30 Okt 2012

[bukan review buku] [Posting Bareng BBI] Bunda dan BBI



Halo, kakak Ilman dan Adik Zidan...

Ada momen posting bareng, nih, dari BBI grup di pesbuk. Yang postingin event posting barengnya ini tante Ren. Dalam rangka Hari Blogger Nasional, tanggal 27 Oktober lalu, ada event posting bareng di blog buku kami. Temanya seputar sejarah jadi anggota BBI. Hihihi...

Okay, here the story goes...

Bunda punya blog ini udah lumayan lama. Februari 2010, kalo nggak salah. Tapi dulu sih, sama sekali nggak kepikiran buat pamer berapa banyak buku yang udah dibaca. Itu bisa di Goodreads, kok. Hihi. Di sana kan emang tempatnya pamer baca buku apa aja. Karena di sana jejaring sosial khusus tentang buku. Di blog ini, Bunda cuma pengen punya catatan aja tentang buku yang Bunda baca. Lagian, emang Bunda kan demen aja bikin blog baru. #melipir

Lalu, Bunda pernah lihat di Goodreads, Rahib *yang emang udah jadi kontak Bunda di sana*, sering update tentang BBI. Lalu, Bunda tanya tante Ally. Ternyata, memang ada komunitas Blogger Buku Indonesia. Bunda gengsi aja nanya sama tante Ally, syarat dan lain-lainnya untuk jadi anggota BBI. Hihi. Kenapa?

Pertama, minder. Buku Bunda belum banyak. Jadi, kayaknya belum layak lah buat dimasukin ke jajaran BBI begitu. #tahudiri
Kedua, kalo jalan-jalan ke blog yang masuk dalam agregator BBI itu, wedew! Hebat-hebat reviewnya! Udah, deh, Bunda mah ngeblengsep aja. Masuk kolong! Hahahaha. Lalu, tante Ally seperti mengendus maksud Bunda nanya-nanya begitu. Tapi, Bunda tetep ga minta dimasukin. Tahu diri, laaah... XD
Ketiga, Bunda juga jarang update. Kadang ga tau harus ngisi apa di blog buku itu. Kok, kayaknya ga sebagus punya orang-orang aja gitu....

Sampai suatu ketika, Bunda udah ngerasa pede buat jadi member BBI. Bunda kepikir buat minta didaftarin oleh tante Ally. Bunda pengen juga jadi bagian dari BBI itu. Kayaknya keren, ya. Tapi baru itu aja yang terlintas: kayaknya keren, ya.

Nah, sebelum minta didaftarin itu, setiap Bunda buka Dashboard blog, kok kayak ada overview dari bookbloggerindonesia.blogspot.com? Aneh aja... apakah blog Bunda sudah masuk ke agregator BBI? Nah, berhubung Bunda masih ga percaya diri, Bunda bilang ke tante Ally, minta didaftarin buat jadi anggota BBI. Lalu?

Ternyata, Bunda memang sudah terdaftar jadi anggota BBI yang ke-77! WOW! Jadi, selama ini, blog Bunda yang ini memang sudah masuk ke agregator BBI! *salto* *bilang WOW lagi*



Setelah tahu kalo Bunda adalah member BBI, Bunda pun mulai follow twit BBI di @BBI2011. Bunda juga dimasukin jadi anggota BBI di facebook oleh tante Ally. Nah, yang kerasa banget tuh, setelah berada di grup BBI di facebook. Mulai ada interaksi antar member. Dan di Goodreads juga satu persatu Bunda mulai temenan sama temen-temen BBI. Belum semua, sih.

Ternyata, grup BBI itu seru banget! Ada banyak bahan diskusi. Dari sini juga solidaritas mulai terbentuk. Kayak ngebelain salah satu temen kita, yang reviewnya diserang orang. Lalu, kegiatannya sendiri juga seru. Mulai dari giveaway, baca bareng, posting bareng, kopdar, book swap, sampai... acara nitip beli buku! Untuk yang terakhir ini, Bunda ada kisah sendiri.

Ceritanya, Bunda baru aja temenan sama tante Ren. Bisa dibilang, masih bisa dihitung sama jari lah, jumlah harinya. Lalu, suatu ketika, Bunda emang tahu bahwa Penerbit Matahati ngadain bazaar buat ngabisin stok buku, karena penerbit tersebut mau tutup. Buku-buku terbitan Penerbit Matahati yang bagus-bagus itu dibanderol sangat murah. Sayangnya, hanya diadakan di kantor Matahati. Di Jakarta. Bunda jelas ga mungkin ke Jakarta. Pernah, sih, minta tolong pakde Iwan. Tapi mengingat skedul beliau yang sering ke luar kota, kayaknya ga mungkin bisa dititipi.

