14 Nov 2025

[Review] Rumah Pohon Kesemek - Sakae Tsuboi

 




Judul: Rumah Pohon Kesemek  
Penulis: Sakae Tsuboi
Penerjemah: Asri Pratiwi Wulandari 
Penyunting: Reda Gaudiamo
Penyelaras Aksara: Andry Setiawan
Pemeriksa Bahasa: Ribeka Ota 
Penata Sampul dan Isi: Propanardilla
Illustrator Sampul dan Isi: Puty Puar 
Cetakan kedua, Januari 2023
Diterbitkan oleh Penerbit Mai
Jumlah halaman: 62 hlm
QRCBN: 62-1494-5219-467
Genre: Fiction, Japan Literature, Children, Classics  
Status: Pinjem sama tante Disty (mama Heka)


Di belakang rumah Fumie dan Yoichi berdirilah sebuah pohon kesemek besar. Pohonnya memukau, besarnya selebar rentangan lengan anak-anak. Pohon itu menemani keseharian keluarga Fumie dan Yoichi, menyaksikan setiap kegembiraan juga kesedihan mereka.

Halo, Kakak Ilman dan Adek Zi...

Rumah Pohon Kesemek merupakan sekumpulan cerita tentang sebuah keluarga yang terdiri dari Ayah, Ibu, Fumie, Yoichi, Kakek, Nenek, Paman, dan Bibi Santaro. Keluarga ini memiliki pohon kesemek yang besar yang sudah menemani keluarga mereka sejak Kakek masih kecil. 

Pohon kesemek milik keluarga ini berbuah sangat banyak dan berlimpah ruah, sampai pohonnya melengkung keberatan buah-buahnya. Namun, suatu ketika, terjadi kekeringan yang cukup menyusahkan warga desa, seakan-akan ada hubungannya dengan suburnya buah kesemek. Setelah berunding, diputuskan untuk membuat sumur agar dapat memenuhi kebutuhan air warga desa itu, yang berlokasi di halaman belakang rumah keluarga Yoichi. Ketika air sumur berhasil mengatasi masalah kebutuhan air warga desa, pohon kesemek berhenti berbuah. Kakek menyadari bahwa beliau meletakkan batu-batu di sekitar akar pohon kesemek yang mengakibatkannya tidak berbuah. Kakek merasa bersalah, lalu mengangkat satu persatu batu-batu itu, namun Kakek menderita kelelahan dan akhirnya meninggal dunia. Sampai setahun peringatan kematian Kakek, pohon kesemek masih tidak mau berbuah juga. 

Pohon kesemek adalah saksi hidup keluarga Yoichi. Masa kecil Kakek dilalui bersama pohon kesemek ini, sehingga Kakek sangat menyayangi sang pohon kesemek. Banyak peristiwa yang dilalui oleh keluarga Yoichi, pohon kesemek tetap berada di sana. 


Aku nggak tahu rasa buah kesemek, belum pernah nyicipin. Tapi saat baca gimana Paman Santaro sangat suka buah kesemek sampai Yoichi kerap menjadi kurir untuk mengantarkan buah kesemek untuk Paman Santaro, kayaknya emang enak pake banget xD 


Buku tipis berukuran mungil yang hanya terdiri atas 62 halaman ini merupakan buku sederhana yang menceritakan kisah manis, walau terselip juga cerita sedih, yaitu saat harus kehilangan Kakek. Ilustrasi buku yang manis ikut menguatkan kesederhanaan cerita ini. Cerita, ilustrasi, dan kemasan buku seolah-olah menuntun kita bahwa kita nggak perlu cerita tinggi dan rumit untuk sekadar menepi. Cerita sederhana seperti Rumah Pohon Kesemek mampu menghadirkan kehangatan di hati saat kita membutuhkannya. Buku ini termasuk bisa dibaca sekali duduk. Eh, tapi kayaknya pas aku baca ini dua hari, deh. Soalnya pas awal baca, aku ketiduran. Kan saat baca ini, aku lagi sakit dan dalam pengaruh obat. Dilanjutkan besok paginya, deh.. hihi...


Trivia:
Rumah Pohon Kesemek adalah karya klasik yang diterbitkan dua kali. Pertama kalinya diterbitkan pada tahun 1944. Pada versi awal, pembaca bisa mengetahui tempat kejadian cerita ini ada di Pulau Shoudo, sebuah pulau kecil di Laut Pedalaman Seto, yang merupakan tanah kelahiran Sakae Tsuboi san. Kemudian terjadi Perang Dunia Kedua. Ketika perang usai, versi kedua Rumah Pohon Kesemek terbit pada tahun 1949. Namun pada versi kedua, penulis memutuskan untuk menghapus cerita yang berhubungan dengan ayahnya - yang juga menyinggung soal perang - seolah ingin menunjukkan bahwa perang sudah benar-benar usai. Dampaknya, pembaca jadi tidak tahu menahu tentang Pulau Shoodo, sebab edisi terjemahan ini adalah dari buku versi kedua, sesuai keinginan penulis. 

Ada sisi lain cerita tentang proses penerjemahan buku ini, ternyata di bahasa asli, karena terbitnya di tahun 1940-an, banyak umpatan-umpatan cukup kasar yang kurang nyaman untuk dibaca. Sehingga penerbit di Indonesia memutuskan untuk "menghaluskan" atau mencari kata-kata lain agar tidak terbaca seperti sumpah serapah. Iya, di tahun-tahun itu, ucapan makian itu lumrah ada di dalam cerita keluarga. Itu sebabnya, banyak karya klasik yang berulang kali diterjemahkan, kerap berubah nuansa penerjemahannya, disesuaikan dengan tren bahasa sesuai waktu diterbitkan ulang versi terjemahannya. 


