21 Jan 2013

[Buku #2-2013] The Fault In Our Stars


Judul: The Fault In Our Stars
Penulis: John Green
Penerbit: Dutton Books
Format: e-book
Jumlah halaman: 198 halaman
Terbit: Januari 2012
ISBN 13: 9781101569184
Genre: Young Adult, Contemporary, Romance
 



Despite the tumor-shrinking medical miracle that has bought her a few years, Hazel has never been anything but terminal, her final chapter inscribed upon diagnosis. But when a gorgeous plot twist named Augustus Waters suddenly appears at Cancer Kid Support Group, Hazel s story is about to be completely rewritten.

Insightful, bold, irreverent, and raw, The Fault in Our Stars is award-winning author John Green s most ambitious and heartbreaking work yet, brilliantly exploring the funny, thrilling, and tragic business of being alive and in love. (dari Goodreads)

Halo, Kakak Ilman dan Adik Zidan...

Ini buku kedua di tahun 2013 ini yang Bunda selesai baca. Butuh waktu cukup lama buat bisa mencerna buku ini dengan "ekspresi datar". Sebab, buku ini sukses berat mengaduk emosi Bunda... Yah, kalian harus tahu, setiap baca buku yang mampu mengaduk emosi, Bunda suka tersendat bacanya...

The Fault In Our Stars bercerita tentang Hazel Grace yang menderita kanker paru-paru sejak berusia 13 tahun. Untuk menghadapi semuanya, Hazel ikut Cancer Kid Support Group, di mana dia berteman dengan Isaac yang sempat punya mata palsu sebelum akhirnya dioperasi dan menjadi buta total.

Dari pertemanannya dengan Isaac, dia bertemu dengan Augustus Waters yang punya kaki palsu. Gus ini anaknya menyenangkan, selalu bersikap positif.

Hazel memperkenalkan Gus pada buku kesayangannya, yang ditulis oleh Peter Van Houten, An Imperial Affliction. Buku ini bercerita tentang Anna yang berjuang dengan kanker hingga akhirnya meninggal. Sedemikian menyentuhnya buku ini, Hazel penasaran dengan apa yang terjadi dengan ibu Anna sepeninggal Anna. Hazel ingin tahu kelanjutan kisahnya. Dan dia pun menantikan sekuel buku itu. Berkali-kali Hazel mengirim surat pada Van Houten dan tidak pernah mendapatkan balasan.

Hingga suatu ketika, tanpa diduga, Augustus Waters mewujudkan impian Hazel untuk ketemu dengan Peter Van Houten, langsung ke Belanda! Padahal, untuk kondisi Hazel yang seperti itu, terbang ke Amsterdam kan persoalan besar. Dia sangat tergantung pada alat yang mengatur oksigen. Kalo terlepas atau berada di ketinggian tertentu, bukan tidak mungkin akan ada masalah dengan pernapasannya...

So, ini review Bunda tentang The Fault In Our Stars:

Cerita
Ceritanya keren. Menyentuh. Mengaduk emosi segala rasa.

Karakter
Bunda suka semua karakter yang ada di sini. Hazel Grace yang kuat, Augustus Waters yang selalu positif, Isaac yang pemberani. Orangtua Hazel juga Augustus yang penyayang dan tabah... Sungguh, mereka semua saling menguatkan.
Ada sih, satu tokoh annoying. Kehadirannya membuat cerita ini lebih kuat. Peter Van Houten.


Buku ini penuh drama. Mulai dari yang membuat geli, sedih, sekaligus haru. Jangan ditanya yang bikin nangis berapa scene. Tapi ada satu scene yang membuat Bunda sangat merasa dikeplak sekali lagi, buat bersyukur sama keadaan sekarang.
"I realized that I was the healthiest person in this room", kata Hazel Grace, sewaktu dia membantu membopong Augustus yang sudah mulai sangat lemah bersama Isaac yang sudah buta. Meski dalam keadaan "sekarat" pun, Hazel masih merasa bahwa dialah yang tersehat di ruangan itu, bersama Isaac dan Augustus yang sudah semakin lemah.

Oya, Bunda jadi ingat sesuatu...
Salah satu kenalan kita, bu Sofyan, juga menderita tumor di payudaranya. Kakak sama Adek sering ke rumahnya, karena di sana, beliau buka toko kecil di mana kalian suka sekali bawa oleh-oleh dari sana. Sampai beberapa waktu sekarang ini, saat Bunda menulis review ini, toko bu Sofyan tutup, karena kondisi Bu Sofyan yang udah semakin menurun... >_<

Kalo dari cerita Yangti, secara psikis, bu Sofyan udah kehilangan semangat hidup. Bunda juga jadi ingat cerita tetangga sewaktu Bunda hadir di pengajian Sabtu malam lalu. Gimana ayah salah satu tetangga kita juga menderita tekanan psikologis yang teramat dalam sewaktu mendapatkan diagnosa bahwa dia terserang stroke.

Bunda memang nggak pernah berharap akan mengalami sakit seperti ini. Tapi, kita nggak akan selalu berada di atas, nggak akan selalu hidup senang. Pasti akan mengalami rasa sakit, fisik atau pun di luar masalah penyakit badan, misalnya masalah kerjaan, rumah, apa pun itu. Bunda minta, setiap kalian menemukan orang-orang di sekitar kalian sedang "jatuh", kalian harus bantu membangkitkan rasa percaya dirinya. Dukung mereka, sesuai kemampuan kalian.

Sepertinya memang nggak mudah mengalami sesuatu yang sangat berat. Mungkin, penyakit yang diderita seseorang nggak terlalu parah. Tekanan psikislah yang mengakibatkan semuanya menjadi berat. Dan kalo udah gitu, cuma Allah-lah tempat kita bersandar...

Untuk buku ini, Bunda dengan senang hati kasih.... LIMA!

2 komentar:

  1. Gila ya semua yg baca buku ini pasti ngereview bagus. Aku uda ada ebooknya tapi masih blm sempet bacanya~

    BalasHapus
  2. belum kebaca, masih ketimbun, syalalala

    BalasHapus

tirimikisih udah ninggalin komen di sini... *\(^0^)/*