Lalu, suatu ketika, Bunda lembur di hari Sabtu. Sebelum mulai taping, Bunda buka pesbuk dan di nyuspid ada status tante Ren yang mau pergi ke bazaar Matahati. Sebelumnya, di Goodreads, tante Ren udah woro-woro dan Bunda udah bilang mau titip. Tapi ya itu, karena Goodreads sering eror di sini, Bunda ga tahu apakah tante Ren ngebalas atau nggak permintaan Bunda. Lagian, Bunda kan belum kenal banget sama tante Ren. Tahu diri lah, kalo seandainya beliau berkeberatan beliin Bunda buku-buku Matahati. Belum kenal, kan...

Nah, Bunda nyamber tuh, di status tante Ren di pesbuk. Bunda sebutin judul buku yang Bunda butuhin. Ga banyak, sih. Sekitar 4-5 buku lah. Masih beradab. Kenapa Bunda bilang masih beradab? Nanti Bunda ceritain.

Ternyata! Dengan kebaikan tante Ren yang bahkan belum kenal Bunda, tante Ren mau ngebeliin buku-buku yang Bunda titip bahkan ngirim ke Bandung sebelum Bunda transfer uangnya! Waduh! Baek banget, ya! Nggak lama setelah tahu rinciannya, Bunda langsung transfer ke tante Ren, ongkir dan ganti beli bukunya.

Lalu, beberapa waktu kemudian, om Dion woro-woro kalo dia nemu buku Rahasia Meede di Gramedia Yogya dengan harga sekian aja. Lagi obral. Berhubung Bunda penasaran dan pengen baca, Bunda titip beli. Ceritanya sama dengan tante Ren, langsung dikirim oleh om Dion.

Nah, masih dengan om Dion. Baru aja hari Senin kemarin, 29 Oktober 2012. Ceritanya, Bunda denger kalo di Togamas Yogya, buku Jonathan Strange dan Mister Norell diobral jadi 60rb aja. Kebetulan, meski udah lewat banget, Kubugil kan ada event baca bareng yang pengen Bunda tuntaskan. Jadi, pas denger diobral begitu, Bunda langsung kepikiran buat titip ke om Dion! Ya! Karena Bunda ingetnya om Dion! Om Dion lokasinya di Yogyes sana.

Bunda langsung kirim private message di pesbuk. Bunda sih udah pasrah aja. Kalo om Dion telat baca atau nggak bisa ke TM ya gapapa. Om Dion emang ga bisa mampir ke TM karena lokasinya jauuuuh banget dari TM. Ya nggak apa-apa, sih. Eh, ternyata, om Dion minta tolong sama tante Desty yang notabene deket kost-nya dengan TM Yogya! Dan udah dibeliin! Haduh! Bunda sampe nangis saking terharunya. Segini baeknya temen-temen di BBI. Dan Bunda juga harus sama baeknya dengan mereka. Bahkan harus lebih baik dari mereka. Terharu banget punya temen-temen sebaik mereka dan merasa BANGGA jadi BAGIAN DARI BBI.

Oya. Bunda mau cerita soal pesen buku yang masih beradab tadi ke tante Ren atau om Dion. Soalnya, karena ternyata ada banyak buku bagus Matahati yang Bunda belum punya, Bunda jadi titip sama tante Echan dan tante Rain. Yang ternyata.... butuh 81.500 IDR sendiri buat ongkos kirimnya, Jakarta ke Bandung. Entah berapa kilo itu. Yang jelas berat! Dan Bunda langsung merasa bersalah karena titip beli. Tapi sekaligus terharu. Semoga, semua yang udah Bunda titipin belanja buku selalu mendapat kebaikan di dalam hidupnya. Selalu dilindungi Allah dan selalu mendapat rahmat dariNYA. Aamiin.

Bunda juga ikut grup whatsapp BBI. Seru! Rame terus! Ada aja yang dibahas. Ga melulu buku, kok. Kadang bahas kerupuk juga. Hihihi... Oya, doakan, ya. BBI berencana mau bikin website sendiri. Mudah-mudahan lancar rencananya dan semua tetap kompak. Melihat semangatnya sih, Bunda yakin dan optimis bakalan terwujud dengan segera.

Berkat ikut BBI, Bunda jadi termotivasi buat banyak hal. Sekarang Bunda lagi mulai nulis fanfic. Bunda juga jadi rajin ikutan giveaway, karena sepertinya memang begini nasib jadi member BBI. Fakir giveaway, anggota ordo buntelan dan penimbun buku. Khusus untuk Bunda, sepertinya Bunda sudah bertransformasi jadi penimbun buku garis keras. Bwahahahaha...