That's enough for today. I know I couldn't reach 1667 words daily, like I used to write in those years when I entered NaNoWriMo. For now, I just want to enjoy what I wrote. hihi. Alasan. Bilang aja keberatan dengan target 50.000 kata sebulan..  xD

See you tomorrow! xoxo

    


Terusin baca - [Review] Rumah Pohon Kesemek - Sakae Tsuboi

12 Nov 2025

[Review] Perkumpulan Anak Luar Nikah - Grace Tioso

 

Perkumpulan Anak Luar Nikah - Grace Tioso

Statistik saat aku baca buku ini via aplikasi Bookly

Judul: Perkumpulan Anak Luar Nikah  
Penulis: Grace Tioso 
Penyunting: Yuli Pritania
Penyelaras Aksara: Nuraini S., Dhiwangkara
Desainer: Ali Mustofa
Illustrator isi: freepik.com 
Cetakan pertama, Juni 2023
Diterbitkan oleh PT Noura Books
Jumlah halaman: 402 hlm
ISBN: 978-623-24-2398-5
Genre: Historical Fiction, Fiction, Indonesian Literature, Novels, Romance, Historica, Slice of Life, Contemporary Fiction  
Status: Pinjem sama tante Disty (mama Heka)



Shocking Confession from an Indonesian’s Ex-ASEAN Scholarship Recipient

Judul artikel itu mengguncang media sosial dalam semalam.

Martha, sang tersangka, panik. Keteledoran masa lalunya kini mencuat ke permukaan. Sebagai lulusan Computer Science, bagaimana bisa dia meninggalkan jejak digital yang menghantuinya dengan iming-iming penjara pada masa sekarang?

Pernikahannya guncang, kebebasannya terenggut, anak-anaknya terancam kehilangan sosok ibu hanya karena Martha memainkan “25 Question About Me” di blognya belasan tahun lalu dan menjawab terlalu jujur pertanyaan: “What is the wildest thing you’ve ever done when you’re 17 years old?”

I forged a legal document. Later, I used it to apply for a scholarship, and I got accepted!


Halo, Kakak Ilman dan adek Zi...

-- Curhat dulu --

Kemarin aku lupa cerita kalo sebenarnya aku tuh lagi "ngikut" NaNoWriMo (National November Writing Month 2025). Biasanya aku nulis jurnal yang kapan-kapan bisa aku ubah jadi novel kalo niat xD

Aku udah ikut NaNoWriMo dari tahun 2023. Saat itu masih ada website-nya yang bisa jadi setoran berapa jumlah kata tulisan yang berhasil kita buat (ada fitur words tracker-nya). Jadi, selama Oktober dan November biasanya aku sampai begadang, karena ngejar target. Oktober di gambar (ikut Inktober dan Viztober), November di nulis.

Unfortunately, di bulan Oktober aku nggak bisa selesaikan gambar-gambar itu karena ada kendala teknis, dan karena itu harus dikerjakan per hari, jadinya bertumpuk. Aku nggak bisa ngurusin energiku untuk menyelesaikan PR gambar-gambar itu karena aku juga punya banyak aktivitas lain, kerjaan juga lumayan lagi high. Jadi aku gagal Inktober dan Viztober 2025 ini. Semoga tahun depan aku bisa melakukannya dengan lebih baik. Dan selesai.

Awal November, walau masih sakit, aku sempat nulis jurnal satu hari, dalam rangka ikut NaNoWriMo. Tapi karena aku nggak sanggup berjaga sampai malam, pengaruh obat-obatan juga bolak-balik bikin aku tidur terus, akhirnya keteteran. Per kemarin, aku pikir, aku tetap harus melanjutkan menulis walau tertinggal banyak, paling tidak, menyelesaikan review buku-buku yang kubaca tahun ini. Aku nggak ingin blog ini mati suri selamanya. Jadi bangkitnya blog review ini sebenarnya karena NaNoWriMo 2025. Oh ya, sadly, aku baru tahu bahwa situs NaNoWriMo ternyata sudah ditutup sejak beberapa bulan lalu, due to finance matter. Yaudah, gapapa. Aku tetap berusaha konsisten melakukan ini setiap tahun, ada atau tidak writing tracker kayak di situs NaNoWriMo. 

Udah dulu curhatnya, mari balik ke novel. 


Martha adalah seorang Cindo (istilah yang lagi happening saat aku nulis ini, untuk warga Indonesia keturunan Cina) yang tinggal di Singapura. Di dalam kesehariannya, Martha adalah seorang ibu rumah tangga dengan dua anak dan menikahi suaminya bernama Ronny, yang adalah seniornya ketika di kampus dulu. Mereka bertemu ketika Martha kuliah di kampus itu, melalui jalur beasiswa.

Selain dua sahabat karibnya, Fanny dan Linda, tidak ada yang tahu kalo Martha adalah pemilik akun twitter dengan username @duolion163, bekerja sama dengan sepupunya, Yuni, istri juragan kecap, yang juga ibu rumah tangga. Akun twitter berfokus pada perilaku politikus. Mereka berdua menyajikan fakta-fakta terkait para politikus, yang cenderung bisa mendukung atau malah menjatuhkan para politikus yang sedang dibahas. Tidak sedikit politikus yang dikuliti oleh mereka berdua.  

