalan dan dia tertabrak bus. Hal ini membuat ibunya protes pada gurunya, bullying sudah membuat Mandy celaka.

Di saat masa istirahat pemulihan dari kecelakaan itu, Mandy kenalan dengan gadis berpenampilan aneh, bernama Tanya, yang ternyata usianya nggak terlalu jauh. Yah, keliatannya, Tanya bukan gadis baik-baik kalo dari penampilannya.

Setelah berakrab ria dengan Tanya, ibu Mandy justru resah. Pertama, karena ibu Mandy tidak suka penampilan Tanya, berikutnya, karena Tanya nggak jelas latar belakangnya. Ibu Mandy khawatir kalo Tanya justru akan memberi pengaruh pada Mandy yang cerdas.

Dan memang, sih, ada beberapa perilaku Tanya yang justru melibatkan Mandy dalam masalah. Hanya saja, itu tidak membuat rasa sayang Mandy terhadap Tanya luntur, karena Tanya-lah yang tulus padanya.

So far, ceritanya begitu seru dan menakjubkan. Banyak kejutan yang nggak Bunda sangka ada di dalam cerita ini. Bullying, apapun bentuknya, bukanlah perbuatan baik dan menyenangkan.

Bunda mau kutip kalimat yang diucapkan guru kelas enam Mandy, Miss Moseley, ketika mereka membuat lingkaran di kelas, membahas bullying.


"And I think we have to try to work out why people bully. Then we can maybe stop it before it gets too much of a habit. So. Why do you think people bully?"

"Are bullies happy people?"

"Think about when you're very very happy. Say it's your birthday and all your family and friends have given you a big hug and some lovely presents and you feel really great. Now, do you want to hurt anyone when you're in that short of situation?"
"Of course not, you just want to be nice to people. But suppose you've had a really bad day and got into trouble at school and your friends got off with someone else and your mum and dad are cross and they've given you little sister a treat and yet they just tell you off... Do you want to be nice to people now? Or do you feel like being nasty?"

"No-one ever asks to be bullied. But you're right, sometimes people get bullied because they're stupid. Though that's not a very kind word. People can't help it if they're not very bright. And that's a terrible reason for bullying someone, just because they're not clever."

"And other times someone can get bullied because they're ever so clever. Say they come top of the class and the bully doesn't like it because they're clever too and they want to be top."

"The big baboon screams a lot and bites all the little ones. All the other big baboons copy, screeching and scratching for fleas. Now, no-one here in my class wants to act like a bully baboon with a bright red bottom, do they?"

Nah. Kalo Kakak Ilman dan Adik Zidan menjadi saksi bullying, laporkan. Kalo kalian juga jadi korban bullying, ngomong ke Bunda atau Papa, ya... Kita harus hentikan semua bentuk bullying. Bunda pengen kalian berdua tahu, Bunda akan memerangi semua bentuk bullying...

Love you, kiddos...

diposting untuk ikut Fun Year Event with Children's Literature



Oh! Anyway by the way busway! Bunda punya freebies buat teman-teman Bunda berupa bookmark yang bisa diunduh!

Ini previewnya...



Kalo mau unduh, silakan klik link ini, ya... ^^

Terusin baca - Bad Girls

28 Nov 2012

[posting bareng] Petualangan Tintin - Negeri Emas Hitam


Judul: Petualangan Tintin - Negeri Emas Hitam (Pays de l'or noir)
Penulis: Herge
Penerbit: Indira
Tahun terbit: 1979
Paperback
Jumlah halaman: 62 halaman


Experts are confused by a series of spontaneous car engine explosions, apparently caused by tampered fuel supplies. Political tensions heighten, leading the world to the brink of war, and Captain Haddock is mobilised in anticipation of an outbreak of hostilities. Following different leads, Tintin and Thomson and Thompson set off for Khemed (a fictional country in the Middle East) on board a petrol tanker. Upon arrival, the three are framed and arrested by the authorities under various charges. The Thompsons are cleared and released, but Tintin is kidnapped by Arab insurgents (In the original version of the story he initially arrived in the port of Haifa in British Palestine and was first kidnapped by members of the Irgun, before being subsequently abducted by Arabs.

In the course of his adventures, Tintin re-encounters an old enemy, Dr. J.W. Müller whom he sees sabotaging an oil pipeline. He reunites with the Thompsons and eventually arrives in Wadesdah, the capital of Khemed, where he comes across his old friend, the Portuguese merchant Senhor Oliveira da Figueira. When the local Emir Ben Kalish Ezab's young son, Prince Abdullah, is kidnapped, Tintin suspects that Müller, who is masquerading as an archaeologist under the name of Professor Smith is responsible. He pursues Müller in hopes of rescuing the prince and in the process discovers the doctor to be the agent of a foreign power responsible for the tampering of the fuel supplies.
(dari Goodreads)

Halo, Kakak Ilman dan Adik Zidan...
Duh! Bunda nyaris kelupaan kalo hari ini harusnya posting bareng Petualangan Tintin! Bunda terlalu fokus sama daftar mau menghabiskan buku apa aja, supaya target #60bukudi2012 tercapai. Asik baca, sampai lupa buat bikin review. Numpuk, deh! 