Baru-baru ini Bunda menang giveaway yang diadain oleh tante Melisa dan tante Ren. Dalam sehari, Bunda menang di dua tempat! Senang? Tentu saja!

Omong-omong, kalo soal fakir giveaway, sih, dari sebelum jadi member BBI juga Bunda emang udah doyan ikutan giveaway. Dulu, waktu pertama kali aktif di dunia digital scrapbook. Tiap ada giveaway, pasti aja ikutan. Lumayan, sih, kalo dapet kit. Harganya kan sekitar 6-15 dular satu kit itu... Lah, kok, jadi OOT. Mungkin, memang mau menegaskan, kalo Bunda emang demen yang gratisan. Namanya juga mama murahan. Doyan diskonan apalagi gratisan. Maklum. Mahmud asad yang modis. Mamah muda anak sudah dua yang modal diskonan. *tolong jangan salah artikan dengan murahan ini, ya :D*

Nah, event terdekat BBI tahun ini adalah Secret Santa. Sejenis permainan yang nantinya melibatkan dua orang, yang satu jadi santa *ngasih hadiah* dan yang satunya jadi yang nerima hadiah. Jadi, si calon penerima hadiah bikin daftar keinginan buku apa yang dia pengen punya, lalu nanti dikirimi buku oleh Santa yang dijodohin sama adminnya. Bagusnya event ini apa? Jadi saling mengenal satu sama lain dan lebih akrab. Itu namanya memperpanjang silaturahiim. Bagus, kan? 

Satu harapan Bunda. Semoga komunitas BBI ini terus ada sepanjang masa dan makin kuat juga makin kompak. Meski anggota bertambah, semoga nggak didominasi oleh kepentingan satu orang atau satu kelompok tertentu. Selalu tetap terbuka menerima kritik dan makin bersaudara. Aamiin.
Terusin baca - [bukan review buku] [Posting Bareng BBI] Bunda dan BBI

16 Okt 2012

Gossip from the Girls' Room



Judul: Gossip from the Girls' Room - Gosip dari Toilet Cewek (Blogstastic #1)
Penulis: Rose Cooper
Penerjemah: Nadya Andwiani
Penyunting: Ida Wajdi
Penyelaras Aksara: Fenty Nadia
Pewajah Isi: Aniza Pujiati
Diterbitkan oleh: Penerbit Atria
Cetakan I: Maret 2012
ISBN: 978-979-024-478-8
teenlit




Jika ada sesuatu yang menarik terjadi di SMP Middlebrook, Sofia mengetahuinya. Dan semuanya ada di dalam buku catatan super-rahasianya....

Aku, Sofia Becker, pasti akan menjadi salah satu murid populer di Middlebrook, dan bukan seperti Mia St. Claire. Karena itu, begitu naik ke kelas enam, dibantu oleh sahabatku, Nona Bows, aku akan bertekad mewujudkannya. Caranya dengan mengisi blog anonim di situs web sekolah dengan informasi-informasi menarik - yang kudapatkan dari Bilik Bau di toilet cewek.

Dan sekarang, mana yang lebih menarik? Mia yang naksir Andrew - yang pasti tidak akan mungkin karena Andrew suka padaku - atau kisah tragis salah satu murid Middlebrook yang ibunya mengandung lagi - kau tahu kan seperti apa orangtua saat mereka punya bayi? (dari cover belakang)


Buku ini bercerita tentang Sofia Becker, penulis blog di SMP Middlebrooks. Sofia bukanlah tipe cewek populer di sekolahnya, tapi popular-wanna-be. Dia ingin menjadi terkenal setelah blognya terkenal. Maka, Sofia memutuskan untuk menjadi blogger anonim di blog sekolahnya.

Untuk menarik minat pembacanya, Sofia menuliskan gosip-gosip "penting". Tentu saja seputaran sekolah. Nah, untuk mengumpulkan data, Sofia bersembunyi di sebuah toilet yang dikutuk sebagai Toilet Bau, di mana tidak seorang pun berminat masuk ke sana. Sambil nongkrong untuk menguping, Sofia punya buku catatan khusus untuk data blognya. Supaya tidak menarik perhatian, buku catatan ini disamarkan sebagai buku catatan biasa saja yang tidak menarik minat.

Pada mulanya, saat menulis di blog, Sofia terang-terangan menyebutkan nama, hingga dia mendapat teguran dari Mr. Andrew untuk tidak menulis nama seseorang secara terang-terangan. Akhirnya, Sofie menulis inisialnya saja.