Suatu hari, muncul berita nasional di Singapura, yang memberitakan bahwa telah terjadi pemalsuan dokumen yang digunakan untuk mengajukan beasiswa, akibat seseorang mengunggah "pengakuan" di blog lama Martha, yang membuat hidup Martha dan keluarganya berubah sepenuhnya, sebab Martha harus berurusan dengan hukum di Singapura. 

Apakah semua ini ada kaitannya dengan politikus yang baru saja menjadi pembahasan di akun @duolion163? Apakah akhirnya identitas Martha ketahuan, sehingga ada orang yang membocorkan kesalahannya di masa lalu?

 

Lewat Perkumpulan Anak Luar Nikah, aku baru tahu bahwa Anak Luar Nikah itu bukan anak-anak yang lahir di luar pernikahan, melainkan karena orang tua dari anak-anak ini adalah stateless (tidak memiliki kewarganegaraan). Walau status mereka ditulis sebagai WNA (Warga Negara Asing) di dokumen, anehnya, mereka sebetulnya lahir di Indonesia, tidak pernah keluar dari Indonesia dan tidak bisa berbahasa negara leluhur mereka. Untuk novel ini, khususnya bangsa Cina. 

Ketika menjalani pemeriksaan, banyak yang mengira bahwa pemalsuan dokumen yang dilakukan Martha tuh berupa mark up nilai atau membuat ijazah palsu. Penyelidik terkejut saat mengetahui bahwa "dosa" Martha hanya mengubah status Anak Luar Nikah menjadi "Anak dari..." di akta kelahirannya. Martha menulis nama papa dan mamanya. Sebab dia tidak merasa bahwa dia adalah anak haram. Dia lahir dari pernikahan yang sah. 


Walau ini adalah fiksi, di mana karakter-karakter dan ceritanya memang fiktif, namun sejarah yang dimunculkan adalah benar. Cocok buat jadi Historical Fiction, tapi bukan juga sih. Gimana ya? Atau mungkin bisa kita kasih nama "fiksi mengandung sejarah". Apa bahasa Inggrisnya sok?

Fokus cerita nggak hanya pada Martha, sebab semua karakter dibahas satu persatu di sini dengan baik. Bahwa mereka adalah Anak Luar Nikah. Pembaca juga bisa jadi tahu tentang apa yang terjadi di masa lalu, terkait pemberontakan di Tionghoa yang membuat "lahirnya" satu generasi Anak Luar Nikah. Pengalaman setiap karakter saat terjadi Tragedi 1998 pun membuat kita seolah sedang membaca biografi mereka. 

Di balik segala kesulitan yang dihadapi Martha, aku senang karena penulis nggak bener-bener bikin hidup Martha sengsara se-sengsara-sengsaranya. Ada tetangga apartemennya, seorang nenek warga India, yang mereka panggil "Paati" yang siap membantunya menjaga anak-anaknya. Ada sahabat-sahabatnya yang selalu mendukungnya. Dan ada wartawan Hongkong Post bernama Krisna, yang walau di sepanjang cerita karakter orang ini sangat mencurigakan, tapi ternyata dia pelaku turning table dari keseluruhan cerita Martha. 

Semua cerita ini terasa natural sehingga aku merasa bahwa Martha dan Ronny benar-benar ada, pernah mengalami semua cerita yang diceritakan. Nggak salah juga kalo Grace Tioso menjadi salah satu pemenang Mizan Writing Bootcamp.


Ada yang ingin aku kutip dari utas yang ditulis Martha di akun @duolion163, sebelum mereka memutuskan untuk menonaktifkan akun tersebut. 

"This is a super complex issue. Ada faktor politik perang ideologi. Yang paling susah tentu keturunan Tionghoa yang lahir setelah masa itu. Mereka nggak pernah memilih, tapi ikut menanggung akibatnya.

"Orang Tionghoa di Indonesia adalah keturunan Tionghoa yang memilih untuk tinggal dan jadi WNI".

Dengar, ya, kakak Ilman dan adek Zi.. aku tiap hari cerewet sama kalian untuk nggak pernah beda-bedain teman, apapun suku bangsanya. Kalo masih melanggarnya, buka lagi QS Al Hujurat ayat 13. Oke? 

Sampai ketemu besok. Besok review apa, yaaaa... 

xoxo 

 

   
Terusin baca - [Review] Perkumpulan Anak Luar Nikah - Grace Tioso

11 Nov 2025

[2025] Review - Temple Alley Summer by Sachiko Kashiwaba

 

Temple Alley Summer by Sachiko Kashiwaba Edisi Terjemahan Bahasa Indonesia 

Statistik baca Temple Alley Summer dari aplikasi Bookly



Judul: Temple Alley Summer (Musim Panas di Gang Kuil Kimyo) - Kimyoji Yokotyo no Natsu    
Penulis: Sachiko Kashiwaba
Ilustrator Isi dan Sampul: Satake Miho 
Alih Bahasa: Andry Setiawan
Penyunting: Ika Yuliana dan Dian Pranasari
Penata Isi: Kirana Putri Ersapranu
Desain Sampul: Kirana Putri Ersapranu
  Penerbit: BACA 
Cetakan pertama, Juli 2024
Halaman: 360 halaman
ISBN: 978-623-8371-20-4
Genre: Fantasy, Middle Grade, Japan, Fiction, Children, Japanese Literature, Mystery, Paranormal, Ghosts, Juvenile   
Status: Pinjam punya tante Disty (mama Heka)

