6 Feb 2014

All You Can Eat by Christian Simamora

Judul: All You Can Eat
Penulis: Christian Simamora
Editor: Alit Tisna Palupi
Proofreader: Mita M. Supardi
Penata letak: Gita Ramayudha
Desainer sampul: Jeffri Fernando
Ilustrasi isi dan paper doll: Levina Lesmana
Diterbitkan oleh Gagasmedia
Cetakan pertama, 2013
Jumlah halaman: xii + 460 hlm; 13 x 19 cm
ISBN: 979-780-643-x
Genre: Novel dewasa, drama, romance, chicklit, Indonesian Literature, Contemporary Romance
Status: punya, beli seken dari seseorang, dengan cap: BUKU INI TIDAK DIJUAL. PERSEMBAHAN PENERBIT


'CINTA KOK BIKIN SEDIH?'
Dear pembaca,
Berbeda dengan penulis lain di luar sana, aku akan berterus terang mengenai akhir novel ini: bahagia. Tapi kumohon, jangan desak aku untuk menceritakan awal ceritanya. Juga tentang siapa Sarah, siapa Jandro, dan apa yang menghubungkan mereka berdua.

Aku juga tak akan melebih-lebihkan penjelasanku mengenai novel kesepuluhku ini. 'All You Can Eat' memang bukan cerita yang orisinal. Jadi, jangan terkejut saat mendapati ceritanya mengingatkanmu pada curhatan seorang teman atau malah pengalaman hidupmu sendiri. Ini tentang seseorang yang istimewa di hati. Yang tak bisa kamu lupakan, juga tak bisa kamu miliki.

Jadi, apa keputusanmu? Kalau setelah penjelasan tadi kamu masih ingin membaca novel ini, tak ada lagi yang bisa aku katakan kecuali: selamat menikmati.

Dan selamat jatuh cinta.
Christian Simamora

Halo, Kakak Ilman dan Adik Zidan...
Bunda tergoda baca ini karena terpengaruh oleh beberapa review bagus mengenai buku ini yang melintas di mata ketika blogwalking. Ditambah kavernya yang oh-so-cute, karena simpel, bikin penasaran buat baca.

Kakak Ilman dan Adik Zidan,
suatu saat nanti, ketika kalian mulai mengenal yang disebut "cinta pertama", kalian akan tahu, bahwa itu akan sulit dilupakan seumur hidup kalian. Dari apa yang Bunda alami, cinta pertama bukanlah cinta monyet yang sekadar naksir-naksiran karena si target lucu, cakep, pinter, de el es be. Cinta pertama itu jelas sulit dilupakan, karena saat itulah pertama kalinya kita mulai resah, gelisah, galau gara-gara seseorang. Bikin nggak enak makan, tidur karena resah.

Cinta pertama itu selalu bikin bertanya-tanya: dia lagi apa sekarang? Dia di mana sekarang? Sama siapa? Apa dia baik-baik aja? Dan seterusnya.

Cinta pertama Bunda termasuk absurd, karena Bunda dulu naksir Takuya Kimura. Kenapa absurd? Karena dia cuma bisa Bunda lihat di layar TV, lewat dorama Asunaro Hakusho (Ordinary People) di stasiun tv bernama Indosiar. Iya, Takuya Kimura itu aktor, pemain dorama asal Jepang. Dan yes, dia cinta pertama Bunda.

Kok, nggak nemu cinta pertama yang wajar aja, sih, Bun? Temen sekolah, kek. Kakak kelas, kek. Adik kelas, kek.

Too bad.

Cuma Kimutaku yang bener-bener bikin Bunda degdegan pertama kalinya nunggu dia muncul. Dramanya cuma seminggu sekali tayang. Cuma Kimutaku yang pertama kalinya bikin Bunda resah. Kalo doramanya abis, nanti Bunda bisa lihat dia di mana lagi? Cuma Kimutaku yang bikin Bunda lost focus saat nonton drama, sampe nggak ngerti, sebenernya ini drama lagi ceritain apa, sih?

Kenapa?

Karena, Bunda sibuk memandangi Kimutaku. Rasa kangen terpuaskan setiap ketemu di layar kaca. Begitu drama kelar, langsung rindu lagi. Ga sabar nunggu minggu depan. Dan kalo mau ketemu Kimutaku, Bunda mandi dulu. Pake cologne biar wangi. Rambut disisir rapi, pake baju pergi. Biar kerasa banget, tampil spesial saat "ketemu" Kimutaku.

Gimana? Absurd, kan? Hihihi...

Terus, Bunda kapan jatuh cinta beneran sama orang yang bukan cuma bisa ditemui lewat tv?

Kayaknya pas Bunda udah kuliah, deh. Dan itu pun ke papa. Meski sebelumnya Bunda udah punya pacar, tapi sewaktu pacaran sama mantan, Bunda nggak bisa bilang itu real cinta pertama Bunda. Karena Bunda nggak ngerasain deg-degan, kangen atau perasaan apa pun yang dirasain ke pacar. Biasa aja. Cenderung terlalu lurus. Tau-tau diajak jadian. Terus tau-tau putus :D

Nah, pengalaman jatuh cinta pertama kalinya yang dialami Jandro Vimana adalah pada Sarah Kristina, sahabat kakaknya sendiri, Anye Vimana. Sewaktu Jandro yang katanya oh-so-nerd itu, pas SMP -- iya, masih SMP pake seragam putih biru -- nembak Sarah yang udah termasuk dewasa, langsung ditolak karena Jandro masih SMP.