Ada beberapa orang yang tidak Sofia sukai, di antaranya adalah Mia St. Clair dan Penelope. Mia St. Clair ini sebenarnya bukan anak orang kaya. Tapi dia bertingkah seperti orang kaya dan suka pamer pada Sofia. Di sisi lain, ada Penelope yang memang anak orang kaya dan sering sekali pakai baju dan sepatu bermerek untuk lalu dipamerkan pada Mia.

Suatu ketika pernah buku catatan khusus sebelum ngeblog milik Sofia hilang! Dan ternyata terjatuh di toilet. Yang menemukannya adalah petugas kebersihan sekolah, yang tidak lain adalah ayah Mia! 


Hai, Kakak Ilman dan Adik Zidan...



Membaca kisah Sofia ini, bikin Bunda seperti tertarik ke masa Bunda sewaktu SMP. Masa-masa di mana "popularitas" adalah hal yang sangat penting. Padahal, populernya juga bukan karena hal yang hebat. Cuma karena dia pakai sepatu keluaran terbaru, ditaksir cowok paling culun atau paling keren, atau karena dia baru jadian dengan playboy! Yah, begitulah masa bunda di SMP, di mana cewek-cewek berlomba mencari popularitas, meski dengan cara yang.. well, nggak keren sama sekali :D
*untung Bunda bukan termasuk cewek tenar. jadi, begitu ketemu teman-teman SMP lagi, Bunda mah biasa aja. Berbeda dengan teman-teman yang dulunya tenar, seakan-akan mereka masih butuh ketenaran itu... :D*

Akan punya adik bayi ketika kamu SMP itu seperti mimpi buruk. Sampai penting untuk diangkat di blog dan dianggap memalukan, bahkan kasihan sekali yang bakalan punya adik kecil itu. Eh, padahal, Bunda punya adik bayi waktu saya kelas 1 SMP dan kelas 3 SMA, lho. Rasanya? Senaaaaaaaaang! Bukan mimpi buruk! :p
 

Pasti senewen, ya, kalo mendapati ibu kalian ngajar di tempat kalian sekolah. Untuk masa-masa ABG, pasti itu jadi tekanan sendiri. Kalo ada gosip yang berhubungan dengan kalian di sekolah, ibu kalian pasti tahu juga. Susah ngumpet dan bohong juga, kalo kalian mabal dengan alasan ada urusan di sekolah, padahal kalian mau ke mall.

Anyway by the way busway, Bunda sebal dengan karakter Sofia ini. Sebal bukan karena dia pengen ngetop dengan cara anonim. Tapi lebih karena dia nggak membalaskan semua dendamnya secara elegan. Haha. Apaan, sih. Namanya juga masih ABG. Wajar aja kalo pola pikirnya ajaib.

Well, Rose Cooper menulis karakter Sofia Becker - anak SMP - dengan karakter alami, standar anak SMP yang biasa banget. Nggak terlalu pintar, nggak terlalu cantik. Super biasa aja. Dengan masalah-masalah standar anak SMP. Meski nggak berhasil membuat Bunda tergelak atau menangis, lumayan lah. Sempet geregetan sama Sofia, apalagi pas isi bukunya dibaca sama yang menemukannya. :D


Jadi pengen baca buku berikutnya. Katanya sih gosip dari toilet cowok. Kita lihat saja nanti...

Oya, blog penulisnya bisa kalian kunjungi di sini.

Terusin baca - Gossip from the Girls' Room

12 Okt 2012

Totto Chan's Children - A Goodwill Journey to the Children of the World




Judul: Anak-anak Totto - Chan - Perjalanan Kemanusiaan untuk Anak-anak Dunia (Totto - Chan's Children - A Goodwill Journey to the Children of the World)
Penulis: Tetsuko Kuroyanagi
Alih bahasa: Ribkah Sukito
Editor: RC. Rully Larasati dan Nina Andiana
Desain dan ilustrasi cover: Martin Dima
Diterbitkan oleh Penerbit PT Gramedia Pustaka Utama
Cetakan kedua: Juli 2010
328 hlm; 20 cm
ISBN: 978-979-22-5998-8
Memoar



Totto-chan kini sudah dewasa. Ia sekarang menjadi aktris terkenal dan punya banyak penggemar. Tapi Totto-chan tak pernah melupakan masa kecilnya. Karena itulah Totto-chan langsung setuju ketika UNICEF menawarinya untuk jadi Duta Kemanusiaan.