Musim Panas di Gang Kuil Kimyo
Kazu dan keluarganya tinggal di sebuah rumah tua. Suatu malam, Kazu melihat sesosok gadis keluar dari dalam rumahnya. Dia yakin gadis itu hantu. Namun keesokan paginya, Kazu terkejut saat melihat gadis itu duduk di ruang kelasnya. Dan, meskipun Kazu tidak mengingatnya, semua teman, tetangga, dan keluarganya yakin bahwa mereka sudah mengenal gadis hantu bernama Akari itu selama bertahun-tahun!
Saat Kazu mengetahui jalan rumahnya dulu bernama Gang Kuil Kimyo, nama yang artinya menyiratkan bahwa orang mati dapat hidup kembali, Kazu yakin sesuatu yang aneh sedang terjadi. Dia pun menghabiskan musim panasnya untuk menyelidiki teka-teki ini sembari mulai berteman dengan Akari. Namun, segalanya lebih rumit daripada yang dia kira. 
Sebuah cerita bersambung dari majalah lama muncul. Lalu, peristiwa nyata dan cerbung misterius itu mulai bersinggungan, sementara seorang nenek eksentrik dengan kucing hitamnya mencoba menghalangi langkah Kazu...
Sebuah kisah luar biasa dari penulis legendaris Jepang Sachiko Kashiwaba, yang salah satu karyanya menginspirasi sutradara kenamaan Studio Ghibli, Hayao Miyazaki, dalam pembuatan film Spirited Away. Dalam Temple Alley Summer, ia berkolaborasi dengan ilustrator kawakan, Miho Satake, untuk merayakan kekuatan cerita dan imajinasi.  



Hellow, kakak Ilman dan adek Zi...

Jumpa lagi sama aku, bahas buku pinjeman yang dibaca sekebut mungkin, tapi emang dasar aku lambat, ngebutnya aku juga pace 12 sih, tetep. kekeke 
Dipinjemin setumpuk buku sama tante Disty (mama Heka, kakak kelas adek Zi di SMP), pas aku ngabarin ke teman-teman Divisi Ruhiyah sekolah adek, kalo aku lagi remedial Covid kelima kalinya. hahaha. Alhamdulillaah... 

Posting perdana di 2025 yang sebenernya tahun ini pun uidah tinggal beberapa hari lagi habis. Udah makib banyak variasi aktivitas yang bikin nulis blog jadi terabaikan, karena mungkin kalah sparkling dan praktis dibanding yang lain. Tapi pada akhirnya aku ingat ucapan Ali bin Abi Thalib r.a, ilmu itu kayak kuda, kalo nggak diikat dan talinya ditambatkan akan lari. Untuk itulah aku bertobat dan balik nulis review. Biar nggak lupa kalo pernah baca ini dan itu juga isi ceritanya bisa aku ingat ketika baca tulisanku lagi. Termasuk mengingat perasaanku saat baca bukunya. 



Sebenernya aku menghindari cerita misteri apalagi yang mengandung hantu-hantuan, karena aku lagi ga suka over thinking sampe takut mau wudhu' shalat Shubuh misalnya. Hehe. I admitted that I am that penakut. Makanya si buku itu udah lama nangkring di keranjang toko oren apa hijau gitu ya, belum dibayar juga. Karena ya itu. Takut kalo ternyata ini tuh cerita horor. Eh, tau-tau dapet pinjeman. Ya, alhamdulillaah, dongs... Karena ternyata bagus, ntar kita beli, yak, buat kalian baca sendiri ^^


Male lead di cerita ini seorang anak laki-laki bernama Sada Kazuhiro. Ceritanya dia kebelet pipis di tengah malam, tapi terlalu takut buat ke kamar mandi sendiri karena lokasinya lumayan jauh dari kamarnya. Dia manfaatin momen di luar lagi turun hujan lumayan deras, buat pipis di depan kamarnya yang terletak di lantai dua (kalo nggak salah ya). Dia yakin kalo nanti hujan akan membasuh pipisnya. Geuleuh kan ya.. Ga boleh ditiru sama kalian, karena itu najis. Nah, pas dia abis pipis itu, dia denger suara langkah kaki yang ga pelan. Dia pikir itu kakaknya yang ada di kamar sebelah. Kazu pun lihat ada kaki. Tapi pas lihat penampakan bagian atasnya, beda banget sama kakaknya. Anak perempuan, pakai ikat rambut bola-bola merah. Karena kaget, dia teriak, ibunya terbangun dan ketahuan sama ibunya dia pipis di depan kamarnya, Kazu kena omel, tapi alasan dia berteriak jadi nggak sampai, karena sosok hantu itu menghilang.

Di sekolah, dia lihat tuh, bola-bola merah yang jadi hiasan rambut seorang anak perempuan. Kazu sadar kalo anak perempuan itu adalah hantu yang dilihatnya subuh tadi. Dia bilang ke Yusuke, sahabatnya, kalo anak perempuan pake ikat rambut bola-bola merah itu hantu, anehnya, semua orang malah memandang Kazu dengan aneh, seolah-olah cuma Kazu yang beda sendiri, tiba-tiba hilang ingatan. Sebab, semua orang di sekolah itu tampak mengenal Akari, nama gadis itu, cukup lama. Bahkan di rumah, ibunya bilang, kalo mereka bertetangga, Kazu dan Akari sering main bareng sejak kecil. Lumayan aneh untuk ukuran hanya Kazu yang nggak tahu apa-apa, tapi semua orang di sekitarnya seperti mengenal "sosok baru" itu seolah-olah emang udah ada dari dulu. 


