2 Jun 2023

[2023: Book 8] Delicious Days with Martha vol 1 - Jing Takao

 


Judul: Delicious Days with Martha vol 1 
Author: Jing Takao
Alih bahasa: She
Editor: Vonny
Desain sampul: Nurdjito T
Cetakan pertama, 2014
Diterbitkan oleh PT Elex Media Computindo
Jumlah halaman: 136 hlm; 20 cm
ISBN: 978- 979-27-4907-0
Genre: Fiction, Manga, Young Adult, Portugal Literature, Asian Literature, Japanese Literature, Komik, Asia, Komik Remaja
Status: Lungsuran dari Tante Echan


 Martha berasal dari Portugal. 
Gadis bokek namun hobi makan. 
Sendirian menikmati hidup sekalipun uang pas-pasan dan tinggal di apartemen bobrok yang berumur 70 tahunan.
Mulai dari menikmati segarnya jeruk musim panas, gurihnya nasi goreng dengan minyak ayam, lezatnya charsew teh hitam, enaknya kue tart dari pinggiran roti tawar, dan lain-lain.
Martha membuktikan bahwa sekalipun bokek, dia tetap bisa makan enak.


Halo, Kakak Ilman dan Kakak Zi...

Review kali ini sayangnya nggak bisa buat ikut Babat Timbunan 2023, karena walau ini buku lama, termasuk buku baru. Eh, gimana...

Aku baru terima buku ini di tahun 2023, lungsuran dari Tante Echan. Jadi terhitungnya buku baru, kan, karena baru diperoleh. Walau sebenernya ini buku yang udah lama banget usianya. 

Aku tertarik baca ini karena bahas makanan. Umumnya, manga yang bahas makanan disertai resep membuatnya atau tips-tips tertentu untuk menikmatinya. Intinya, manga yang cerita tentang makanan pasti kepake banget ilmunya.


Jani begidi...

Karakter utama manga ini adalah Martha, gadis Portugal yang baru menyelesaikan kuliah Magisternya di Jepang. Dia ingin menikmati hidup lebih lama di Jepang, karena menurutnya, Jepang nggak hanya indah alamnya, tapi juga makanannya enak!

Volume 1 dibuka dengan cerita pengiriman paket dari Portugal, yang baunya agak tidak menyenangkan menurut kurir paketnya. Dia sempat membatin, apakah paket yang dibawanya adalah tulang belulang manusia T___T

Untuk orang Jepang yang tidak terbiasa dengan aroma ekstrim, tentu kiriman paket yang aromanya agak menyengat ini mengganggu. Isi paket itu adalah ikan kod yang diawetkan dengan garam dan dijemur. Di Indonesia, ini mungkin yang disebut dengan ikan asin, kali, ya. Dalam Bahasa Portugal, ikan yang diawetkan dengan cara seperti ini disebut "bacalhau".

Martha menyuguhkan tips mengolah bacalhau dengan memadukannya bersama rebusan kentang yang dihaluskan terlebih dulu sehingga menjadi kroket bacalhau, di antara 300 cara mengolah bacalhau.  

Makanan lain yang dibahas di sini antara lain crab dip (celupan krim yang terbuat dari krim asam dan udang karang yang dipancing Martha dari sungai dekat apartemennya) untuk makan kraker, charsew (daging babi) yang dimasak dengan teh hitam, selai jeruk yang dibuat dari kulit jeruk, Bellini (cocktail buah persik) ala Roberto Capa, kare tanpa daging, pepes ikan, xiaolongbao, oil sardine, tart dari pinggiran roti, dan soppa aletenjana (sup telur ala Portugal).

Tidak hanya membahas resep, tapi di beberapa bagian ada yang diceritakan cara makannya aja atau how to get it in Japan.


Selain bahas makanan, Martha kasih kita tips untuk bisa tidur nyenyak lewat lavender. Caranya semprotkan lavender dengan air, terus tutup dengan saputangan dan jemur sampai air di lavender meresap ke sapu tangan dan kering. Letakkan di dekat kita saat tidur. Yah, dijamin bablas tidurnya.

Kemudian ada tips membuat minyak ayam, yang bisa kita gunakan untuk minyak tumisan. Soal ini sih emang udah sering aku praktikkan, meski awal dapat ilmunya bukan dari cerita Martha.  


Sekarang aku mau bahas soal visualisasi makanannya, ya... Ini poin penting, soalnya kan keutamaan dari serial ini adalah "makanan".

Secara grafis, visualisasi makanannya menurutku kurang menggugah selera, kalo aku harus "membandingkan"nya dengan grafik visualisasi makanan di Miiko atau Yotsuba! Meski sederhana, visualisasi makanan secara grafis di Miiko dan Yotsuba! cukup mengundang lapar, karena "ngeblend" dengan karakternya.

Buatku, grafis makanannya kurang menonjol dibandingkan grafis Martha-nya sendiri. Semua detail grafis terekspos di Martha.  

Ketersampaian penggambaran "nikmatnya makanan yang dinikmati" Martha dibantu oleh deskripsi dan ekspresi Martha saat menikmati makanannya, bukan murni hasil visualisasi lewat grafisnya. Yang memperparah dari visualisasi makanan ini adalah adanya tampilan foto makanan yang sayangnya buram, jadi makin tidak menggugah selera. Mestinya digambar aja, karena foto buram nggak membantu pembaca membayangkan makanannya. Atau bisa jadi il-feel gara-gara lihat foto makanannya yang nggak menarik. 



All in all, serial ini menarik. Sayangnya aku nggak punya lengkap secara berurut. Tante Echan cuma punya empat volume dan nggak berurut juga. Alhamdulillaah. Info dan tips di serial Martha berguna banget, semacam lyfe hacks di saat sedang bokek, walau mungkin nggak semuanya bisa plek kita tiru, contohnya kayak mengolah charsew (daging babi) atau cocktail karena bahan makanannya bukan yang edible buat kita yang beragama Islam. Tapi kurasa masih bisa diganti dengan bahan lain yang edible buat kita. Karena di dunia ini masih ada sangat banyak bahan makanan yang bisa kita makan di luar bahan makanan yang dinyatakan haram. YGY?

Baca ini buat cicil beresin: 
- Goodreads Challenge 2023
- BBBBC Reading Challenge 2023




Sehat-sehat kalian, ya... Sampai ketemu di posting berikutnya... xoxo...




 




Tidak ada komentar:

Posting Komentar

tirimikisih udah ninggalin komen di sini... *\(^0^)/*