Sejak itu, Totto-chan berkunjung ke banyak negara dan menemui berbagai macam anak. Di negara-negara yang mengalami kekeringan hebat atau terkena dampak perang, anak-anak yang sebenarnya polos dan tak berdosa selalu jadi korban. Ternyata masih banyak sekali anak-anak dunia yang tidak bisa makan, tidak bisa sekolah, tidak bisa dirawat di rumah sakit, bahkan mengalami trauma hebat akibat perang.

Lewat buku ini Totto-chan ingin menceritakan pengalamannya saat bertemu anak-anak manis itu supaya makin banyak orang bisa membantu anak-anak dunia menggapai masa depan yang lebih baik. (dari cover belakang)

Halo, kakak Ilman dan adik Zidan...
udah lama banget, ya, Bunda ga nulis review. Miiko's Time mandek. Maaf. 

Baca buku ini butuh waktu lebih dari sebulan untuk Bunda selesaikan. Setiap halamannya selalu membuat Bunda menahan napas, tangis, haru, dan lainnya. Buku ini jauh lebih desperating ketimbang novel masokis. Karena semua yang terjadi di buku ini betul-betul terjadi. Bukan mimpi. Bukan ilusi. Real. Nyata.

Buku ini bercerita tentang pengalaman Totto-chan dewasa yang dipilih menjadi duta UNICEF untuk mengunjungi anak-anak di berbagai negara. Terutama negara yang sedang krisis oleh perang atau bencana alam.

Tanzania. Daerah ini kekeringan sekali. Air susah sekali didapat. Jangankan air jernih. Bisa dapat air keruh aja udah anugerah. Dan untuk mendapatkannya mereka harus berjalan sangat jauh dari rumah mereka. 4,8 kilometer adalah jarak sangat dekat dengan sumber air, sementara 9,6 kilometer adalah jarak sumber air tidak dekat. Selain air yang susah didapat, makanan pun susah didapat. Ada sekitar 14 juta anak meninggal dunia di awal tahun 1980-an akibat kelaparan, lingkungan yang tidak sehat. Juga banyak anak terbunuh karena terjebak di tengah perang, khususnya perang saudara. Meski anak-anak Tanzania ini adalah anak-anak asli Afrika Selatan, mereka tidak pernah melihat jerapah, zebra, gajah Afrika yang sering kita lihat di buku atau televisi - dalam keseharian hidup mereka. Karena, hewan-hewan seperti ini hanya hidup di tempat yang banyak airnya. Jadi, bisa kalian bayangkan, betapa keringnya tempat anak-anak ini tinggal. Selain itu, di penjara anak-anak yang ada di sana, ada anak yang dipenjara karena kesalahannya adalah mencuri t-shirt. Di sini, banyak di antara kita yang sering dapat t-shirt gratis. Baik itu promo produk atau kampanye. Tapi di sana... untuk punya t-shirt saja harus mencuri...

Nigeria. Di sini, curah hujan hanya sedikit sekali. Padahal, kata Nigeria itu berarti "satu sungai besar di antara banyak sungai besar". Miris sekali, mengingat pada tahun 1985, ketika ibu Tetsuko berkunjung ke sana, hanya 2,5 persen sumber air yang tersisa. Menurut buku yang dibaca beliau, panjang sungai Nigeria adalah 4.179 kilometer - sungai terpanjang ketiga di Afrika dan lebarnya 0,8 kilometer. Bisa kalian bayangkan dampak kekeringan yang berkepanjangan ini, kan? Selain kekeringan dan minimnya curah hujan (yang hanya 2,5 cm per tahun ketika itu), Nigeria juga sering dilanda badai pasir.

India. Hampir seluruh isi dunia tahunya India itu negara dengan tingkat kebudayaan yang tinggi. Di sana juga ada universitas tempat berlabuhnya para IT mendalami ilmu komputer. Tapi di kota Madras, 92 persen anak-anak menderita kekurangan gizi. Dari 8,3 juta anak yang meninggal setiap tahunnya di Asia, 3,5 juta di antaranya terjadi di India. Anak-anak ini meninggal karena dehidrasi akibat diare dan penyakit menular lainnya. Mengejutkan, ya?

Mozambik. Dulunya, Mozambik adalah negara yang kaya, juga merupakan tujuan wisata yang indah. Karena pemerintahan kulit hitam yang sukses merupakan ancaman bagi negara tetangga Mozambik, yaitu Afrika Selatan yang memberlakukan sistem yang dikenal dengan apartheid - sebuah kebijakan segregasi dengan diskriminasi rasial berdasarkan warna kulit - Afrika Selatan memberikan dukungan kepada tentara gerilya antipemerintah di Mozambik dan Angola, dengan memberikan suplai senjata dan uang dengan harapan bisa meruntuhkan pemerintahan kulit hitam di kedua negara itu.
Tentara gerilya menanam ranjau darat, menjarah hasil panen, membakar ladang, melempar mayat ke sumur sehingga airnya tidak bisa diminum, para lelaki dibunuh tanpa sebab, perempuan diperkosa, anak-anak lelaki yang sudah cukup besar diculik untuk kerja paksa dan dilatih menjadi tentara gerilya. Iya. Negara itu dipenuhi anak-anak yatim piatu.