Di musim panas, biasanya Kazu dapat PR musim panas melakukan penelitian. Ketika ada temannya bahas peta lama daerah tempat tinggal mereka, Kazu yang masih terkaget-kaget soal hantu yang muncul di rumahnya itu lalu berwujud menjadi Akari, teman sekolahnya, jadi terpikir untuk menyelidiki tentang Akari dan Kuil Kimyo yang ternyata ada di gang rumah Kazu. Saat Kazu bertanya pada ibu dan ayahnya, keduanya sama-sama nggak tahu tentang Kuil Kimyo. Ibunya bertanya-tanya, Kazu akhirnya punya dalih bahwa itu untuk bahan PR musim panas.

Kazu pun terhubung dengan nenek Minakami Sato atas saran ibunya, karena beliau adalah teman kakeknya. Mungkin, nenek Minakami punya jawaban tentang pertanyaan Kazu. Sayangnya, nenek Minakami senang sekali membelokkan arah pembicaraan, bahkan Kazu pun "diincar" oleh orang-orang yang katanya pengurus, seperti bermaksud menghentikan keinginan Kazu untuk lebih tahu atau mungkin ingin mengincar orang mati yang baru saja kembali? 

Kazu punya paman yang sedang melakukan perjalanan ke luar negeri yang sepertinya cukup tahu tentang latar belakang kakek dan punya minat tentang altar di rumah mereka yang sering dijadikan tempat persembahyangan banyak orang, terutama untuk mendoakan kakek Kazu yang belum lama berpulang. 

Karena merasa tidak punya banyak jawaban, Kazu mengontak pamannya via email. Dari pamannya lah akhirnya Kazu mengetahui bahwa di altar yang ada di rumah mereka, ada ikon yang konon bisa menghidupkan orang mati. Tapi orang mati yang menjadi hantu itu tidak akan pulang ke keluarganya, melainkan menjadi orang lain, anggota keluarga lain. Kazu pun pernah iseng mengikuti Akari ke rumahnya, dan terkaget-kaget melihat seseorang yang transparan yang diduga sebagai ibu Akari, tapi semua orang mengenal sosoknya. Cuma Kazu yang nggak bisa lihat. 

Berbekal keterangan pamannya, Kazu mencari tahu siapa ibu kandung Akari. Ibu kandung Akari ternyata teman kakek Kazu, yang sempat bersembahyang di altar rumah keluarga Sada (kakek Kazu), bernama Ando San. Akhirnya, Kazu pun mendatangi Ando San dan kaget banget pas liyat foto dalam sebuah pigura dengan wajah Akari. Dia adalah Saori, yang meninggal 40 tahun sebelumnya. Selama hidupnya, Saori hanya berada di rumah sakit dan rumah. Di hari Ando san berdoa agar Saori  diberikan kesempatan untuk hidup lagi itulah, Akari muncul di depan kamar Kazu. 


Setelah banyak mendengar cerita tentang Saori dan juga bertemu Akari juga niat nenek Minakami dan anggota Dewan tempat tinggal Kazu yang tampaknya ingin menghilangkan orang mati yang pulang, Kazu jadi ingin melindungi Akari dan mewujudkan keinginan mendiang Saori mumpung masih ada di dunia dalam wujud Akari. Masalahnya, ikon yang bisa menghidupkan orang mati itu, dicuri. Kalo ikon itu dimusnahkan, Akari akan menghilang. Jadi, setelah tahu ikon itu dicuri dan bisa saja Akari tiba-tiba menghilang, setiap hari Kazu berusaha menemukan Akari, bahkan membawakan majalah Daisy yang pernah terbit 40 tahun sebelumnya dari rumah Ando san. Di dalam majalah Daisy itu ada cerita serial berjudul Bulan di Kiri, yang ditulis oleh Mia Lee. Sayangnya cerita itu tidak selesai. Kazu berusaha menemukan penulisnya untuk mencari tahu akhir dari cerita Bulan di Kiri.


Awalnya aku heran, kenapa, ya, orang-orang kasih rating banyak buat cerita kayak begini, karena jujurly, di awal baca, aku rada nggak nyaman dengan terjemahannya dalam Bahasa Indonesia yang menurutku kurang luwes. Bahasanya non formal, tapi jadinya kaku ke sana sini. Cumaaa.. mengingat bahasa Jepang emang bisa jadi kayak gitu kalo diterjemahin ke Bahasa Indonesia, aku memutuskan untuk fokus cuma ke ceritanya aja. Awalnya nggak nyaman, tapi plot dan alur ceritanya lama-lama mulai meresap kayak sate yang dimarinasi semaleman sebelum dipanggang dan akhirnya aku menyukainya, seolah-olah aku lagi dicurhatin Kazu, melebihi ekspektasiku. 

Temple Alley Summer tuh novel misteri dalam misteri. Misterinya tentang female lead, Akari, seorang yang sudah mati, berwujud hantu, tapi terus jadi manusia yang normal kayak memang udah ada lama berada di antara mereka ditambah misteri Bulan di Kiri, bagian fiksi dari novel ini. Ngerti, kan, maksudnya? Jadi kalo dibuat film, ini tuh bakalan berlapis-lapis misterinya. Alurnya bisa masuk ke cerita, ntar balik lagi ke scene sebenarnya, di kehidupan Kazu lagi. 

