Judul: All You Can Eat
Penulis: Christian Simamora
Editor: Alit Tisna Palupi
Proofreader: Mita M. Supardi
Penata letak: Gita Ramayudha
Desainer sampul: Jeffri Fernando
Ilustrasi isi dan paper doll: Levina Lesmana
Diterbitkan oleh Gagasmedia
Cetakan pertama, 2013
Jumlah halaman: xii + 460 hlm; 13 x 19 cm
ISBN: 979-780-643-x
Genre: Novel dewasa, drama, romance, chicklit, Indonesian Literature, Contemporary Romance
Status: punya, beli seken dari seseorang, dengan cap: BUKU INI TIDAK DIJUAL. PERSEMBAHAN PENERBIT
Christian Simamora'CINTA KOK BIKIN SEDIH?'Dear pembaca,Berbeda dengan penulis lain di luar sana, aku akan berterus terang mengenai akhir novel ini: bahagia. Tapi kumohon, jangan desak aku untuk menceritakan awal ceritanya. Juga tentang siapa Sarah, siapa Jandro, dan apa yang menghubungkan mereka berdua.Aku juga tak akan melebih-lebihkan penjelasanku mengenai novel kesepuluhku ini. 'All You Can Eat' memang bukan cerita yang orisinal. Jadi, jangan terkejut saat mendapati ceritanya mengingatkanmu pada curhatan seorang teman atau malah pengalaman hidupmu sendiri. Ini tentang seseorang yang istimewa di hati. Yang tak bisa kamu lupakan, juga tak bisa kamu miliki.Jadi, apa keputusanmu? Kalau setelah penjelasan tadi kamu masih ingin membaca novel ini, tak ada lagi yang bisa aku katakan kecuali: selamat menikmati.Dan selamat jatuh cinta.
Halo, Kakak Ilman dan Adik Zidan...
Bunda tergoda baca ini karena terpengaruh oleh beberapa review bagus mengenai buku ini yang melintas di mata ketika blogwalking. Ditambah kavernya yang oh-so-cute, karena simpel, bikin penasaran buat baca.
Kakak Ilman dan Adik Zidan,
suatu saat nanti, ketika kalian mulai mengenal yang disebut "cinta pertama", kalian akan tahu, bahwa itu akan sulit dilupakan seumur hidup kalian. Dari apa yang Bunda alami, cinta pertama bukanlah cinta monyet yang sekadar naksir-naksiran karena si target lucu, cakep, pinter, de el es be. Cinta pertama itu jelas sulit dilupakan, karena saat itulah pertama kalinya kita mulai resah, gelisah, galau gara-gara seseorang. Bikin nggak enak makan, tidur karena resah.
Cinta pertama itu selalu bikin bertanya-tanya: dia lagi apa sekarang? Dia di mana sekarang? Sama siapa? Apa dia baik-baik aja? Dan seterusnya.
Cinta pertama Bunda termasuk absurd, karena Bunda dulu naksir Takuya Kimura. Kenapa absurd? Karena dia cuma bisa Bunda lihat di layar TV, lewat dorama Asunaro Hakusho (Ordinary People) di stasiun tv bernama Indosiar. Iya, Takuya Kimura itu aktor, pemain dorama asal Jepang. Dan yes, dia cinta pertama Bunda.
Kok, nggak nemu cinta pertama yang wajar aja, sih, Bun? Temen sekolah, kek. Kakak kelas, kek. Adik kelas, kek.
Too bad.
Cuma Kimutaku yang bener-bener bikin Bunda degdegan pertama kalinya nunggu dia muncul. Dramanya cuma seminggu sekali tayang. Cuma Kimutaku yang pertama kalinya bikin Bunda resah. Kalo doramanya abis, nanti Bunda bisa lihat dia di mana lagi? Cuma Kimutaku yang bikin Bunda lost focus saat nonton drama, sampe nggak ngerti, sebenernya ini drama lagi ceritain apa, sih?
Kenapa?
Karena, Bunda sibuk memandangi Kimutaku. Rasa kangen terpuaskan setiap ketemu di layar kaca. Begitu drama kelar, langsung rindu lagi. Ga sabar nunggu minggu depan. Dan kalo mau ketemu Kimutaku, Bunda mandi dulu. Pake cologne biar wangi. Rambut disisir rapi, pake baju pergi. Biar kerasa banget, tampil spesial saat "ketemu" Kimutaku.