Kamboja. Di sini ada kuburan massal Chong Ek yang isinya sekitar 9000 tengkorak yang dibiarkan bertumpuk di atas rumput. Pusat tahanan Tuol Sleng yang dulu berada di bawah rezim Pol Pot, yang semula adalah sekolah menengah diubah menjadi penjara dan pusat penyiksaan. Sekitar 14.500 orang dibunuh di sana, 2.000 di antaranya adalah anak-anak. Bunda pernah melihat sekilas di tv, ada di youtube, kayaknya. Bunda nggak sanggup membayangkannya. Manusia yang dikuasai setan ada di sana. Nggak punya nurani menyiksa dengan sesuka hati. Heran! Terbuat dari apa, sih, mereka?

Vietnam. Anak-anak bersekolah di malam hari, karena siangnya mereka harus bekerja mencari nafkah, akibat buruknya ekonomi di negara itu pasca perang dengan Amerika. Tidak hanya itu, banyak anak-anak yang cacat, seperti tidak punya bola mata, akibat racun bom yang pernah diledakkan semasa perang.  

Angola. Dulunya, negara ini adalah negara kaya sumber daya alam seperti berlian dan bijih besi. Juga kaya minyak bumi dan emas. Logam-logam langka yang dibutuhkan teknologi tinggi juga bisa ditambang di sana. Perang saudara yang terjadi di sana menghancurkan semuanya.  Anak-anak dipotong kaki dan tangannya oleh tentara gerilya antipemerintah. Ayah dan ibu mereka dibunuh di depan mata mereka.

Banglades. Bencana alam banjir yang mampu merendam sepertiga luas negara mereka, telah menyebabkan kelaparan dan wabah penyakit merajalela.  Bahkan ada yang tinggal di pemukiman yang berada di tumpukan sampah! Oya, di negara ini juga, ada seorang ekonom hebat yang mendapatkan penghargaan Nobel bidang ekonomi untuk program Bank Grameen-nya. Beliau adalah Dr. Muhammad Yunus. Bank Grameen adalah bank untuk orang miskin. Sembilan puluh empat persen peminjamnya adalah perempuan. Jadi, setiap wanita yang meminjam di sini dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk saling membantu. Yang mengharukan, meski pinjamannya kecil, namun cukup untuk memutar roda perekonomian mereka! Misalnya, seorang perempuan diberi pinjaman untuk membeli ayam satu ekor. Nanti setelah ayamnya bertelur dan telurnya bisa dijual, keuntungan dari jual telur itu bisa dikembalikan. Sehingga bisa dipinjam oleh orang lain yang membutuhkannya. Dari hanya seekor ayam, bisa berbiak menjadi berekor-ekor ayam bahkan sapi! Hebat, ya! Profil Dr. Muhammad Yunus bisa dilihat di sini.


Dr. Muhammad Yunus. Ekonom dari Banglades. Pendiri Bank Grameen. Peraih Nobel bidang Ekonomi. Orang hebat yang peduli rakyat kecil

Irak. Perang Teluk yang dilancarkan Amerika dan Sekutunya menggunakan misil senilai 1,5 juta dolar satunya. Dalam Perang Teluk ini, diperkenalkan istilah baru: pengeboman tepat sasaran. Dalam pengeboman tepat sasaran itu, tempat-tempat perang nggak seperti habis perang karena nggak tampak puing-puing. Tapi langsung menghancurkan pada tujuannya sampai sangat remuk. Pembangkit listrik hancur, sehingga saluran pembuangan rusak dan kotoran mulai mengalir ke rumah-rumah. Anak-anak bahkan dijadikan alat pendeteksi ranjau darat. 

Etiopia. Perang saudara dan bencana kekeringan telah membuat Etiopia menjadi sangat miskin. Tubuh orang-orang di sana sangat kurus! Hanya kulit membalut tulang. Setiap orang dijatah makannya, berdasarkan gelang kertas yang dipakaikannya. Gelang kertas ini menjadi penanda butuh seberapa banyak makanan yang mereka dapatkan.