Terlepas dari kekakuan terjemahannya, ceritanya asik banget. Ingat, cerita ini jadi inspirasi Studio Ghibli buat bikin film Spirited Away yang udah kita tonton berulang kali. Again, misteri dalam misteri. Dan karena asiknya inilah, aku pada akhirnya yang mau kasih bintang 3 berubah jadi ngasih bintang 5, karena aku suka.  

Temple Alley Summer berhasil mematahkan anggapan kalo cerita misteri yang mengandung hantu-hantuan dan kepercayaan sama alam lain itu menakutkan. Temple Alley Summer jauh dari seram dan malah seru. Ya mirip lah kayak kalo kita nonton film Ghibli. Meski karakternya isinya spirit (hampir) semua, tapi ga seram, kaaaan... Itu sebabnya aku ngasih rating 5 karena aku kebawa sama ceritanya. Dan yang pasti, ini oke banget buat dibaca anak-anak SD kelas besar, start kelas 4 SD. Tentu saja aku kasih rekomendasi tinggi ke kalian buat baca ini. 


Apakah semua buku yang aku baca di tahun 2025 ini akan tertuang dalam blog ini? Mudah-mudahan bisa begitu. Tapi tentu saja tidak easy. Cuma aku emang udah harus balik menulis lagi. Aku merasa mulai mudah lupa soalnya... huhuhu... Mungkin kebanyakan scroll medsos... >_<

See you! Semoga besok bisa hadir dengan tulisan baru! xoxo! 

 
Terusin baca - [2025] Review - Temple Alley Summer by Sachiko Kashiwaba

11 Jan 2024

[Wrap Up] Post Babat Timbunan Reading Challenge 2023

 Hai... hai... long time no update... 

sungguh, agak-agak sulit buat maintain habit habis baca langsung nulis itu sekarang ini... kenapa, yaa...

Babat Timbunan Reading Challenge 2023 itu as usual diadain sama temen-temen BBI cabang Joglosemar. Walau aku orang Bandung, alhamdulillaah... tergolong masuk ke sana.. hahaha...

Kali ini aku ga berani muluk-muluk karena hamdalah, mood baca anjlok gara-gara sesebuku... kayak peribahasa, "akibat nila setitik rusak susu sebelanga" benar adanya. gara-gara sesebuku bikin mood anjlok, berpengaruh ke buku-buku yang lain dan susah meng-upgrade semangat baca, bahkan sampai hari ini. Edun, ya... Aku ga akan cerita buku apa itu, karena well... ga hujatable sebenernya. Mungkin karena terpaksa baca sampe selesai meski ga cocok, jadi ambruk semua... huhuhu... give me back my reading mood... 

Baiklah, sekarang aku langsung aja melampirkan (halah) buku-buku apa aja sih yang udah aku baca selama ini sebagai bahan Babat Timbunan 2023? *nyontek Goodreads dulu btw*

1. Wizard Bakery - Gu Byeong Mo

2.  Colorful - Mori Eto 

3. Eternity's Wheels - Neil Gaiman, Michael Reaves, Mallory Reaves

4. Bausastra Lelembut - Lentera Nusantara 

5. The Little Prince (Le Petite Prince) - Antoine de Saint-Exupery edisi Livraria Lello Porto 

6.  A Place Called Perfect - Helena Duggan 

7. Membaca Lambang - Acep Zamzam Noor 

8. Whoopsy Whiffling Joke - Roald Dahl 

9. Dallergut - Toko Penjual Mimpi by Lee Miye

10. Dallergut 2 - Toko Penjual Mimpi by Lee Miye 

11. The Hundred-Year-Old Man Who Climbed Out of the Window and Disappeared - Jonas Jonasson 

12.  Laut Bercerita - Leila S. Chudori 

13. Cherry Crush - The Chocolate Box Girls #1 by Cathy Cassidy 

14. The Naked Traveler #1 - Trinity

15. Marshmallow Skye - The Chocolate Box Girls #2 by Cathy Cassidy

16. Summer's Dream - The Chocolate Box Girls #3 by Cathy Cassidy

17. Coco Caramel - The Chocolate Box Girls #4 by Cathy Cassidy 

18. Sweet Honey - The Chocolate Box Girls #5 by Cathy Cassidy 

19. Fortune Cookie - The Chocolate Box Girls #6 by Cathy Cassidy

20. Bittersweet - Shay's Story - The Chocolate Box Girls #7 by Cathy Cassidy 

21. Chocolate and Flowers - Alfie's Story - The Chocolate Box Girls #8 by Cathy Cassidy 

22. Hopes and Dreams - Jodie's Story - The Chocolate Box Girls #9 by Cathy Cassidy

23. Moon and Stars - Finch's Story - The Chocolate Box Girls #10 by Cathy Cassidy 

24. Snowflakes and Wishes - Lawrie's Story - The Chocolate Box Girls #11 by Cathy Cassidy 

25. Life is Sweet - A Chocolate Box Short Story Collection by Cathy Cassidy

26. Before the Coffee Gets Cold - Toshikazu Kawaguchi 

27. Tales from the Cafe - Before the Coffee Gets Cold #1 by Toshikazu Kawaguchi 

28. Memory Bookstore - Choung Myung Seob 

29. Episentrum - Adenita

30. Midnight without a Moon - Linda Williams Jackson

31. More About Boy - Tales of Childhood by Roald Dahl

32. Cigarette Girl - Ratih Kumala 




Berdasarkan kriteria yang ditetapkan di posting ini, aku termasuk Pecinta Buku... wahahaha... not bad, yah... ^^

Applause for me... 