Gimana? Absurd, kan? Hihihi...
Terus, Bunda kapan jatuh cinta beneran sama orang yang bukan cuma bisa ditemui lewat tv?
Kayaknya pas Bunda udah kuliah, deh. Dan itu pun ke papa. Meski sebelumnya Bunda udah punya pacar, tapi sewaktu pacaran sama mantan, Bunda nggak bisa bilang itu real cinta pertama Bunda. Karena Bunda nggak ngerasain deg-degan, kangen atau perasaan apa pun yang dirasain ke pacar. Biasa aja. Cenderung terlalu lurus. Tau-tau diajak jadian. Terus tau-tau putus :D
Nah, pengalaman jatuh cinta pertama kalinya yang dialami Jandro Vimana adalah pada Sarah Kristina, sahabat kakaknya sendiri, Anye Vimana. Sewaktu Jandro yang katanya oh-so-nerd itu, pas SMP -- iya, masih SMP pake seragam putih biru -- nembak Sarah yang udah termasuk dewasa, langsung ditolak karena Jandro masih SMP.
Jelas lah, Jandro patah hati banget. Karena, Jandro nggak cuma tertarik pada fisik Sarah, melainkan menyukai Sarah secara utuh. Keseluruhan.
Setelah bertahun-tahun kemudian, terjadi pertemuan tak terduga antara Sarah dan Jandro lagi. Saat itu, Sarah sedang
Terus terang, Bunda nggak suka dengan sikap Sarah yang berkali-kali merendahkan Jandro. Sikap Sarah ini selalu berhasil membuat emosi Bunda naik turun. Tapi kadang, sikap Jandro yang kadang berubah-ubah ini juga bikin gemes.
Christian Simamora berhasil bikin cerita dengan POV orang ketiga yang berubah-ubah secara mulus menurut Bunda. Bunda serasa nonton FTV, sih, pas baca ini. Cuma sayangnya, nggak bisa bikin Bunda jatuh cinta, meski penggambaran secara fisik begitu gamblang.
Tapi sialnya, begini.
Nah, usai berhasil bikin emosi naik turun, endingnya sesuai janji penulis, kok. Happy. Meski menyebalkan sekali.
Sebetulnya, Bunda sempat kecewa dengan imajinasi Bunda sendiri. Jadi gini. Pas ngobrol di Spank Club, tante Desty bilang, kalo AYCE itu dari awal sampe akhir bikin kipas-kipas. Tentu, Bunda membayangkan kalo yang namanya kipas-kipas itu ya semacam buku yang bikin semua kipas Bunda rontok. Kenyataannya, buku ini emang bikin kipas-kipas karena Bunda kesel setengah mati sama Sarah. Juga Jandro.
Emang kenapa kalo Jandro jauh lebih muda? Papa kalian juga lebih muda dari Bunda, kok. *sempet ngerasa bete karena berasa dihina si Sarah ini*
Dan meski penuturannya mengalir, lancar dan enakeun, Bunda keganggu dengan kata-kata "puh-lizz", "ah-mazing", "oh-so-called", dst. Agak-agak gimana gitu. Tapi karena ini buku pertama Christian Simamora yang Bunda baca, jadi Bunda nggak tahu apakah ini memang style penulis seperti itu apa gimana.
Tiga bintang cukup untuk mengapresiasi All You Can Eat ini...
Sedikit mengenai Christian Simamora:
Cheers! Love you both,
Tenang teh.. "puh-lizz", "ah-mazing", "oh-so-called", dst. itu emang khasnya CS..
BalasHapusAku jugu udah punya buku ini, tapi nimbun dulu hehe...
Jadi pengen segera baca deh habis baca review ini. Tapi dimana ya naruhnya *garuk2 lupa*
sungguh penimbun buku sekali... hahaha..
Hapushmmm... jadi penasaran sama buku-buku CS lainnya, sih...
puh-liz, ah-mazing, oh-so-called,meh itu selalu ada di novel2nya crismor mba.. :D tapi sejauh ini aku sih suka-suka aja sama novel nya crismor.. hahahaa
BalasHapusbaru satu sih, baca novel Chrismor ini, Lilis. ntar kucoba baca yang lain, deh. agak penasaran ama Pillow Talk :D
Hapus