Sudan. Perang saudara telah membuat anak-anak kehilangan orangtua mereka. Sama seperti di Mozambik. Banyak anak yang ditembak ketika mereka bersembunyi di semak-semak. Atau kepala mereka digigit hyena.

Rwanda. "Tidak ada lagi iblis di neraka. Mereka semua ada di sini, di Rwanda." (dari Majalah Time, yang dikutip dari pendeta setempat). Di sini, anak-anak bisa saja berpapasan dengan pembunuh keluarga mereka. Peperangan yang terjadi di sini adalah perang antarkelompok etnis, suku Hutu dan Tutsi. Secara tradisional, suku Hutu adalah petani yang mengolah tanah, sedangkan suku Tutsi adalah gembala yang memelihara ternak. Rwanda merupakan koloni Jerman sampai pemerintahannya diserahkan kepada Belgia pada akhir Perang Dunia I. Tahun 1920-an, orang-orang Belgia memutuskan untuk membatasi pemberian posisi di pemerintahan dan akses pendidikan tinggi bagi suku Tutsi. Orang-orang Belgia mendaftarkan semua penduduk Rwanda sebagai suku Tutsi atau Hutu pada hari kelahiran mereka. Jurang antara suku Hutu dan Tutsi makin dalam pada tahun-tahun menjelang dan sesudah kemerdekaan, tahun 1960-an. Tindakan pembantaian dimulai setelah pesawat terbang yang membawa Presiden Habyarimana ditembak jatuh. Suku Hutu menyalahkan suku Tutsi dan merancang rencana untuk membantai mereka secara sistematis. Pembantaian memicu perang saudara yang hebat. Anak laki-laki dipaksa menjadi tentara. Orangtua mereka dibunuh. 


Haiti. Columbus menemukan pulau Haiti ketika dia tiba di daratan Amerika. Haiti adalah negara kecil yang letaknya di Laut Karibia. Wilayah ini, mulanya dikuasai Spanyol. Lalu dikuasai Perancis. Setelah negara ini merdeka dan melakukan pemilihan umum pertama, delapan bulan setelahnya, terjadi kudeta dan presiden Aristide diasingkan. Selama empat tahun, negara ini berada di bawah rezim autokratis yang mengerikan. Anak-anak perempuan banyak menjadi pelacur untuk menafkahi keluarga mereka. Banyak anak-anak yang dipenjara tanpa tahu kesalahan mereka.

Bosnia - Herzegovina. Yugoslavia merupakan negara gabungan dari enam republik. Pada tahun 1992, Bosnia-Herzegovina mendeklarasikan kemerdekaannya, namun lalu pecah perang saudara. Awalnya perang ini merupakan konfrontasi antara kelompok Serbia yang antikemerdekaan dan kelompok Muslim serta Kroasia yang prokemerdekaan. Para pemimpin kelompok ini menyebarkan kebencian dan ketakutan di antara masyarakat, sehingga pertempuran pun semakin intens. Kerap terjadi pembersihan etnis, bahkan bom ditujukan untuk anak-anak. Mereka menyimpannya di kue, permen, mainan, benda apa pun yang menarik perhatian anak-anak. Anak-anak menderita masalah psikologis yang sangat parah di sana.


---

Dear Kakak Ilman dan Adik Zidan sayang,
setiap halaman membaca buku ini, satu kata yang selalu Bunda lafazhkan: "alhamdulillaah." Mungkin  kita bukan termasuk keluarga yang bergelimangan harta. Tapi kita hidup di negara yang aman. Meski nggak setiap saat kita bisa makan makanan yang mewah, tapi kita bisa makan dengan nikmat. Masalah kita seringnya, "makan apa, ya, hari ini?" atau "aku nggak berselera makan."
Tapi buat sebagian anak-anak yang ada di cerita di buku ini: makan apa aja hajar, bleh! Yang penting MAKAN.

Air. Bunda sering lihat di sekitar kita, banyak orang membiarkan air bersih mengalir terbuang sia-sia. Padahal di Tanzania sana, buat ngambil air keruh aja jalannya sejauh itu! Bunda mohon sama kalian berdua, untuk bijak memakai air. Seperlunya. Nggak dibuang-buang. Hemat air. That's very important!

Makanan. Kakak Ilman, adik Zidan... Sewaktu Bunda menulis ini, tahun 2012, kalian masih bocah-bocah yang kadang nggak tahu mana yang benar dan salah. Tapi Bunda dan papa nggak akan pernah lelah untuk mengingatkan bahwa kita harus bersyukur untuk semua makanan yang ada di hadapan kita. Rasulullaah SAW tidak pernah mencela makanan. Kita juga harus begitu. Makanan adalah rezeki untuk kita. Jadi, kalian nggak boleh buang-buang makanan, ya. Kalo sudah terlihat kalian nggak akan memakannya, jangan dicuil. Sebaiknya diberikan pada orang yang memang mau memakannya. 