Jelas lah, Jandro patah hati banget. Karena, Jandro nggak cuma tertarik pada fisik Sarah, melainkan menyukai Sarah secara utuh. Keseluruhan.

Setelah bertahun-tahun kemudian, terjadi pertemuan tak terduga antara Sarah dan Jandro lagi. Saat itu, Sarah sedang melarikan diri menyepi di Ubud, di vila milik keluarga Anye dan Jandro, sementara Jandro pun melarikan diri menenangkan diri ke vila milik keluarganya (iya, di tempat yang sama mereka ketemu) karena pacarnya yang sudah punya tunangan itu memilih tunangannya daripada memilihnya.

Terus terang, Bunda nggak suka dengan sikap Sarah yang berkali-kali merendahkan Jandro. Sikap Sarah ini selalu berhasil membuat emosi Bunda naik turun. Tapi kadang, sikap Jandro yang kadang berubah-ubah ini juga bikin gemes.

Christian Simamora berhasil bikin cerita dengan POV orang ketiga yang berubah-ubah secara mulus menurut Bunda. Bunda serasa nonton FTV, sih, pas baca ini. Cuma sayangnya, nggak bisa bikin Bunda jatuh cinta, meski penggambaran secara fisik begitu gamblang.

Tapi sialnya, begini.   
<
Di kantor Bunda, ada junior yang emang badannya atletis gitu. Selama ini, seumur-umur, Bunda tuh ga pernah mantengin badan cowok. Ga pernah tergoda sama yang namanya badan ala Ade Rai. Nah, pas kemaren, efek baca deskripsi mendetail bodi Jandro, mata Bunda pas ngeliat si om satu ini lagi pake kemeja ngepas badan. Yah, sebenernya, biasanya juga dia pake apa aja juga bodinya keliatan gimana gitu. Tapi, entah kenapa, cara Bunda ngeliat kemaren beda banget. Padahal kemeja itu sering dia pake. Mata Bunda sempet ke-lock ke dia dan euh! Tenaaaang... Ga sampe jadi horny, kok. Cuma sebel aja. Jadi sempet merhatiin bodi temen kantor Bunda itu. huh!
>

Nah, usai berhasil bikin emosi naik turun, endingnya sesuai janji penulis, kok. Happy. Meski menyebalkan sekali.

Sebetulnya, Bunda sempat kecewa dengan imajinasi Bunda sendiri. Jadi gini. Pas ngobrol di Spank Club, tante Desty bilang, kalo AYCE itu dari awal sampe akhir bikin kipas-kipas. Tentu, Bunda membayangkan kalo yang namanya kipas-kipas itu ya semacam buku yang bikin semua kipas Bunda rontok. Kenyataannya, buku ini emang bikin kipas-kipas karena Bunda kesel setengah mati sama Sarah. Juga Jandro.

Emang kenapa kalo Jandro jauh lebih muda? Papa kalian juga lebih muda dari Bunda, kok. *sempet ngerasa bete karena berasa dihina si Sarah ini*

Dan meski penuturannya mengalir, lancar dan enakeun, Bunda keganggu dengan kata-kata "puh-lizz", "ah-mazing", "oh-so-called", dst. Agak-agak gimana gitu. Tapi karena ini buku pertama Christian Simamora yang Bunda baca, jadi Bunda nggak tahu apakah ini memang style penulis seperti itu apa gimana.

Tiga bintang cukup untuk mengapresiasi All You Can Eat ini... 


Sedikit mengenai Christian Simamora:   
<


Christian Simamora started as a teenlit (teenage literature) writer, but didn't forget his forever love on romance genre.
His published works: Jangan Bilang Siapa-siapa (2006), Boylicious (2006), Kissing Me Softly (2006, under pseudonym Ino Crystal), Macarin Anjing (2007), and Coklat Stroberi (2007). His sixth novel, a collaboration with his former editor Windy Ariestanty, SHIT HAPPENS: Gue yang Ogah Nikah, Kok Lo yang Rese?! won Best Local Book 2007 from Free! Magazine.

On 2010, he started a series for adult readers: JBoyfriend. The male characters's name of each books would be start with letter J.

The first book: PILLOW TALK was named as 'Book of the Year (2010)' by the publisher, GagasMedia. GOOD FIGHT, the second installment, was already released on March 2012. The third, WITH YOU, is a Gagas Duet book, written together with fellow author, Orizuka.

Next, ALL YOU CAN EAT was already released on June 2013.

GUILTY PLEASURE, the latest installment, was already finished and will be released soon.

Meanwhile, he's working on his next work. Or book shopping. Or simply just get lazy in his home. Ah, life. :)
>


Cheers! Love you both,

4 komentar:

  1. Tenang teh.. "puh-lizz", "ah-mazing", "oh-so-called", dst. itu emang khasnya CS..

    Aku jugu udah punya buku ini, tapi nimbun dulu hehe...
    Jadi pengen segera baca deh habis baca review ini. Tapi dimana ya naruhnya *garuk2 lupa*

    BalasHapus
    Balasan
    1. sungguh penimbun buku sekali... hahaha..
      hmmm... jadi penasaran sama buku-buku CS lainnya, sih...

      Hapus
  2. puh-liz, ah-mazing, oh-so-called,meh itu selalu ada di novel2nya crismor mba.. :D tapi sejauh ini aku sih suka-suka aja sama novel nya crismor.. hahahaa

    BalasHapus
    Balasan
    1. baru satu sih, baca novel Chrismor ini, Lilis. ntar kucoba baca yang lain, deh. agak penasaran ama Pillow Talk :D

      Hapus

tirimikisih udah ninggalin komen di sini... *\(^0^)/*