Sebenernya sih, lagi rajin ngisi blog curhat juga, sih. Tumben aja, gitu... 

Bunda emang kepingin bisa rajin baca dan bikin review. Karena review itu bisa melatih ketangkasan Bunda dalam menulis juga melakukan riset kecil sebelum menulis. #songong

Berhubung ini postingan mepet, mungkin Bunda nggak akan melakukan riset dulu. Tapi kalo udah ada kesempatan, Bunda update lagi, supaya nanti kelak, pas Kakak Ilman dan Adik Zidan baca, sudah lengkap dengan riset. Halah! Riset apaan, coba?

Jadi, Petualangan Tintin di Negeri Emas Hitam tuh awalnya cerita tentang bahan bakar yang kena sabotase. Banyak terjadi ledakan-ledakan di mesin mobil yang baru saja diisi bensin. Salah satu korbannya adalah si kembar Thomson dan Thompson. Mobil mereka yang baru saja diisi bensin, tiba-tiba meledak ketika baru juga jalan beberapa meter. Ditambah pas salah satu dari si kembar ini menyulutkan api ke cerutu mereka... Bum! Cerutunya ikutan meledak.

Awalnya, si kembar ini menyalahkan perusahaan bengkel yang menyabotase. Karena, dengan banyaknya mobil yang rusak, tentu pendapatan perusahaan bengkel meningkat, kan? Masuk akal, sih... 
Tintin, si wartawan muda yang selalu penasaran, suatu ketika nggak sengaja melihat ada orang yang tingkah lakunya mencurigakan dan mulai membuntutinya. Pada saat itu, si Snowy sempat diculik karena kedapatan mengikuti orang yang mencurigakan. Tapi berkat kelihaian Snowy saat membebaskan diri, penculiknya ini justru jadi hilang ingatan. Hahaha...

Ya begitu, deh. Akhirnya, Tintin pergi ke negara Arab, buat cari tahu sumber sabotasenya. Termasuk mengungkap siapa pelakunya. Selama di sini juga, Tintin ikut membantu mencari anak raja yang hilang. Anak raja ini ampun, deh! Kelakuannya! Super jahil! Tapi, berkat bantuan si Kembang Gula Raja ini, Tintin berhasil menangkap pelaku sabotase ini.

Fun factor yang ada di komik ini, di antaranya...
#1 Thomson dan Thompson yang terjebak di gurun pasir. Waktu mereka menjalankan mobilnya, mereka menemukan jejak ban. Senang sekali mereka, berarti belum lama ada mobil yang melewati mereka. Terus aja ngikutin jejak ban itu sampai mereka menemukan ada banyaaaaak banget jejak ban. Jadi, sebenernya, mereka muter-muter aja. Nggak maju-maju. Dan jejak ban itu adalah jejak ban mereka sendiri. Hahaha.

#2 Penyamaran Tintin yang ketahuan gara-gara bubuk bersin yang disebarkan si anak raja yang diculik oleh pelaku sabotase minyak. Lucu aja, cara ketahuannya yang nggak banget, gegara bersin :D

#3 Thomson dan Thompson yang mendadak menemukan aspirin di gurun pasir tepat di saat kepala mereka sangat sakit akibat berputar-putar di tengah gurun pasir dan terkena badai pasir juga sengatan matahari di gurun yang teramat panas. Ternyata, aspirin itu buatan si penyabotase minyak yang sebetulnya bukan aspirin sungguhan. Akibatnya, si kembar ini berubah wujud. Wajah mereka ditumbuhi rambut dengan amat cepat dan harus dilarikan ke rumah sakit karena tubuh mereka pun membiru.

#4 Orang Arab memaki-maki dan di balon katanya pake huruf Arab. Cuma ini ga bisa Bunda bilang fun juga, sih. Meski Bunda nggak begitu paham artinya apa (habis tulisannya Arab gundul), Snowy bilang ke Tintin, jangan didengarkan, meski mereka berbicara bahasa Arab. Kalo emang ini makian, Bunda agak gimana gitu, ya... soalnya ada lafazh Allah di balon katanya itu. Jadi, rasanya ga mungkin ini memaki. Tapi, bisa jadi, Snowy kan ga ngerti bahasa Arab, jadi ga kenal sama yang namanya "Allah", kali, ya. Hehehe...

Segitu dulu, deh, review dari Bunda. Sebetulnya, Bunda suka petualangan Tintin. Tapi, kalo boleh Bunda mengakui, ini baru pertama kalinya Bunda serius baca Tintin dan mengikuti petualangannya. Dulu Bunda nggak terlalu suka komik, sih... Ternyata, meski halamannya cuma sedikit, Tintin sangat menghibur dan Bunda suka cara berpikir Tintin juga cara berpikir pengarangnya. Nggak dibuat bertele-tele meski konfliknya ada banyak.

Bunda rasa... 4 bintang sudah oke...
Terusin baca - [posting bareng] Petualangan Tintin - Negeri Emas Hitam