Okay... aku sudahi dulu... semoga mood bacaku balik dan membaik, begitu juga mood nulis review di blog lagi...

See you.. xoxo... 

Terusin baca - [Wrap Up] Post Babat Timbunan Reading Challenge 2023

12 Jul 2023

[2023: Book 16] George's Marvellous Medicine - Roald Dahl

 

Judul: George's Marvellous Medicine 
Penulis: Roald Dahl
Ilustrasi sampul: Quentin Blake
Diterbitkan oleh Puffin Books, 2016 
Jumlah halaman: 96 halaman
Format: e-book
ISBN: 9780141369297 (ISBN10: 0141369299)
Genre: Children, Fiction, Novel, Fantasy, Young Adult, Magical Realism, Magic, Drama, Young Adult Fantasy, Humor, Middle Grade
Status: Punya


George Kranky's Grandma is a miserable grouch. George really hates that horrid old witchy woman.
One Saturday morning, George is in charge of giving Grandma her medicine.
So-ho! Ah-ha! Ho-hum! George knows exactly what to do.
A magic medicine* it will be. One that will either cure her completely . . . or blow off the top of her head.

*WARNING: Do not try to make George's Marvellous Medicine yourselves at home. It could be dangerous.



Hai, Ilman dan Zaidan!

Kalo kalian baca George's Marvellous Medicine ini, kalian mungkin akan bilang, "sungguh tidak habis fikri! Sangat di luar nurul!" saking menggemaskannya cerita ini. Gimana nggak? George yang kesel sama neneknya yang bawel, keidean buat bikin ramuan obat yang berdampak...
....
....
well...
.....
luar biasa mengerikan 🙄

Nenek George adalah seorang perempuan tua yang penyakitan dan menyebalkan. Kerjanya menggerutu. Mending kalo hanya menggerutu. Di setiap gerutuannya, selalu terselip, eh, bukan, seluruh kata-katanya memaki George. Semua orang sekali dimaki aja akan sakit hati. Gimana lagi yang sehari-hari makanannya dimaki neneknya sendiri? Lama-lama ngeselin kan?

Tiba waktunya, ketika mama George harus pergi berbelanja dan George dititipi menjaga neneknya (terutama menyuapinya obat yang harus diminum di jam tertentu dan nggak boleh terlambat) lalu George harus mendengar seluruh kalimat cacian dari neneknya plus dia sudah sampai di puncak tertinggi batas kesabaran... dia terpikir untuk menambahkan sesuatu pada obat itu hanya untuk menghentikan racauan neneknya. 

Beberapa jam sebelum jam minum obat neneknya tiba, seperti sedang kesambet sesuatu, segala yang ada di rumah itu masuk ke panci untuk dibuat ramuannya, bareng dengan obat yang harus diminum neneknya. Makin lama George makin asik menambahkan segala sesuatu yang ada di rumah itu. Mulai dari saus-saus yang ada di dapur, sampai perlengkapan bersih-bersih di kamar mandi bahkan segala cairan yang ada di bengkel dimasukkannya ke dalam ramuannya. 

Di menit-menit menjelang jam minum obat, karena George nggak kelihatan berkeliaran di rumah, neneknya mulai mengomel. Akhirnya ketika ramuan itu jadi, tepat di jam jadwal neneknya minum obat, George menyuapkan obat tersebut dan.... plop! Nenek tiba-tiba bertumbuh dan berkembang sampai atap rumah jebol. 

Melihat reaksi berlebihan yang sungguh di luar nurul, George menjadi panik. Karena dia berharap neneknya hanya jadi "diam selamanya" setelah minum ramuannya, bukannya malah bertumbuh dan berkembang menjadi raksasa yang bahkan menghancurkan rumah mereka. Di tengah kepanikan seperti itu, ayah George pulang (dari.. lupa, ladang kayaknya) dan melihat fenomena ini. George mengira ayahnya akan mengamuk, tak disangka, ayah George malah bahagia. Yang terpikir oleh ayah George hanyalah "wang... wang... wang...". Yes! Dia bermaksud memberikan ramuan hasil karya cipta George ke hewan ternaknya untuk mendapatkan hasil yang berlipat ganda. 


Kalo kalian sudah terbiasa membaca karya Roald Dahl, kalian pasti akan menebak ke mana arah cerita ini bahkan endingnya. Saking khas-nya karya imajinatif beliau. Jadi aku nggak harus spill sampai selesai, karena mendingan kalian baca sendiri. 

Baca George's Marvellous Medicine ini seperti halnya baca karya-karya Roald Dahl yang lain: selalu ada geregetan moment, juga ada geuleuh moment. Hahaha. Sampe kadang-kadang mikir, beliau dulu kecilnya nakal banget apa alim banget ya, sampe punya imajinasi luarrrrrr binasa. Meski begitu, tetep enjoyable baca ceritanya. Baca sendiri lebih sensasional ketimbang sekadar baca review.    

Selamat membaca George's Marvellous Medicine-nya Roald Dahl dan selamat geregetan bacanya... 