Ketentraman. Terkadang rasa lelah akibat aktivitas di luar atau juga rasa lapar yang mendera membuat kita nggak bisa mengontrol emosi. Kita menjadi lebih peka dan lebih mudah marah. Ini juga pernah terjadi di keluarga kita. Entah itu kakak Ilman suka tiba-tiba marah karena video di yutub buffering-nya butuh waktu lama. Atau karena gadget tiba-tiba lemot. Lalu kakak akan marah-marah. Bunda juga sama. Kadang hanya karena internet lambat, Bunda suka marah-marah. Apalagi kalo unduhan jadi putus. Padahal, kalau mau sekali lagi merenungi apa yang terjadi di tempat-tempat yang jangankan ada jaringan internet atau gadget canggih - buat minum atau hidup aja susah - kenapa kita nggak jalani semuanya dengan syukur? Kemarahan sama sekali nggak akan menimbulkan ketentraman. Kita yang sudah dikasih hidup tentram, malah cari-cari masalah? Wow! *salto*

Kesehatan. Kita dikasih makan yang cukup, tempat untuk bernaung yang nyaman tapi kita suka mengabaikan kesehatan kita. Padahal, untuk orang-orang yang di buku ini, untuk bisa bebas dari diare aja, kayaknya mimpi. 

Kalo sudah begini, apa kita yang setiap hari bisa makan dengan cukup masih bilang kekurangan? Sudah punya rumah yang layak, masih bilang miskin? Masih bisa tidur dengan nyenyak, masih cari-cari alasan untuk mengeluhkan insomnia yang terkadang dikarang sendiri?

Review Bunda tentang buku ini:
Meski Bunda susah payah membacanya, buku ini Bunda kasih 5 bintang. Bukan karena Bunda suka dengan penderitaan orang-orang yang tertuang di buku ini. 5 bintang untuk kehebatan bu Tetsuko saat mengunjungi mereka. Menebarkan kasih sayang, walau mereka tidak berbicara dalam bahasa yang sama. Kasih sayang itu menjadi satu bahasa sendiri yang dipahami semua manusia. Karena hati yang berbicara. 

Susah payah membacanya karena Bunda menderita. Tapi buku ini harus kalian baca. Harus. Semoga kalian selalu ingat bahwa ada banyak orang yang membutuhkan kepedulian kalian. Kalian dilahirkan bukan untuk kesia-siaan, sayang.

Untuk terjemahannya, Bunda rasa lumayan. Bunda bisa mengikutinya. Meski ada beberapa typo kadang-kadang. Bunda suka ilustrasi sampulnya. Sampul buku bu Tetsuko selalu didominasi warna putih. Di dalam buku ini ada beberapa foto hitam putih.

Oya, ini dia bu Tetsuko Kuroyanagi. Cantik, ya? Profilnya bisa kalian baca di sini.


Tetsuko Kuroyanagi. Duta Kemanusiaan UNICEF

Semoga, setelah membaca review Bunda yang ini, kalian menjadi manusia yang banyak bersyukur untuk segala hal yang kalian terima. Di balik semua keluhan kita, ada sangat banyak hal yang harus kita syukuri.


`Dan semua anak kecil itu memendam kesedihan luar biasa
Dalam hati mereka yang kecil mengira bahwa merekalah yang bersalah atas kematian keluarga mereka
"aku melakukan hal-hal yang dilarang ibu; karena itulah dia dibunuh".` hal 15


`Seorang gadis kecil pergi ke kamarnya
langsung menghampiri boneka kesayangannya
"maaf aku tidak bisa membawamu bersamaku. Terima kasih sudah menunggu," mungkin begitu katanya
mengambil mainannya untuk dipeluk
saat itulah bom meledak,
lalu membunuh anak itu.` Hal 22


`Mungkin ketika kengerian dan pengalaman terus menerus terjadi, dengan baik hati Tuhan menyediakan amnesia sebagai jalan menghapus ingatan itu dari pikiran mereka. Tapi cara itu pun sangat mengerikan.` Hal 290


`Kita tidak dilahirkan untuk saling membenci, kita dilahirkan untuk saling mengasihi.` Hal 299

Note: beberapa foto ngambil dari: 
- http://thetravelersduck.blogspot.com/
- http://alifiaonline.wordpress.com/
- juga hasil googling




Terusin baca - Totto Chan's Children - A Goodwill Journey to the Children of the World