Aku baca ini buat memenuhi tantangan:
- 2023 Goodreads Reading Challenge
- Babat Timbunan 2023 Joglosemar
- Abroad & Beyond Reading Challenge 
- Tantangan Membaca BBBBC
- Books in English Reading Challenge 


Stay healthy, love you both, always! xoxo








  

Terusin baca - [2023: Book 16] George's Marvellous Medicine - Roald Dahl

23 Jun 2023

[2023: Book 15 & 16] Agen Polisi 212 #15 ~ Umpan Beruang & Agen Polisi 212 #11 ~ Wasit Jalanan - Raoul Cavin & Daniel Kox

 



Judul: Agen Polisi 212 #5 ~ Umpan Beruang 
Naskah: Raoul Cavin 
Gambar: Daniel Kox
Pengalih bahasa: Herry Wijaya
Penyunting: Gabriella Felicia
Redesain: Maria Theresa
Cetakan keenam, 2017
Diterbitkan oleh PT Bhuana Ilmu Populer
Jumlah halaman: 46 hlm
ISBN: 979-074-345-9
Genre: Fiction, Komik Strip, French Literature, Komedi, Satir
Status: Ilman beli di Gramedia pas acara Wisata Buku sewaktu masih SD, sekitar kelas 5




Judul: Agen Polisi 212 #11 ~ Wasit Jalanan 
Naskah: Raoul Cavin 
Gambar: Daniel Kox
Pengalih bahasa: Sadika Nuraini Hamid
Penyunting: Gabriella Felicia
Redesain: Maria Theresa
Cetakan pertama, 2010
Diterbitkan oleh PT Bhuana Ilmu Populer
Jumlah halaman: 46 hlm
ISBN: 979-074-143-7 
Genre: Fiction, Komik Strip, French Literature, Komedi, Satir
Status: Ilman beli di Gramedia pas acara Wisata Buku sewaktu masih SD, sekitar kelas 5
Rondouillard, naïf et sympathique, l'Agent 212 est la cible de tous les ennuis et de toutes les mésaventures auxquels un agent de police peut se trouver exposé. Délinquants, conducteurs imprudents ou suicidaires obstinés se succèdent, pour la plus grande joie des lecteurs et de ses auteurs, Kox et Cauvin.  


Hai, Kakak Ilman dan Adek Zaidan...
Seminggu ini aku ga nulis review, karena pekan lalu, begitu kelar publish postingan, aku dapet kabar papa sakit dan lagi dalam perjalanan pulang pake taksol. Denger papa sakit bikin dunia serasa runtuh. Jadi aku menjauh dulu dari aktivitas menulis, buat fokus sama papa.
Sekarang sih, papa udah back to office. Bismillaah..




Dua judul buku aku jadikan satu postingan karena sebenernya memang ga terlalu banyak yang bisa dibahas mengingat ini komik strip yang bener-bener hiburan sepintas. 

Agen Polisi 212 bercerita tentang dua agen polisi, Arthur dan rekannya, Albert, yang sering melakukan tindakan yang terlihat konyol saat bertugas. 

Misalnya saja di buku #5, di judul Umpan Beruang, mereka berdua dikabari ada kecelakaan tunggal, sebuah mobil menabrak pohon dan pengemudinya terluka. Ternyata yang jadi masalah adalah mobil itu bawa beruang dan beruangnya lepas. Pengemudi bilang, kalo berangus beruang terpasang di mulutnya, jadi mereka tenang-tenang aja. Tapiiii.. pas mereka mulai mencari beruang itu, yang mereka temukan pertama adalah berangusnya yang tergeletak di tanah. Yes, berangusnya lepas! Dan mereka berdua berusaha menyelamatkan diri dengan cara...

berbaring...

Konon, kalo nggak melakukan gerakan apapun, seperti mati, beruang nggak akan ganggu. Karena beruang nggak makan mayat. Baik Arthur maupun Albert melakukan itu demi menyelamatkan diri mereka. Si beruang akhirnya menghampiri pemiliknya dan dipasanglah berangusnya dengan aman. Tepat pada saat itu, pak komisaris berikut ambulans datang cuma buat menyaksikan dua anak buahnya berbaring di tanah, bukannya melakukan penyelamatan. Lucu satir ga sih...

Nah, kalo di buku #11, ada kekonyolan yang nggak hanya dilakukan duo Arhur dan Albert. Justru sekian polisi kena prank perampok. Sekitar 14 petugas polisi "ditantang" buat memecahkan rekor dengan berada di dalam bilik telepon umum. Setelah hitungan ke-18 (Arthur dihitung empat orang), perampok tersebut mengunci bilik telepon umum tersebut dan melanjutkan niat pertamanya: merampok. 


Semua kelakuan konyol para agen polisi ini memang menggemaskan. Dan herannya banyak banget, karena bukunya ada sampai 24 volume, di mana masing-masing ada sekitar 18-20 cerita konyol. Semua konyol. Lawak memang. Slapstick.

Intinya sih kalo kalian butuh bacaan ringan dan konyol juga nggak bikin over thinking, aku rasa serial Agen 212 ini cukup menghibur. Hiburan yang bikin kesel saking recehnya... hihi...


Aku baca ini untuk memenuhi tantangan: 
- Goodreads Reading Challenge 2023
- BBBBC Reading Challenge 

Sehat-sehat, ya, kalian berdua... xoxo...
Terusin baca - [2023: Book 15 & 16] Agen Polisi 212 #15 ~ Umpan Beruang & Agen Polisi 212 #11 ~ Wasit Jalanan - Raoul Cavin & Daniel Kox